Target Hafal Alquran

Jum'at, 24 Juli 2015 - 10:24 WIB
Target Hafal Alquran
Target Hafal Alquran
A A A
SURABAYA - Lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Ponpes Hidayatullah, Surabaya, juga mempersiapkan generasi islami yang brilian. Menempati lahan seluas 2,5 hektare di Kejawan Putih Tambak, Kecamatan Sukolilo, yayasan ini mengelola lembaga pendidikan tingkat TK, SD, SMP, SMA, dan sekolah tinggi.

Singkatnya, lembaga pendidikan integral. Humas Yayasan Ponpes Hidayatullah Wahyu Prasetyo mengatakan, yayasannya mengelola sekolah Lukman al Hakim. “Selain menerapkan kurikulum yang ditentukan dinas, di sekolah ada tambahan kurikulum kepesantrenan,” kata Wahyu. Sistem full day diterapkan, dengan target hafalan Alquran.

Untuk murid SD ditarget hafal 3 juz, siswa SMP dan SMA 8 juz, sedangkan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam 15 juz. “Ini menjadi muatan lokal. Targetnya hafal dan amalkan. Setiap lulusan melalui ujian hafiz (hafalan) Quran di hadapan orang tua,” kata Wahyu.

Program hafalan Quran juga diterapkan sekolah Khadijah, di bawah pengelolaan Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama (YTPSNU) Khadijah. Jenjang SD, SMP, SMA dikelola. Bahkan dalam waktu dekat YTPSNU bakal me-launching universitas.

Kendati universitas, tidak dibuka Fakultas Kedokteran. Alasannya, YTPSNU tidak mau bertarung dengan Universitas Nahdlatul Ulama (Unusa) di bawah pengelolaan Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) yang lebih dulu membuka FK, Akademi Keperawatan, maupun Akademi Kebidanan.

“Unusa mendirikan FK, karena sebelumnya pendiri Unusa, yaitu Yarsis sudah memiliki Stikes, akademi kebidanan dan akademi keperawatan. Keberadaan FK di Unusa merupakan peningkatan. Selain itu, Unusa memiliki rumah sakit. Sedangkan, YTPSNU tidak memilikinya,” kata Ketua YTPSNU Khofifah Indar Parawansa. Universitas kita nanti agak spesifik, seperti London School of Economic.

“Mendirikan perguruan tinggi mudah, memanajemennya yang susah,” Khofifah menyampaikan alasan universitasnya akan spesifik. Konsentrasi pada ekonomi, universitas ini akan kerjasama dengan Monash University, Melbourne, Australia. Monash University sebagai induk kelas.

Sementara itu, untuk jenjang SD, Khofifah menegaskan bahwa yayasannya juga konsentrasi membesarkan SD Khadijah di Candi Lempung, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya. Ini di luar kompleks SD Khadijah di Wonokromo serta Pandegiling, Surabaya. Respon dan kepercayaan masyarakat semakin besar seiring penambahan jumlah kelas. “Sebelumnya enam kelas, sekarang 12 kelas.

SD Khadijah di Pandegiling juga demikian, menjadi pilihan masyarakat,” tukasnya. Direktur Pendidikan YTPSNU Khadijah Suwito menambahkan, master plan universitas di Wonorejo sudah tuntas. “Master plan dibuat tim ITS. Cuma sepertinya akan ada perubahan karena terkait rencana pembangunan tol timur kota.

Jadi harus menyesuaikan,” kata Wito, sapaannya. Humas Dindik Surabaya Eko Prasetyoningsih membenarkan keberadaan sekolah yang memiliki muatan lokal dalam kurikulum yang menjadi unggulan. “Statusnya sekolah umum, tapi ada mulok Islam, seperti baca, tulis dan hafal Alquran.

Pendampingan tetap dilakukan dinas pada sekolah-sekolah ini,” sebut Eko. Pejabat asal Ponorogo ini menyebut sekolah memiliki program khusus terkait manajemen berbasis sekolah (MBS). “Kami tetap support sejauh untuk peningkatan imtaq terhadap anak sebagai unggulan sekolah. Tapi prinsipnya tidak melebihi sekolah madrasah. Sekolah umum tidak lantas seperti madrasah karena dari sisi kurikulum jelas beda,” katanya.

SOEPRAYITNO
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6370 seconds (0.1#10.140)