6.907 Calon Haji Belum Terima Visa
A
A
A
SURABAYA - Sebanyak 6.907 calon haji (calhaj) dari berbagai daerah di Jawa Timur belum menerima visa hingga sehari menjelang kedatangan kelompok terbang (kloter) pertama ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya pada 20 Agustus 2015.
”Sampai kemarin pukul 16.30 WIB, tercatat 20.416 calon haji yang sudah selesai visanya, sedangkan 6.907 calhaj belum ada visanya,” kata Kabid Penyelenggara Haji Kemenag Jatim, HM Sakur, kemarin. Didampingi Kasi Dokumen dan Pendaftaran Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya Dra Peni Wiluntari MM, dia menjelaskan, ada lima dari 6.907 visa yang belum selesai itu milik calhaj kloter pertama.
”Namun, hal itu bukan masalah besar karena solusinya juga ada. Pihak Jakarta menjanjikan akan berusaha keras menyelesaikan dengan pihak Kedubes Arab Saudi pada malam ini juga,” ungkapnya.
Bahkan, bila tetap tidak selesai juga, pihaknya tidak akan membiarkan terjadi open seat (kursi kosong), karena calhaj asal Surabaya sudah menandatangani SK Calhaj Penyangga. ”Artinya, calhaj yang tidak memiliki visa itu tidak akan dibatalkan keberangkatannya, tapi ditunda ke kloter berikutnya. Sedangkan kekosongan akan diisi calhaj dari Surabaya. Kalau dibiarkan kosong, ya kita yang akan rugi karena tiket pesawat itu mahal,” katanya.
Dalam SK Calhaj Penyangga yang ditandatangani Kemenag Surabaya itu, katanya, calhaj asal Surabaya akan bersikap ”on call” yang siap sewaktu-waktu diberangkatkan untuk menggantikan calhaj lain yang visanya bermasalah atau sakit. ”Yang penting, persiapan haji di PPIH Embarkasi Surabaya secara umum sangat siap, karena asrama haji sekarang sudah menjadi UPT, bukan di bawah Kemenag langsung, jadi kapan pun selalu siap,” katanya.
Selain itu, Kemenag Jatim sudah lama menyiapkan calon haji melalui berbagai manasik, pembekalan, pembinaan, dan pelatihan, sehingga persiapan haji di Jatim sudah maksimal dari aspek embarkasi maupun calhaj. ”Kalaupun ada masalah visa, masalah itu tidak langsung berkaitan dengan kami karena memang berhubungan dengan negara lain. Namun kami akan berusaha menuntaskan seperti tahun-tahun sebelumnya yang juga begitu,” katanya.
Data Kemenag Jatim mencatat calhaj asal Jatim yang berangkat berjumlah 27.323 orang dan 310 petugas, namun PPIH Embarkasi Surabaya juga melayani512calhaj asalBalidan 521 calhaj asal NTT.
Saat ini petugas sudah memilah paspor yang memiliki visa. Kemudian paspor dan visa itu dikelompokkan sesuai karesidenan, misalnya Kediri (ungu), Surabaya (hijau), Malang (putih), Bojonegoro (biru), Besuki (kuning), Madura (merah), dan lainnya.
Soprayitno/ant
”Sampai kemarin pukul 16.30 WIB, tercatat 20.416 calon haji yang sudah selesai visanya, sedangkan 6.907 calhaj belum ada visanya,” kata Kabid Penyelenggara Haji Kemenag Jatim, HM Sakur, kemarin. Didampingi Kasi Dokumen dan Pendaftaran Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya Dra Peni Wiluntari MM, dia menjelaskan, ada lima dari 6.907 visa yang belum selesai itu milik calhaj kloter pertama.
”Namun, hal itu bukan masalah besar karena solusinya juga ada. Pihak Jakarta menjanjikan akan berusaha keras menyelesaikan dengan pihak Kedubes Arab Saudi pada malam ini juga,” ungkapnya.
Bahkan, bila tetap tidak selesai juga, pihaknya tidak akan membiarkan terjadi open seat (kursi kosong), karena calhaj asal Surabaya sudah menandatangani SK Calhaj Penyangga. ”Artinya, calhaj yang tidak memiliki visa itu tidak akan dibatalkan keberangkatannya, tapi ditunda ke kloter berikutnya. Sedangkan kekosongan akan diisi calhaj dari Surabaya. Kalau dibiarkan kosong, ya kita yang akan rugi karena tiket pesawat itu mahal,” katanya.
Dalam SK Calhaj Penyangga yang ditandatangani Kemenag Surabaya itu, katanya, calhaj asal Surabaya akan bersikap ”on call” yang siap sewaktu-waktu diberangkatkan untuk menggantikan calhaj lain yang visanya bermasalah atau sakit. ”Yang penting, persiapan haji di PPIH Embarkasi Surabaya secara umum sangat siap, karena asrama haji sekarang sudah menjadi UPT, bukan di bawah Kemenag langsung, jadi kapan pun selalu siap,” katanya.
Selain itu, Kemenag Jatim sudah lama menyiapkan calon haji melalui berbagai manasik, pembekalan, pembinaan, dan pelatihan, sehingga persiapan haji di Jatim sudah maksimal dari aspek embarkasi maupun calhaj. ”Kalaupun ada masalah visa, masalah itu tidak langsung berkaitan dengan kami karena memang berhubungan dengan negara lain. Namun kami akan berusaha menuntaskan seperti tahun-tahun sebelumnya yang juga begitu,” katanya.
Data Kemenag Jatim mencatat calhaj asal Jatim yang berangkat berjumlah 27.323 orang dan 310 petugas, namun PPIH Embarkasi Surabaya juga melayani512calhaj asalBalidan 521 calhaj asal NTT.
Saat ini petugas sudah memilah paspor yang memiliki visa. Kemudian paspor dan visa itu dikelompokkan sesuai karesidenan, misalnya Kediri (ungu), Surabaya (hijau), Malang (putih), Bojonegoro (biru), Besuki (kuning), Madura (merah), dan lainnya.
Soprayitno/ant
(ftr)