Liburan, Santri Tenggelam di Selorejo

Rabu, 15 Juli 2015 - 10:32 WIB
Liburan, Santri Tenggelam...
Liburan, Santri Tenggelam di Selorejo
A A A
BATU - Nasib nahas menimpa Winardi, 15, dan Mukibin,16, warga Dusun Bales, Desa Pandesari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Dua remaja ini ditemukan tewas di Bendungan Selorejo, Ngantang, kemarin pagi.

Sukiran, orang tua Winardi bercerita tiga hari lalu anaknya baru pulang dari Pondok Pesantren (Ponpes) Puncu, Kabupaten Kediri. Selanjutnya, Senin petang dia bersama temannya Mukibin bermain ke waduk untuk mencari ikan. ”Anaknya sempat bilang bermimpi mendapatkan ikan nila. Akhirnya dia mengajak Mukibin ke waduk untuk memancing sambil naik perahu. Tapi anaknya bernasib sial. Kapalnya tengelam bersama anak saya dan temannya,” ujar Sukiran.

Pemilik perahu, Malik bercerita, perahu yang ditambatkan di tepi danau kondisinya rusak. Lambung perahu bocor. Dia tidak menyangka kalau perahunya ditumpangi Winardi dan Mukibin. ”Sebenarnya waktu itu banyak orang memancing. Tapi anak-anak itu panik karena perahunya bocor. Sesaat kemudian perahunya terbalik. Masyarakat berusaha menolong sudah terlambat. Karena terburu tengelam bersama perahunya,” ujar dia.

Pencarian tubuh Winardi dan Mukibin dilakukan malam itu juga. Jenazah Mukibin ditemukan Selasa (14/7) pukul 04.00 WIB. Tubuhnya tersangkut jaring nelayan. Tak lama kemudian jenazah Winardi ditemukan tim PMI dan Jasa Tirta, pukul 09.05 WIB di kedalaman delapan meter. Dua jenazah kemudian dibawa ke Puskemas Ngantang untuk diautopsi luar.

Kasubag Humas Polres Batu, AKP Waluyo menjelaskan, musibah yang menimpa dua pemuda Dusun Bales murni kecelakaan. Karena mereka berdua tidak mengetahui kondisi perahu rusak. Saat didayung ketengah danau. Tiba-tiba airnya masuk kedalam perahu. ”Dua korban panik, mereka berusaha menyelamatkan diri. Tapi perahunya terburu tengelam,” jelasnya.

Camat Ngantang Ichwanul Muslimin menghimbau warga agar berhati-hati bermain di Bendungan Selorejo jika tidak bisa berenang. Dua bulan terakhir ini tercatat lima orang anak tewas di air dengan motif sama, yaitu memancing.

Korban terakhir adalah Moch Asifak Dzikri Afandi 10 ditemukan tewas, setelah menumpang sebuah perahu kayu dan terbalik. Siswa kelas III SD itu ditemukan pada tanggal 5 Juli 2015.

Maman adi/yosef naiobe
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0979 seconds (0.1#10.140)