Perbatasan Jatim-Jateng Rawan Laka
A
A
A
NGAWI - Para pemudik harus meningkatkan kewaspadaan saat melalui wilayah Kabupaten Ngawi. Di kawasan perbatasan Jawa Timur-Jawa Tengah ini mayoritas kondisi jalur mudik bergelombang dan rawan kecelakaan lalu lintas (laka).
Jalur mudik di wilayah Ngawi menghubungkan sejumlah daerah, yakni jalur Ngawi-Solo, jalur Ngawi- Surabaya, jalur Ngawi-Magetan, dan jalur Ngawi-Bojonegoro. “Kami berharap para pemudik meningkatkan kewaspadaan saat hendak melintasi kawasan Ngawi,” ujar Kapolres Ngawi AKBP Suryo Sudarmadi, kemarin. Dia menjelaskan, kondisi jalan bergelombang rawan laka lantas jika dilalui kendaraan dengan kecepatan tinggi. Apalagi jika pemudik mengalami kelelahan sehingga konsentrasi berkendara menurun.
“Kami akan menyiapkan personelpersonel di titik rawan meminimalkan potensi laka,” katanya. Sedikitnya 510 personel gabungan diterjunkan mulai hari ini dalam operasi yang bertujuan meningkatkan keamanan perayaan Lebaran dan menekan angka kecelakaan. Ke-510 personel gabungan ini akan mulai menempati berbagai pos mulai H-8 Lebaran. Pada musim mudik kali ini, Polres Ngawi membangun 13 pos.
“Kita membangun 13 pos pantau di sepanjang jalur mudik di wilayah Polres Ngawi. Pos ini akan berisi personel gabungan. Harapannya dengan ada pos pantau yang jumlahnya cukup banyak, kondisi lalu lintas bisa termonitor dengan baik,” ujar AKBP Suryo. Sementara di Ponorogo, pihak kepolisian akan memberi atensi untuk daerah-daerah pinggiran. “Kami akan mengaktifkan polsek-polsek untuk bisa operasi sampai daerah pinggiran. Karena daerah tersebut adalah daerah penyangga Kota Ponorogo,” kata Kapolres Ponorogo AKBP Ricky Purnomo.
Dengan topografi Ponorogo yang pegunungan, ada perhatian khusus untuk keamanan lalu lintas. Di antaranya dengan berbagai sosialisasi dan operasi hingga ke daerah-daerah yang pegunungan tersebut. Hal ini menekan angka kecelakaan lalu lintas. Selain itu, Polers Ponorogo membangun lima buah pos pantau, yaitu satu pos pelayanan di alun-alun dan empat pos pengamanan di Terminal Selo Aji, Pasar Legi Songgolangit, Balong, dan Biting, Kecamatan Badegan. Polres Ponorogo juga telah menyiapkan satu pos insidental yang berlokasi di tempat wisata Telaga Ngebel.
“Ini dimaksudkan pengamanan pada masa libur Lebaran karena kecenderungannya warga akan melakukan aktivitas wisata di lokasi ini, yaitu berwisata, sehingga akan diaktifkan setelah memasuki masaLebaran,” kataAKBPRicky. Sementara di Jawa Tengah ada 106 titik rawan kecelakaan lalu lintas di jalur mudik utama. Titik rawan laka lantas itu tersebar mulai jalur pantura, jalur tengah, maupun jalur selatan. Titik rawan laka lantas itu berupa jalan rusak, lokasi perbaikan jalan, kontur kemiringan, jalur padat dan macet, hingga penerangan minim.
“Kami sudah survei pada Juni 2015, yang dilakukan dari berbagai fungsi, mulai dari lalu lintas, biro operasi, samapta bayangkara (sabhara), intelkam, hingga pengamanan objek vital. Jadi data titik rawan, itu berdasarkan hasil survei,” ungkap Wakil Kepala Polda Jawa Tengah, Brigjen Pol Musyafak seusai Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Candi 2015 di Lapangan Markas Polda Jawa Tengah, Semarang, kemarin.
Untuk kondisi infrastruktur di jalur pantura, saat ini masih terdapat 17 titik perbaikan jalan dan satu titik jalan rusak. Rinciannya di Brebes ada empat lokasi perbaikan jalan, yakni Pejagan- Ketanggungan, Ketanggungan- Pejagan, Ketanggungan- Songgom, Ketanggungan- Kersana, serta Jalan Kolonel Sugiono di Kota Tegal, rusak ringan. Di Kabupaten Tegal ada tiga lokasi perbaikan jalan, yakni Jalan Raya Kalibakung, Prupuk- Songgom, dan Jalan Raya Jatinegara.
