Permintaan Naik, Harga Daging Tetap
A
A
A
MALANG - Perayaan Hari Raya Idul Fitri tinggal menghitung hari. Permintaan daging sapi di sejumlah pasar tradisional dan pasar swalayan potong hewan di Kota Malang mulai meningkat.
Direktur Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Malang Djoko Sudadi mengaku, sejak lima hari terakhir, terjadi peningkatan permintaan daging sapi. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan jumlah pemotongan sapi di RPH. Sebelumnya, jumlah sapi yang dipotong di RPH hanya mencapai kisaran 35-40 ekor/hari. ”Sejak lima hari terakhir, jumlah pemotongan sapi mengalami kenaikan hingga mencapai 50 ekor/hari,” ungkapnya.
Kenaikan permintaan daging sapi ini, belum diikuti dengan kenaikan harganya. Djoko menyebutkan, harga daging sapi di tingkat jagal masih berkisar antara Rp97.000-98.000/kg. Sementara harga sapi hidup, masih tetap sama sekitar Rp45.000/kg.
Rata-rata, para jagalmasihbelum berani menaikkan harga jual daging sapinya, karena khawatir akan bisa menurunkan jumlah pembelian dari masyarakat. ”Kami memprediksi, kenaikan permintaan akan terus terjadi hingga Lebaran. Tahun lalu saja, pemotongan sapi bisa mencapai 100 ekor/hari,” katanya.
Masih stabilnya harga daging sapi tersebut, juga diakui oleh Soleh, pedagang daging sapi di Pasar Besar Malang (PBM). ”Pasokan daging dari para jagal, harganya masihstabil. Sehingga, kami menjualnya juga belum ada kenaikan harga. Paling tinggi, harganya hanya Rp100.000/kg. Itu daging yang kondisinya paling bagus,” ujarnya.
Peningkatan permintaan daging sapi ini, menurut salah seorang jagal sapi di Kota Malang, Hasan, terjadi sejak mendekati Lebaran. ”Mungkin sudah banyak yang ada kegiatan memasak persiapan selamatan menjelang Lebaran, sehingga banyak permintaan,” tuturnya.
Dia mengaku, sebelum ada kenaikan permintaan daging sapi tersebut, jumlah sapi yang dipotong di RPH mencapai sekitar 40 ekor/hari. Jumlah tersebut, lebih banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan hotel, restoran, dan penjual bakso. Selama ini, kebutuhan terbesar daging sapi adalah untuk pedagang bakso di wilayah Malang Raya.
Sementara untuk hotel dan restoran, kebutuhannya tidak terlalu banyak, karena banyak yang sudah mendapatkan pasokan daging impor. Sementara, mendekati Lebaran kali ini pemotongan sapi di RPH menurutnya meningkat hingga mencapai antara 50-60 ekor/hari. ”Kami cukup bersyukur, di saat kondisi usaha lagi lesu, kini permintaan kembali meningkat. Peningkatannya bisa mencapai 25-50% bila dibandingkan hari biasa,” ujarnya.
Dia memperkirakan, kenaikan permintaan ini akan bisa terus terjadi hingga H-2 Lebaran nanti, karena kebutuhan masyarakat akan semakin tinggi. Kenaikan permintaan tersebut, tidak memicu terjadinya gejolak harga daging di pasaran.
Yuswantoro
Direktur Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Malang Djoko Sudadi mengaku, sejak lima hari terakhir, terjadi peningkatan permintaan daging sapi. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan jumlah pemotongan sapi di RPH. Sebelumnya, jumlah sapi yang dipotong di RPH hanya mencapai kisaran 35-40 ekor/hari. ”Sejak lima hari terakhir, jumlah pemotongan sapi mengalami kenaikan hingga mencapai 50 ekor/hari,” ungkapnya.
Kenaikan permintaan daging sapi ini, belum diikuti dengan kenaikan harganya. Djoko menyebutkan, harga daging sapi di tingkat jagal masih berkisar antara Rp97.000-98.000/kg. Sementara harga sapi hidup, masih tetap sama sekitar Rp45.000/kg.
Rata-rata, para jagalmasihbelum berani menaikkan harga jual daging sapinya, karena khawatir akan bisa menurunkan jumlah pembelian dari masyarakat. ”Kami memprediksi, kenaikan permintaan akan terus terjadi hingga Lebaran. Tahun lalu saja, pemotongan sapi bisa mencapai 100 ekor/hari,” katanya.
Masih stabilnya harga daging sapi tersebut, juga diakui oleh Soleh, pedagang daging sapi di Pasar Besar Malang (PBM). ”Pasokan daging dari para jagal, harganya masihstabil. Sehingga, kami menjualnya juga belum ada kenaikan harga. Paling tinggi, harganya hanya Rp100.000/kg. Itu daging yang kondisinya paling bagus,” ujarnya.
Peningkatan permintaan daging sapi ini, menurut salah seorang jagal sapi di Kota Malang, Hasan, terjadi sejak mendekati Lebaran. ”Mungkin sudah banyak yang ada kegiatan memasak persiapan selamatan menjelang Lebaran, sehingga banyak permintaan,” tuturnya.
Dia mengaku, sebelum ada kenaikan permintaan daging sapi tersebut, jumlah sapi yang dipotong di RPH mencapai sekitar 40 ekor/hari. Jumlah tersebut, lebih banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan hotel, restoran, dan penjual bakso. Selama ini, kebutuhan terbesar daging sapi adalah untuk pedagang bakso di wilayah Malang Raya.
Sementara untuk hotel dan restoran, kebutuhannya tidak terlalu banyak, karena banyak yang sudah mendapatkan pasokan daging impor. Sementara, mendekati Lebaran kali ini pemotongan sapi di RPH menurutnya meningkat hingga mencapai antara 50-60 ekor/hari. ”Kami cukup bersyukur, di saat kondisi usaha lagi lesu, kini permintaan kembali meningkat. Peningkatannya bisa mencapai 25-50% bila dibandingkan hari biasa,” ujarnya.
Dia memperkirakan, kenaikan permintaan ini akan bisa terus terjadi hingga H-2 Lebaran nanti, karena kebutuhan masyarakat akan semakin tinggi. Kenaikan permintaan tersebut, tidak memicu terjadinya gejolak harga daging di pasaran.
Yuswantoro
(ftr)