Abu Raung Masih Tutup Bandara Jember

Jum'at, 24 Juli 2015 - 10:24 WIB
Abu Raung Masih Tutup Bandara Jember
Abu Raung Masih Tutup Bandara Jember
A A A
JEMBER - Abu vulkanik letusan Gunung Raung masih mengguyur kawasan Bandara Notohadinegoro, Kabupaten Jember. Akibatnya hingga seharian kemarin bandara itu masih ditutup.

“Abu vulkanik masih cukup tebal di kawasan bandara sehingga aktivitas penerbangan di Bandara Notohadinegoro Jember ditutup,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bandara Notohadinegoro, Edi Purnomo, kemarin. Sebelumnya Notice to Airmen (Notam) menginstruksikan ditutupnya Bandara Notohadinegoro pada Rabu (22/7) hingga pukul 16.00 WIB.

Namun lantaran abu Gunung Raung masih mengguyur, penutupan bandara diperpanjang hingga sore kemarin. Praktis sepanjang hari kemarin tidak ada penerbangan dari dan menuju Jember. “Hari ini (kemarin) tidak ada aktivitas penerbangan untuk maskapai Garuda Indonesia dengan rute Jember-Surabaya karena bandara ditutup akibat abu vulkanik masih mengguyur bandara, termasuk landasan pacu (runway ),” tuturnya.

Ia mengaku tidak tahu pasti kapan Bandara Notohadinegoro dibuka kembali karena pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan AirNav Indonesia. “Selama abu vulkanik masih turun di sekitar bandara dan mengganggu rute penerbangan Jember-Surabaya, maka bandara tetap ditutup, namun sewaktu-waktu status itu bisa dicabut apabila situasi kembali normal,” katanya.

Bandara di Desa Wirowongso, Kecamata Ajung, Kabupaten Jember, itu sudah beberapa kali tidak beroperasi karena sebaran abu vulkanik mengguyur landasan pacu dan sekitar bandara. Bahkan, petugas bandara juga kesulitan membersihkan abu vulkanik karena peralatanyangtersedia untukmembersihkan terbatas, yakni kompresor dan mobil pemadam kebakaran (PMK), sehingga pembersihan berjalan lambat.

Penutupan Bandara Notohadinegoro juga berimbas pada penerbangan perintis dari Pula Madura ke Jember. Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep, Wahyu Siswono menyatakan, seluruh jadwal penerbangan perintis yang diselenggarakan Susi Air juga tertunda.

Penerbangan pesawat perintis di Bandara Trunojoyo sebanyak dua kali dalam sepekan, yakni setiap Kamis dan Jumat melayani rute Surabaya-Sumenep, Sumenep-Jember, Jember-Sumenep, dan Sumenep- Surabaya. “Penghentian operasional Bandara Trunojoyo yang mengakibatkan jadwal penerbangan perintis pada Kamis ini tertunda demi keselamatan penerbangan,” kata Wahyu.

Sementara PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, telah memberangkatkan seluruh penerbangan yang sempat tertunda akibat penutupan bandara sehari sebelumnya. “Penerbangan yang tertunda semuanya sudah diberangkatkan,” kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Trikora Harjo di Kuta, Kabupaten Badung, kemarin.

Menurut dia, hingga sekitar pukul 03.00 WITA pada Kamis (23/7) ini, seluruh penerbangan di salah satu bandara tersibuk di Tanah Air itu telah diberangkatkan. Pemberangkatan penerbangan tersebut dilakukan sejak bandara dibuka kembali pukul 15.30 WITA setelah sempat ditutup selama 2,5 jam.

Laporan aktivitas Gunung Raung pada Kamis pukul 06.00- 12.00 WIB teramati secara visual cuaca mendung, angin tenang, Gunung Raung tertutup kabut, asap kelabu tebal, tekanan lemah, dan tinggi kolom abu mencapai 2.000 meter condong ke arah barat.

Data seismik mencatat tremor vulkanik atau letusan menerus dengan amplitudo dominan 27 milimeter, sehingga kesimpulan letusan masih terus terjadi dan status Gunung Raung tetap siaga.

P juliatmoko
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6161 seconds (0.1#10.140)