Drainase Meluap, Warga 8 Ilir Protes

Rabu, 29 Juli 2015 - 09:40 WIB
Drainase Meluap, Warga...
Drainase Meluap, Warga 8 Ilir Protes
A A A
PALEMBANG - Sejak beberapa waktu terakhir warga permukiman yang di lintasi drainase di Kelurahan 8 Ilir, Ilir Timur II mengeluh kerap kebanjiran. Karenanya mereka berharap pemerintah segera memperpanjang drainase yang ada.

Sebab, jika perpanjangan tidak dilakukan air di saluran yang tidak mengalir tersebut membuat sedikitnya dua RT ikut keban jiran saat hujan datang. Seperti dikatakan Ketua RT 48, Edi Halim, kawasan drainase yang melintasi ka wa sannya memang sering meluap se hingga memicu kebanjiran.

Kiri man air dari kawasan dengan topografi lebih tinggi, misalnya dari limpahan air dari ka was an Underpass Simpang PatalPus ri dan sekitarnya membuat sa lu ran air selalu penuh saat hu jan. Namun karena saluran ter se but belum memiliki saluran akhir membuat banyak ka wa san rumah warga juga menga la mi kebanjiran.

“Saluran air di Jalan Lebak Se batok sering banjir. Pe nyebabnya, kare na salurannya ti dak ada ujung, ha nya ada rawa-ra wa. Itupun, jika air hujan ba nyak, kawasan kami selalu banjir,”kata ia. Karena itu, setiap saluran ter se but kotor atau penuh dengan sampah dan tanah yang di ba wa air hujan, masyarakat me la kukan pembersihan. Sayang nya, meski sering dilakukan pembersihan, saluran drai nase tersebut memang butuh pembangunan lanjutan.

“Drainase sepanjang 800 me ter sering penuh. Itulah kena pa sering banjir, jika sejam saja hujan, rumah kami sudah kebanjiran. Tinggi rata-rata air, lebih semata kaki orang de wasa,”ujarnya. Sementara itu, ia me nga takan saluran drainase yang berada di dua kelurahan itu me mang sangat penting.

Meski sam bungan drainase berada di Ke lurahan Duku, namun saat saluran air tersebut penuh maka, rumah-rumah warga di ke lurahan8Ilir yangkebanjiran.“Karena itu, ada baiknya saat pembersihkan memang melibatkan dua kelurahan,”sambung ia. Ditambahkan anggota Sen tra Komunikasi (Senkom) Mitra Polri, Ke ca matan Ilir Timur II, Bam bang Tri jika saluran yang per nah di bangun pada dua tahun lalu, sudah me ngalami keru sakan.

Pa da bagian dinding sudah mu lai roboh akibat debit air yang tinggi. Dahulunya, sa lur an d rainase itupun sempat di ja dikan lokasi pembuangan sam pah oleh warga. Namun, saat sa luran tersebut diberi pagar pem batas, maka saluran terse but lebih terjaga.”Bu tuh tam bahan sambungan drai nase sekitar 200 meter lagi.

Ka rena se lama ini, salurannya belum ter - buka dan air yang me ngalir mengen dap di rawa,”ung kapnya. Saat ini, Dinas Pekerjaan Umum BM dan Drainase sudah melakukan pembersihan.

Ha nya belum seluruh saluran ter bangun, hingga air yang menga lir lebih banyak melimpah ke rumah warga.

Tasmalinda
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2594 seconds (0.1#10.140)