Seni Decoupage Sulap Koper Rusak Jadi Bagus

Kamis, 20 Agustus 2015 - 09:21 WIB
Seni Decoupage Sulap Koper Rusak Jadi Bagus
Seni Decoupage Sulap Koper Rusak Jadi Bagus
A A A
SURABAYA - Koper Anda usang? Jangan buru-buru dibuang. Koper yang rusak bisa dipermak tampilannya menjadi lebih cantik lewat sentuhan seni decoupage.

Stefani Susi telah membuktikannya. Dia mengubah beberapa koper usang miliknya menjadi lebih cantik dan seperti baru. Perempuan asli Surabaya ini awalnya belajar seni decoupage di negeri Gajah Putih (Thailand). Ketika pulang ke Indonesia, dia bereksperimen dengan seni asal Prancis tersebut hingga berbagai barang kerajinan seni dihasilkan.

Barang-barang yang dia permak antara lain pigura, jam, hiasan rumah, lampu, kotak perhiasan, topi, tas dan masih banyak lagi. Namun yang terbaru adalahia memoleskoperyang notabene berbahan fabric atau plastik dengan seni decopage. ”Selama ini kan seni decopageidentik dengan media berbahan kayu atau rotan. Kemudian saya terus menggali, kalau misal diterapkan untuk bahan fabric atau plastik hasilnya bagus gak? Ternyata hasilnya juga menarik,” kata Stefani dijumpai dalam sebuah pameran di Spazio Surabaya.

Ibu dua anak ini memang beberapa tahun terakhir menekuni seni decoupage. Dia menjadi orang pertama di Surabaya yang mengenalkan seni tersebut kepada masyarakat. Ia tidak segan-segan berbagi ilmu bahkan saat KORAN SINDO menjumpainya beberapa waktu lalu, Stefani sedang mengajar cara memoles koper usang lewat seni decoupage.

Di tangan kreatifnya koper yang lapisan luarnya tampak jelek, berubah menjadi lebih manis. Lihat saja koper hitam yang dibawa Stefani, tampak manis dengan background hitam yang dipadu dengan bunga- bunga dan gambar perempuan yang sedang berdiri. ”Tema untuk koper hitam ini fashion, makanya ada gambar perempuan yang tampak fashionable, ditambah bunga-bunga. Mengapa bunga? Karena motif bunga memang selalu favorit,” paparnya.

Biasanya, Stefani juga menambahkan motif shabby chic supaya tampilannya lebih manis. Proses pembuatan untuk satu koper bisa memakan waktu sekitar tiga jam. Tahap pertama koper dibersihkan dari debu, kemudian dicat untuk background- nya. Setelah cat kering kemudian barulah ditempeli motif sesuai pilihan.

Motif ini didapat dari kertas bergambar yang memang khusus dibuat untuk decoupage. Kertas ini sangat bentuknya sangat tipis sehingga ketika ditempel bisa menyatu dengan permukaan koper. Tahap akhir diberi pernis supaya tahan air. Stefani menambahkan, jika sudah bosan dengan motif pertama, bisa diganti lagi cukup dengan bahan remover, koper bisa disulap baru lagi.

Alhasil dengan cara ini maka tidak perlu sering beli koper lantaran motifnya sudah jadul. Ide awal merombak koper usang atau bekas ini karena ia melihat koper-koper rusak sedikit saja sudah tidak mau dipakai. Alasannya gambar sudah tidak menarik atau kadang bentuk permukaannya yang sudah rusak.

Mengingat koper juga cukup mahal, maka Stefani kemudian memutar otak untuk mendesain ulang kopernya. Ternyata setelah dipoles justru banyak yang menawar dan bertanya tempat pembelian koper kesayangannya tersebut.

Perempuan yang mempunyai brand Kay and Me ini pun kadang membuka kelas belajar seni decopage secara singkat supaya masyarakat yang penasaran cara mengubah motif atau gambar pada koper bisa belajar sendiri dan merasakan pengalaman membuat motif koper.

Mamik wijayanti
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6020 seconds (0.1#10.140)
pixels