Sapi Lokal Bojonegoro Jadi Incaran Tengkulak
A
A
A
BOJONEGORO - Sapi peranakan ongole atau biasa disebut sapi putih yang di kembangkan para peternak di Bojonegoro kini menjadi incaran tengkulak.
Sapi-sapi ini akan dijual ke Jakarta dan Ban dung dan saat ini sedang “pa ceklik” daging sapi. Sapi ongole dikembangkan di Kecamatan Tambakrejo, Ngraho, Ngambon, Ngasem, Trucuk, dan sebagian keca mat an lain. Keunggulan sapi ini di antaranya berkadar lemak rendah, tahan cuaca, serta perawatannya mudah. Terlebih setelah ditetapkan sebagai bibit sapi unggul na sional, sapi ongole kini menjadi primadona peternak di Bojonegoro.
Namun di tengah riuh kegembiraan para peternak, teng ku lak masuk dan mencoba membujuk peternak agar menjual sapi mereka yang rata-rata beratnya di atas 550 kilogram (kg). Para tengkulak ini mem berikan ta-waran me narik bila peternak mau menjual sapi nya. Ketua Kelompok Peternak Sapi Lembu Seto Desa Napis, Agus Purnomo mengatakan, tawaran untuk menjual sapi da tang dalam dua pekan terakhir.
Umumnya, para tengku lak ini sudah paham seluk beluk daerah penghasil ternak seper ti di Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan. Bila ada pe ter nak yang menjual Rp40.000/kg, tengkulak berani membeli dengan harga di atasnya. Namun para peternak berkomitmen tidak menjualnya.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro Subekti mengatakan, di Desa Na pis Kecamatan Tambakrejo, sedang dibuat proyek percontohan peternakan sapi ung gul an nasional. Karena itu sapi per anakan ongole harus di jaga. “Jadi, sapi bibit unggul tidak boleh dijual supaya program pengembangannya bisa berjalan,” katanya Dia menyebutkan, di Kabupaten Bojonegoro populasi ter nak sapi mengalami pening katan pesat.
Untuk 2015 ini jumlah sapi potong sebanyak 169.639 ekor, sapi perah sebanyak 29 ekor, dan kerbau sebanyak 1.085 ekor. Sementara itu, perdagangan sapi di Pasar Sapi Kebon agung, Kecamatan Padangan, juga mulai ramai mendekati Hari Raya Idul Adha. Para pedagang sapi mengaku mulai mendapatkan banyak pemesanan pengiriman sapi ke Jakarta dan sekitarnya.
Menurut Sukemi, pedagang sapi di Pasar Kebonagung, pengi rim an sapi dewasa ke Jakarta dan sekitarnya saat ini sekitar 5-10 sapi per pekan. Harga jual sapi, kata dia, saat ini belum terlalu naik. Misalnya, harga sapi lokal Jawa di kisaran Rp25 juta sampai Rp30 juta per ekor. Sedangkan, sapi brahman dewasa sekitar 35 juta sampai Rp40 juta per ekor.
Muhammad roqib
Sapi-sapi ini akan dijual ke Jakarta dan Ban dung dan saat ini sedang “pa ceklik” daging sapi. Sapi ongole dikembangkan di Kecamatan Tambakrejo, Ngraho, Ngambon, Ngasem, Trucuk, dan sebagian keca mat an lain. Keunggulan sapi ini di antaranya berkadar lemak rendah, tahan cuaca, serta perawatannya mudah. Terlebih setelah ditetapkan sebagai bibit sapi unggul na sional, sapi ongole kini menjadi primadona peternak di Bojonegoro.
Namun di tengah riuh kegembiraan para peternak, teng ku lak masuk dan mencoba membujuk peternak agar menjual sapi mereka yang rata-rata beratnya di atas 550 kilogram (kg). Para tengkulak ini mem berikan ta-waran me narik bila peternak mau menjual sapi nya. Ketua Kelompok Peternak Sapi Lembu Seto Desa Napis, Agus Purnomo mengatakan, tawaran untuk menjual sapi da tang dalam dua pekan terakhir.
Umumnya, para tengku lak ini sudah paham seluk beluk daerah penghasil ternak seper ti di Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan. Bila ada pe ter nak yang menjual Rp40.000/kg, tengkulak berani membeli dengan harga di atasnya. Namun para peternak berkomitmen tidak menjualnya.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro Subekti mengatakan, di Desa Na pis Kecamatan Tambakrejo, sedang dibuat proyek percontohan peternakan sapi ung gul an nasional. Karena itu sapi per anakan ongole harus di jaga. “Jadi, sapi bibit unggul tidak boleh dijual supaya program pengembangannya bisa berjalan,” katanya Dia menyebutkan, di Kabupaten Bojonegoro populasi ter nak sapi mengalami pening katan pesat.
Untuk 2015 ini jumlah sapi potong sebanyak 169.639 ekor, sapi perah sebanyak 29 ekor, dan kerbau sebanyak 1.085 ekor. Sementara itu, perdagangan sapi di Pasar Sapi Kebon agung, Kecamatan Padangan, juga mulai ramai mendekati Hari Raya Idul Adha. Para pedagang sapi mengaku mulai mendapatkan banyak pemesanan pengiriman sapi ke Jakarta dan sekitarnya.
Menurut Sukemi, pedagang sapi di Pasar Kebonagung, pengi rim an sapi dewasa ke Jakarta dan sekitarnya saat ini sekitar 5-10 sapi per pekan. Harga jual sapi, kata dia, saat ini belum terlalu naik. Misalnya, harga sapi lokal Jawa di kisaran Rp25 juta sampai Rp30 juta per ekor. Sedangkan, sapi brahman dewasa sekitar 35 juta sampai Rp40 juta per ekor.
Muhammad roqib
(ftr)