Perang Dahsyat Pecah di Balai Kota
A
A
A
YOGYAKARTA - Suasana halaman depan Balai Kota Yogyakarta, kemarin cukup riuh. Peperangan sengit pecah dan menimbulkan banyak korban. Tapi berkat kegigihan dan semangat juang tinggi, pasukan yang dikomandoi Pangsar Sudirman berhasil memukul mundur lawan.
Peperangan ini merupakan sosiodrama yang disuguhkan Kodim 0734/Yogyakarta untuk mengisi perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia Ke- 70. Peperangan mereka ulang peristiwa Jogja Kembali saat ibu kota negara berada di Yogyakarta. Sosiodrama sendiri berlangsung sekitar 15 menit.
Namun, suguhan sosiodrama itu cukup menyita perhatian. Selain hadirin dan peserta upacara, tak sedikit masyarakat yang turut khidmat menyaksikan penggal demi penggal cerita yang disajikan. Kepala Staf Kodim (Kasdim) Yogyakarta yang juga sutradara sosiodrama, Mayor Inf Suwarno mengatakan, kegiatan tersebut melibatkan 100 personel gabungan baik dari TNI, Polri, serta masyarakat.
Sosiodrama dengan tema Kemerdekaan RI dan Pembangunan Kota Yogya sengaja ditampilkan menjelang upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan. “Kami ingin menggugah kembali rasa nasionalisme dengan mengingat perjuangan para pahlawan mempertahankan NKRI. Meski hanya berlangsung singkat, tapi sosiodrama ini memberi makna agar kita tidak menyia-nyiakan kemerdekaan yang diraih susah payah,” ucap Suwarno, kemarin.
Sosiodrama, lanjut Suwarno, baru pertama kali ditampilkan di Kota Yogyakarta. Hanya, isinya tidak melulu terkait perjuangan melawan penjajah. Akan tetapi juga upaya membangun Kota Yogyakarta usai perang dengan bergotong royong membersihkan sisa perang, membangun sarana pendidikan, hingga infrastruktur.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, tantangan bangsa tak akan pernah surut. Setiap generasi memiliki tantangannya sendiri. Oleh karena itu, setiap elemen masyarakat diminta berbuat yang terbaik bagi bangsa sesuai dengan profesinya masing-masing.
Selain di balai kota, sosiodrama juga ditampilkan di seluruh kecamatan di Kota Yogyakarta dengan penanggung jawab masing-masing Koramil. “Kami pentaskan sosiodrama di SMKN 7 Yogyakarta. Kami ingin agar siswa sekolah khususnya, pantang menyerah untuk meraih cita-cita dalam mengisi kemerdekaan,” ucap Serma A Khasinun, Babinsa Koramil 01/Jetis.
Sodik
Peperangan ini merupakan sosiodrama yang disuguhkan Kodim 0734/Yogyakarta untuk mengisi perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia Ke- 70. Peperangan mereka ulang peristiwa Jogja Kembali saat ibu kota negara berada di Yogyakarta. Sosiodrama sendiri berlangsung sekitar 15 menit.
Namun, suguhan sosiodrama itu cukup menyita perhatian. Selain hadirin dan peserta upacara, tak sedikit masyarakat yang turut khidmat menyaksikan penggal demi penggal cerita yang disajikan. Kepala Staf Kodim (Kasdim) Yogyakarta yang juga sutradara sosiodrama, Mayor Inf Suwarno mengatakan, kegiatan tersebut melibatkan 100 personel gabungan baik dari TNI, Polri, serta masyarakat.
Sosiodrama dengan tema Kemerdekaan RI dan Pembangunan Kota Yogya sengaja ditampilkan menjelang upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan. “Kami ingin menggugah kembali rasa nasionalisme dengan mengingat perjuangan para pahlawan mempertahankan NKRI. Meski hanya berlangsung singkat, tapi sosiodrama ini memberi makna agar kita tidak menyia-nyiakan kemerdekaan yang diraih susah payah,” ucap Suwarno, kemarin.
Sosiodrama, lanjut Suwarno, baru pertama kali ditampilkan di Kota Yogyakarta. Hanya, isinya tidak melulu terkait perjuangan melawan penjajah. Akan tetapi juga upaya membangun Kota Yogyakarta usai perang dengan bergotong royong membersihkan sisa perang, membangun sarana pendidikan, hingga infrastruktur.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, tantangan bangsa tak akan pernah surut. Setiap generasi memiliki tantangannya sendiri. Oleh karena itu, setiap elemen masyarakat diminta berbuat yang terbaik bagi bangsa sesuai dengan profesinya masing-masing.
Selain di balai kota, sosiodrama juga ditampilkan di seluruh kecamatan di Kota Yogyakarta dengan penanggung jawab masing-masing Koramil. “Kami pentaskan sosiodrama di SMKN 7 Yogyakarta. Kami ingin agar siswa sekolah khususnya, pantang menyerah untuk meraih cita-cita dalam mengisi kemerdekaan,” ucap Serma A Khasinun, Babinsa Koramil 01/Jetis.
Sodik
(ftr)