Ormas Islam dan Tokoh Agama Sumut Kutuk Tragedi Tolikara
A
A
A
MEDAN - Guna mengantisipasi keributan akibat tragedi di Tolikara, Papua, Pemerintah Summatera Utara (Sumut) menggelar pertemuan dengan para tokoh agama dan ormas Islam.
Dalam pertemuan itu disepakati untuk saling menahan diri dan mengutuk keras pelarangan Salat Ied serta pembakaran Masjid juga toko milik umat Islam.
Salah satu tokoh agama juga membawa contoh surat edaran larangan Salat Ied yang dikeluarkan oleh Gereja Injili Di Indonesia.
Dan menjelaskan bahwa pelarangan bukan hanya kepada agama Islam, namun juga kepada Gereja lain.
Ketua forum umat beragama Sumut Maratua Simanjuntak menghimbau kepada masyarkat Sumut agar tetap rukun dan menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum.
"Kita jangan terprovokasi atas insiden di Tolikara, Papua. Kita serahkan penanganannyua pada aparat kepolisian," ujar Maratua.
Sementara Kepala Badan Kesbangpolinmas Pemprov Sumut eddy sofyan mengatakan keseimpulan dari pertemuan ini seluruh majelis ormas Islam dan tokoh agama di Sumut mengutuk keras.
"Terhadap peristiwa yang terjadi di Tolikara dan meminta aparat keamanan melakukan pengusutan secara tuntas," pungkasnya.
Dalam pertemuan itu disepakati untuk saling menahan diri dan mengutuk keras pelarangan Salat Ied serta pembakaran Masjid juga toko milik umat Islam.
Salah satu tokoh agama juga membawa contoh surat edaran larangan Salat Ied yang dikeluarkan oleh Gereja Injili Di Indonesia.
Dan menjelaskan bahwa pelarangan bukan hanya kepada agama Islam, namun juga kepada Gereja lain.
Ketua forum umat beragama Sumut Maratua Simanjuntak menghimbau kepada masyarkat Sumut agar tetap rukun dan menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum.
"Kita jangan terprovokasi atas insiden di Tolikara, Papua. Kita serahkan penanganannyua pada aparat kepolisian," ujar Maratua.
Sementara Kepala Badan Kesbangpolinmas Pemprov Sumut eddy sofyan mengatakan keseimpulan dari pertemuan ini seluruh majelis ormas Islam dan tokoh agama di Sumut mengutuk keras.
"Terhadap peristiwa yang terjadi di Tolikara dan meminta aparat keamanan melakukan pengusutan secara tuntas," pungkasnya.
(nag)