Sementara di Pemalang ada tiga titik perbaikan jalan, yaitu lingkar selatan, Jalan Bantar Bolang, Jalan Sikasur. Kemudian di Kendal ada tujuh lokasi perbaikan jalan, yakni tiga lokasi di Jalan Lingkar Kaliwungu, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Lingkar Weleri, Jalan Sukorejo- Boja, dan Jalan Weleri-Patean. Sementara di jalur tengah ada delapan titik perbaikan jalan/ jembatan dan enam titik jalan rusak. Rinciannya di Wonosobo ada perbaikan jalur Wonosobo- Dieng dan pelebaran Jalan Desa Reco dan Desa Karangluhur, Kecamatan Kretek.
Di Purbalingga ada empat lokasi jalan rusak, yakni di Jalan Raya Letnan Yusuf, Jalan Raya Kutasari, Simpang Empat Polantas Padamara, dan Pasar Panican. Di Boyolali ada perbaikan Jembatan Samiran Selo dan jalan rusak penghubung Juwangi- Sumber Lawang.
Kemudian Kabupaten Groboganperbaikanjalandienamlokasi, yaknijalurPurwodadi-Blora KM8, Jalan Purwodadi-Sulursari KM29, Jalan Purwodadi-Solo KM4, Jalur Purwodadi-Semarang KM34, Jalur Purwodadi- Semarang KM27, dan jalur Purwodadi-Semarang KM10. Kabupaten Blora perbaikan jalan ada dua lokasi, yaitu Jalan Cepu-Doplang dan Jalan Blora- Kunduran. Sementara jalan rusak berat berada di jalur Pamotan- Sale-Jatinggo.
Sementara untuk jalur selatan ada delapan titik perbaikan jalan dan enam titik jalan rusak. Terinci ada di Kabupaten Cilacap perbaikan jalan satu lokasi di Jalan Raya Kroya. Jalan rusak ada lokasi, yakni Jalan Raya Cikarang-Cilumuh, Jalan Majenang-Cimanggu. Kabupaten Banyumas terdapat pembangunan Jalan Lingkar Sumpiuh-Tambak sepanjang 2 km.
Dili eyato/ eka setiawan
Jalur mudik di wilayah Ngawi menghubungkan sejumlah daerah, yakni jalur Ngawi-Solo, jalur Ngawi- Surabaya, jalur Ngawi-Magetan, dan jalur Ngawi-Bojonegoro. “Kami berharap para pemudik meningkatkan kewaspadaan saat hendak melintasi kawasan Ngawi,” ujar Kapolres Ngawi AKBP Suryo Sudarmadi, kemarin. Dia menjelaskan, kondisi jalan bergelombang rawan laka lantas jika dilalui kendaraan dengan kecepatan tinggi. Apalagi jika pemudik mengalami kelelahan sehingga konsentrasi berkendara menurun.
“Kami akan menyiapkan personelpersonel di titik rawan meminimalkan potensi laka,” katanya. Sedikitnya 510 personel gabungan diterjunkan mulai hari ini dalam operasi yang bertujuan meningkatkan keamanan perayaan Lebaran dan menekan angka kecelakaan. Ke-510 personel gabungan ini akan mulai menempati berbagai pos mulai H-8 Lebaran. Pada musim mudik kali ini, Polres Ngawi membangun 13 pos.
“Kita membangun 13 pos pantau di sepanjang jalur mudik di wilayah Polres Ngawi. Pos ini akan berisi personel gabungan. Harapannya dengan ada pos pantau yang jumlahnya cukup banyak, kondisi lalu lintas bisa termonitor dengan baik,” ujar AKBP Suryo. Sementara di Ponorogo, pihak kepolisian akan memberi atensi untuk daerah-daerah pinggiran. “Kami akan mengaktifkan polsek-polsek untuk bisa operasi sampai daerah pinggiran. Karena daerah tersebut adalah daerah penyangga Kota Ponorogo,” kata Kapolres Ponorogo AKBP Ricky Purnomo.
