Duel Sengit Petahana Kota Pasuruan

Selasa, 21 Juli 2015 - 10:13 WIB
Duel Sengit Petahana Kota Pasuruan
Duel Sengit Petahana Kota Pasuruan
A A A
Kemesraan duet Hasani-Setiyono sudah berakhir. Pasangan yang pada Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Pasuruan 2010 diusung PKB dan Golkar itu sudah menyatakan berpisah.

Ikrar saling adu kekuatan dan pengaruh mempertegas duet lengket selama lima tahun bakal menjadi duel panas pada Pilwali 2015.

Pertarungan Hasani-Setiyono ini boleh jadi disebut duel klasik petahana. Disebut klasik karena menambah daftar panjang pecahnya kongsi petahana dalam sejumlah pemilihan kepala daerah. Meski ada calon dari jalur independen atau perseorangan, namun sejumlah analisa menilai keduanya sebagai arus utama dalam pilwali kali ini. Sementara posisi Hasani memang lebih diuntungkan.

Dia sudah mengantongi tiket pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Situasi berbeda dihadapi Setiyono yang mesti harus bergerilya menambah amunisi. Modal lima kursi DPRD yang dimiliki Partai Golkar harus ditambah sedikitnya satu kursi agar bisa melaju mulus di meja pendaftaran KPU Kota Pasuruan.

Persoalan dualisme Partai Golkar yang berkepanjangan nyaris menambah kerikil sandungan bagi Setiyono. Sementara sejumlah partai politik tak kunjung mempromosikan para kandidatnya ke permukaan. Situasi ini sempat memunculkan pesimisme lawan tanding Hasani sebagai calon wali kota di tengah masyarakat. Munculnya dua kandidat lawas, yaitu Ustaz Hariyono dan perwira polisi AKBP Anshori, pun tak menumbuhkan harapan baru dalam persaingan merebut kursi orang nomor satu di Kota Pasuruan. Mereka belum merasa percaya diri kembali bertarung melawan seteru lamanya.

Di ujung pembukaan pendaftaran cawali, sinar kedua nama ini malah meredup. Pilwali pada 9 Desember sebe-narnya merupakan momentum bagi para kandidat untuk bersaing menunjukkan kualitas dan elektabilitasnya. Apalagi pada 18 Oktober 2015 nanti, masa jabatan Hasani dan Setiyono sebagai wali kota dan wakil wali kota berakhir sehingga digantikan pejabat wali kota yang ditunjuk Pemprov Jatim.

Secara administratif, keduanya sudah kehilangan pengaruh dan kekuasaan dalam gerbong birokrasi pemerintahan. Upaya memobilisasi masa melalui jaring-jaring kekuasaan hingga tingkat RT/RW secara kasatmata sulit sekali dilakukan. Karena itu para kandidat bakal sama-sama bertarung dari titik nol. Sekretaris DPC PKB Kota Pasuruan, Ismail Marzuki mengungkapkan, para kandidat cawali, baik yang diusung partai politik maupun dari jalur independen, memiliki peluang sama dalam memenangi proses pilwali.

Namun, pihaknya akan berjuang sekuat tenaga untuk kembali meraih simpati masyarakat dan memenangkan pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Menurut Ismail yang juga Ketua DPRD Kota Pasuruan, meski sudah cukup mengantongi tiket pilwali, penggalangan dukungan terhadap partai politik lain terus dilakukan. Komunikasi politik ini juga dalam menentukan calon pendamping Hasani.

Namun, arus kuat menghendaki cawawali tersebut berasal dari kalangan internal Nahdliyin yang tak lain adalah pendukung setia PKB. “Semua aspirasi untuk menentukan calon wawali yang berkembang masih kami tampung. Apakah berasal dari partai koalisi atau dari kalangan internal,” kata Ismail yang juga anak kandung Hasani itu. Dia tak menampik, meski memiliki pertalian darah dengan Hasani, namanya sempat mencuat di antara cawawali yang diusulkan.

Kandidat lain dari kalangan Nahdliyin yang juga digadanggadang PKB berasal dari lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah, Kebonsari. Namun, nama-nama calon pendamping ini masih dipertimbangkan dengan menguji elektabilitasnya di masyarakat. Sementara Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Pasuruan, Arief Ilham menyatakan, optimistis calon yang diusung partainya bakal menggusur calon dari mantan partai sekutunya.

Berbekal pengalaman panjang di struktur birokrasi dan politik, Setiyono dinilai punya komitmen kuat dalam membangun Kota Pasuruan menjadi lebih baik. Optimisme ini semakin menguat seiring akan bergabungnya sejumlah partai politik dalam sebuah koalisi. Beredar kabar, mantan Wakil Wali Kota Pasuruan Pudjo Basuki juga disebutsebut untuk mendampingi cawali Setiyono.

“Pak Setiyono merupakan salah seorang yang diusulkan mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP. Koalisi ini akan semakin kuat dengan bergabungnya sejumlah partai politik lain,” kataq Arief.

Arie yoenianto
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7943 seconds (0.1#10.140)