Peserta Berdesakan, Registrasi Ricuh

Sabtu, 01 Agustus 2015 - 11:14 WIB
Peserta Berdesakan,...
Peserta Berdesakan, Registrasi Ricuh
A A A
JOMBANG - Keributan mewarnai hari pertama registrasi peserta Muktamar Ke- 33 Nahdlatul Ulama (NU) yang akan dibuka Presiden RI Joko Widodo di Jombang, hari ini (1/8). Ratusan peserta Muktamar saling dorong dan berdesakan hingga memantik emosi barisan ansor serbaguna (banser).

Keributan terjadi setelah rombongan peserta dari Nusa Tenggara Timur (NTT) mencoba masuk ke loket pendaftaran. Jumlah rombongan yang begitu banyak membuat panitia kewalahan sehingga terjadi saling dorong untuk berebut masuk. Melihat situasi itu, anggota banser bertindak tegas. Sejumlah peserta yang tidak tertib ditarik minggir. Namun bukannya tertib, para peserta justru emosi.

Penyebabnya, Ketua Rais Suriyah PWNU NTT, KH Abdul Karim Makarim, menjadi sasaran penertiban banser. Sorban kiai sepuh ini tertarik dan jatuh. Situasi ini sontak memantik emosi peserta asal NTT lainnya. Mereka langsung marah dan menerobos masuk. Suasana langsung gaduh.

Situasi semakin tegang ketika rombongan NTT berteriakteriak menghujat petugas. “Kiai saya disakiti. Maka kami tidak terima. Kalau di Jawa banyak kiai, tapi di NTT hanya ada Pak Kiai Abdul Karim Makarim. Kami siap pasang badan jika beliau disakiti,” ujar Dewa, salah seorang peserta dari PCNU Kabupaten Ende, NTT.

Kegaduhan itu berlangsung hingga beberapa menit. Bahkan, ratusan rombongan dari NTT mengejar petugas banser yang dituding mendorong kiai hingga hampir jatuh. Situasi baru mereda ketikan banser meminta maaf atas tragedi tersebut. Dewa mengatakan kinerja panitia muktamar sangat buruk. Karena ribuan peserta muktamar yang hendak registrasi itu hanya dilayani satu loket. “Kalau hanya satu loket bisa-bisa registrasi sampai besok. Padahal besok sudah dilakukan pembukaan,” ujarnya.

Ini bukan kali pertama keributan terjadi. Pada pagi hari kemarin, ketegangan juga sempat terjadi saat peserta asal Lampung tiba di lokasi. Penyebabnya, panitia meminta mereka secepatnya melakukan registrasi ketika tiba. Bukannya mendapat sambutan hangat, rombongan asal Lampung ini justru marah. Pasalnya, mereka ingin beristirahat barang sejenak karena kelelahan setelah perjalanan panjang. “Kami ini baru datang. Ingin istirahat dulu, masa langsung diminta registrasi. Cobalah dipikir,” kata ketua rombongan, Bujung.

Panitia Muktamar Ke-33 Nahdlatul Ulama membantah kabar ada kericuhan dalam proses registrasi peserta di GOR Merdeka, Jombang, petang kemarin. Ketua Seksi Kesekretariatan Panitia Muktamar Ke-33 Nahdlatul Ulama, Sarmidi Husna mengungkapkan, ketegangan di tengah proses registrasi peserta bukan antara peserta dengan petugas keamanan dari Banser Gerakan Pemuda Ansor, melainkan antarsesama petugas keamanan.

“Kejadian bermula saat peserta dari NTT datang dengan membawa banser. Ketika hendak masuk banser yang dibawa peserta dilarang masuk oleh banser jaga, tapi mereka menolak dan terjadi tarik menarik. Jadi tarik menariknya antara banser dengan banser, bukan banser jaga dengan peserta,” kata Sarmidi di lokasi registrasi peserta Muktamar ke-33 NU.

Sarmidi menambahkan, kabar jika salah seorang kiai peserta Muktamar asal NTT ditarik hingga pakaiannya terbuka dan sorbannya jatuh juga tidak benar. “Sorban kiai asal NTT memang jatuh, tapi itu karena ditarik oleh Banser yang mereka bawa, bukan oleh banser jaga,” katanya.

Sarmidi menjelaskan ketegangan tersebut dengan cepat bisa diatasi. Proses registrasi kembali dilanjutkan dan berlangsung kondusif. Proses registrasi peserta Muktamar Ke- 33 Nahdlatul Ulama dilaksanakan selama dua hari, yaitu tanggal 31 Juli hingga 1 Agustus 2015. “Kami mengimbau peserta bersedia sabar. Kami menyediakan belasan loket dan akan melayani peserta dengan baik,” kata Sarmidi.

Untuk diketahui, Muktamar Ke-33 NU akan digelar mulai 1- 5 Agustus 2015. Kegiatan ini akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo malam nanti. Empat pondok pesantren akan menjadi lokasi bersama, yaitu Tambak Beras, Tebuireng, Denanyar, dan Peterongan, dengan pembukaan penutupan dan rapat-rapat pleno dilangsungkan di Alun-lun Jombang.

Ihya’ulumuddin
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7723 seconds (0.1#10.140)