Dengan topografi Ponorogo yang pegunungan, ada perhatian khusus untuk keamanan lalu lintas. Di antaranya dengan berbagai sosialisasi dan operasi hingga ke daerah-daerah yang pegunungan tersebut. Hal ini menekan angka kecelakaan lalu lintas. Selain itu, Polers Ponorogo membangun lima buah pos pantau, yaitu satu pos pelayanan di alun-alun dan empat pos pengamanan di Terminal Selo Aji, Pasar Legi Songgolangit, Balong, dan Biting, Kecamatan Badegan. Polres Ponorogo juga telah menyiapkan satu pos insidental yang berlokasi di tempat wisata Telaga Ngebel.
“Ini dimaksudkan pengamanan pada masa libur Lebaran karena kecenderungannya warga akan melakukan aktivitas wisata di lokasi ini, yaitu berwisata, sehingga akan diaktifkan setelah memasuki masaLebaran,” kataAKBPRicky. Sementara di Jawa Tengah ada 106 titik rawan kecelakaan lalu lintas di jalur mudik utama. Titik rawan laka lantas itu tersebar mulai jalur pantura, jalur tengah, maupun jalur selatan. Titik rawan laka lantas itu berupa jalan rusak, lokasi perbaikan jalan, kontur kemiringan, jalur padat dan macet, hingga penerangan minim.
“Kami sudah survei pada Juni 2015, yang dilakukan dari berbagai fungsi, mulai dari lalu lintas, biro operasi, samapta bayangkara (sabhara), intelkam, hingga pengamanan objek vital. Jadi data titik rawan, itu berdasarkan hasil survei,” ungkap Wakil Kepala Polda Jawa Tengah, Brigjen Pol Musyafak seusai Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Candi 2015 di Lapangan Markas Polda Jawa Tengah, Semarang, kemarin.
Untuk kondisi infrastruktur di jalur pantura, saat ini masih terdapat 17 titik perbaikan jalan dan satu titik jalan rusak. Rinciannya di Brebes ada empat lokasi perbaikan jalan, yakni Pejagan- Ketanggungan, Ketanggungan- Pejagan, Ketanggungan- Songgom, Ketanggungan- Kersana, serta Jalan Kolonel Sugiono di Kota Tegal, rusak ringan. Di Kabupaten Tegal ada tiga lokasi perbaikan jalan, yakni Jalan Raya Kalibakung, Prupuk- Songgom, dan Jalan Raya Jatinegara.
Sementara di Pemalang ada tiga titik perbaikan jalan, yaitu lingkar selatan, Jalan Bantar Bolang, Jalan Sikasur. Kemudian di Kendal ada tujuh lokasi perbaikan jalan, yakni tiga lokasi di Jalan Lingkar Kaliwungu, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Lingkar Weleri, Jalan Sukorejo- Boja, dan Jalan Weleri-Patean. Sementara di jalur tengah ada delapan titik perbaikan jalan/ jembatan dan enam titik jalan rusak. Rinciannya di Wonosobo ada perbaikan jalur Wonosobo- Dieng dan pelebaran Jalan Desa Reco dan Desa Karangluhur, Kecamatan Kretek.
Di Purbalingga ada empat lokasi jalan rusak, yakni di Jalan Raya Letnan Yusuf, Jalan Raya Kutasari, Simpang Empat Polantas Padamara, dan Pasar Panican. Di Boyolali ada perbaikan Jembatan Samiran Selo dan jalan rusak penghubung Juwangi- Sumber Lawang.
Kemudian Kabupaten Groboganperbaikanjalandienamlokasi, yaknijalurPurwodadi-Blora KM8, Jalan Purwodadi-Sulursari KM29, Jalan Purwodadi-Solo KM4, Jalur Purwodadi-Semarang KM34, Jalur Purwodadi- Semarang KM27, dan jalur Purwodadi-Semarang KM10. Kabupaten Blora perbaikan jalan ada dua lokasi, yaitu Jalan Cepu-Doplang dan Jalan Blora- Kunduran. Sementara jalan rusak berat berada di jalur Pamotan- Sale-Jatinggo.
Sementara untuk jalur selatan ada delapan titik perbaikan jalan dan enam titik jalan rusak. Terinci ada di Kabupaten Cilacap perbaikan jalan satu lokasi di Jalan Raya Kroya. Jalan rusak ada lokasi, yakni Jalan Raya Cikarang-Cilumuh, Jalan Majenang-Cimanggu. Kabupaten Banyumas terdapat pembangunan Jalan Lingkar Sumpiuh-Tambak sepanjang 2 km.
Dili eyato/ eka setiawan
(ars)