Ribuan Warga Antre Jabat Tangan Sultan
A
A
A
YOGYAKARTA - Ribuan war ga mengantre untuk berjabat tangan dengan Gu ber - nur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X dalam acara open house Idul Fitri di Kepatihan Yogyakarta, kemarin.
Acara berakhir pukul 11.00 WIB atau lebih cepat satu jam lebih cepat dari jadwal semula. "Sepertinya lebih ramai yang dulu-dulu," ujar Wasilah, 50, warga Banguntapan, Bantul yang selalu hadir setiap open house Idul Fitri di Kepatihan. Meski warga berebut salaman dengan Sultan lebih sedikit, namun warga yang hadir te tap antusias.
Warga, PNS, aparat TNI, dan Polri tetap antusias untuk bisa berjabat tangan langsung dengan Sultan yang didampingi GKR Hemas, beserta Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam IX. Sejumlah pejabat selain kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemda DIY, juga dihadiri Kapolda DIY, Komandan Korem 072 Pamungkas, Komandan Lanud Adisutjipto, Kepala Kan tor Perwakilan Bank Indonesia DIY, Wakil Ketua DPRD DIY Arif Noor Hartanto dan lainnya.
Para pejabat ini yang mengawali menjabat tangan Sultan lalu diikuti warga lain. Partinem, 63, warga Sabdo dadi Bantul mengaku sudah sejak pukul 07.00 WIB datang ke Kompleks Kepatihan di Jalan Malioboro tersebut. "Ra sanya ayem tentrem, remen kalau sudah bersalaman dengan Ngarso Dalem," ujarnya.
Warga lainnya, Wantini, warga Jogonegara, Yogyakarta mendoakan agar Sultan HB X selalu diberi kekuatan untuk memimpin Kasultanan Yogya karta dan DIY. "Semoga sehat terus, jujur dalam memimpin dan menerima apa adanya," katanya. Heri Edi Suharso, 46, warga lainnya mengungkapkan, pada acara tersebut berdoa agar Keraton Yogyakarta terus lestari.
"Saya dan mungkin me wakili warga DIY lainnya, berharap polemik di internal Keraton segera berakhir. Sampai kapan pun tresno Keraton," ujarnya. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DIY Arif Noor Har - tanto mengungkapkan, open house yang diselenggarakan ini menunjukkan kerendahan hati Sultan HB X, sebagai Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta. "Sultan menunjukkan berbaur dengan siapa saja, termasuk masyarakat biasa.
Open house ini bukan masyarakat yang sowan, tapi menyatunya, nyawiji, pemimpin dan yang dipimpin," ujarnya. Politikus PAN ini meng ungkapkan, penyelenggaraan open house di Kepatihan tidak menyalahi ketentuan. Sebelum 2012, open house pernah diseleng garakan di Pagelaran Keraton. "Open house ini sekaligus mengenalkan Kompleks Kantor Pemda DIY ke masyarakat umum. Kompleks Kepatihan ini juga merupakan ruang publik yang bisa diakses semua orang," katanya.
Di bagian lain, Kepala Ba gi an Humas Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY Iswanto mengatakan, menu yang disiapkan untuk 4.000 warga. "Warga sangat antusias. Tidak keliha tan banyak karena warga da tang bergelombang, tidak pada waktu yang bersamaan," ung kapnya.
Ridwan anshori
Acara berakhir pukul 11.00 WIB atau lebih cepat satu jam lebih cepat dari jadwal semula. "Sepertinya lebih ramai yang dulu-dulu," ujar Wasilah, 50, warga Banguntapan, Bantul yang selalu hadir setiap open house Idul Fitri di Kepatihan. Meski warga berebut salaman dengan Sultan lebih sedikit, namun warga yang hadir te tap antusias.
Warga, PNS, aparat TNI, dan Polri tetap antusias untuk bisa berjabat tangan langsung dengan Sultan yang didampingi GKR Hemas, beserta Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam IX. Sejumlah pejabat selain kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemda DIY, juga dihadiri Kapolda DIY, Komandan Korem 072 Pamungkas, Komandan Lanud Adisutjipto, Kepala Kan tor Perwakilan Bank Indonesia DIY, Wakil Ketua DPRD DIY Arif Noor Hartanto dan lainnya.
Para pejabat ini yang mengawali menjabat tangan Sultan lalu diikuti warga lain. Partinem, 63, warga Sabdo dadi Bantul mengaku sudah sejak pukul 07.00 WIB datang ke Kompleks Kepatihan di Jalan Malioboro tersebut. "Ra sanya ayem tentrem, remen kalau sudah bersalaman dengan Ngarso Dalem," ujarnya.
Warga lainnya, Wantini, warga Jogonegara, Yogyakarta mendoakan agar Sultan HB X selalu diberi kekuatan untuk memimpin Kasultanan Yogya karta dan DIY. "Semoga sehat terus, jujur dalam memimpin dan menerima apa adanya," katanya. Heri Edi Suharso, 46, warga lainnya mengungkapkan, pada acara tersebut berdoa agar Keraton Yogyakarta terus lestari.
"Saya dan mungkin me wakili warga DIY lainnya, berharap polemik di internal Keraton segera berakhir. Sampai kapan pun tresno Keraton," ujarnya. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DIY Arif Noor Har - tanto mengungkapkan, open house yang diselenggarakan ini menunjukkan kerendahan hati Sultan HB X, sebagai Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta. "Sultan menunjukkan berbaur dengan siapa saja, termasuk masyarakat biasa.
Open house ini bukan masyarakat yang sowan, tapi menyatunya, nyawiji, pemimpin dan yang dipimpin," ujarnya. Politikus PAN ini meng ungkapkan, penyelenggaraan open house di Kepatihan tidak menyalahi ketentuan. Sebelum 2012, open house pernah diseleng garakan di Pagelaran Keraton. "Open house ini sekaligus mengenalkan Kompleks Kantor Pemda DIY ke masyarakat umum. Kompleks Kepatihan ini juga merupakan ruang publik yang bisa diakses semua orang," katanya.
Di bagian lain, Kepala Ba gi an Humas Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY Iswanto mengatakan, menu yang disiapkan untuk 4.000 warga. "Warga sangat antusias. Tidak keliha tan banyak karena warga da tang bergelombang, tidak pada waktu yang bersamaan," ung kapnya.
Ridwan anshori
(bbg)