Penuhi MEF, Perekrutan Personel TNI AL Ditambah

Selasa, 14 Juli 2015 - 12:34 WIB
Penuhi MEF, Perekrutan...
Penuhi MEF, Perekrutan Personel TNI AL Ditambah
A A A
SURABAYA - TNI AL terus menambah kekuatan personelnya melalui perekrutan bintara. Kebijakan ini guna menyelaraskan program menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

Hal ini ditegaskan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi di sela Prasetya Perwira Diktupa TNI AL Angkatan XLIV Tahun Angkatan 2014 di Lapangan Maluku, Komando Pengembangan dan Pendidik-an Angkatan Laut (Kobangdikal), kemarin. ”Perekrutan ditambah, namun jumlahnya tidak signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Penambahan tetap dikoordinasikan dengan Menteri PAN (Pendayagunaan Aparatur Negara),” kata perwira tinggi bintang empat ini. Menurut Ade, penambahan personel dibarengi penguatan berikut peremajaan kapal jenis kombatan. Kemampuan kombatan dari sisi jumlah cukup. Namun, dari sisi kualitas harus ada peremajaan. Kombatan eks Belanda saat ini baru masuk dua, dimana seharusnya empat unit.

Penambahan kapal selam, pesawat udara dan patroli, kata dia, juga harus terus dilakukan. Mantan Pangarmatim ini menuturkan, pembangunan kekuatan AL terus dilakukan di segala strata, mulai tamtama, bintara, maupun perwira. Strata perwira diperkuat melalui jalur bintara. Artinya, tidak sebatas melalui jalur Akademi Angkatan Laut (AAL). Ada mantan bintara dididik menjadi perwira.

Mereka memiliki keterampilan teknik mumpuni, yang dinilai mampu membawa organisasi menjadi lebih baik. ”Semua upaya (penguatan) diharapkan untuk mengisi kebutuhan MEF (minimum essential force ) kita. Kapal terus dibeli dan diisi dari AAL Diktupa, perwira ikatan pendek, dan bintara ke perwira,” kata Ade, tak lama setelah mengukuhkan perwira yang sebelumnya mendaftar melalui jalur bintara.

Dia didampingi Komandan Kobangdikal Laksamana Muda TNI I N G N Ary Atmaja. Pada Diktupa kemarin, dikukuhkan 293 orang perwira baru. Rinciannya, 259 pria dan 34 dari korps wanita TNI Angkatan laut (Kowal). Sebelumnya, mereka bintara dari korps pelaut 75 orang, korps marinir 67 orang, korps teknik 54 orang, korps elektronika 31 orang, korps kesehatan 12 orang, korps suplai 34 orang, korps khusus 7 orang, dan korps pomal 13 orang.

Resmikan SCS, Lanjut Bukber

Sebelum berbuka puasa dengan 1700 prajurit TNI AL Wilayah Timur diMasjid Nurul Bahri, Kompleks AAL, Bumimoro, Surabaya, KSAL LaksamanaTNI Ade Supandi juga meresmikan penggunaan submarine control simulator (SCS). Perangkat ini ada di Komando Latihan Komando Armada RI Kawasan Timur, Ujung, Surabaya. Ade Supandi juga menyaksikan demonstrasi dari fungsi SCS yang diawaki beberapa prajurit kapal selam dari Satuan Kapal Selam Koarmatim.

”Dibangunnya kompleks Submarine Training Center di Kolatarmatim dapat mewadahi pelatihan para awak kapal selam yang sedang tidak melaksanakan operasi pelayaran,” ujar Ade. Kepada para pengguna SCS, khususnya prajurit kapal selam, KSAL mengharapkan SCS merupakan komitmen TNI AL meningkatkan kemampuan dan profesionalisme prajurit kapal selam agar senantiasa terasah dan mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi.

Alat ini merupakan sarana latihan prajurit kapal selam TNI AL dengan model simulasi kabin bergerak yang diproduksi Rheinmetal Defence Jerman. Kabin SCS dapat bergerak dengan kecepatan 10°/dt dan mencapai kemiringan hingga 45°. Sementara tinggi total mencapai empat meter dengan berat 85 ton. Beberapa negara yang telah memiliki SCS tipe ini antara lain Yunani, Jerman, Turki, Korea Selatan, Italia, Singapura dan terakhir Indonesia.

Pembangunan sarana dan prasarana SCS dimulai melalui dua tahap. Tahap pertama merupakan pembangunan gedung dan perangkat lunak dimulai 25 Juni 2013, dan selesai Desember 2013. Pembangunan tahap dua pengadaan motion kabin dan perangkat keras SCS dimulai 1 Agustus 2014 dan berakhir 26 Juni 2015.

SCS sendiri merupakan salah satu rencana dari empat gedung sarana latihan kapal selam yang akan dibangun dalam satu kompleks. SCS di Kolataramatim telah menjalani rangkaian uji coba dan uji kelaikan pada 24 dan 25 Juni 2015. Peralatan ini diawaki 15 personel kapal selam dari Satuan Kapal Selam Koarmatim yang sebelumnya telah mendapatkan pelatihan dan sertifikasi sebagai pelatih dari Rheinmetal Defence Jerman.

Soeprayitno
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5308 seconds (0.1#10.140)