Tekan Kecurangan SPBU
A
A
A
PALEMBANG - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sumsel melakukan uji tera berkala terhadap nozzle Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Hal itu sebagai upaya menekan kecurangan pihak SPBU jelang arus mudik dan balik Lebaran tahun 2015. Disperindag Sumsel melakukan pemeriksaan uji tera secara acak di sejumlah SPBU yang ada di Palembang. Pemeriksaan dikhususkan bagi SPBU yang berada di jalur lintas yang diprediksi bakal ramai dilalui pemudik.
Kepala Disperindag Sumsel Permana menegaskan, tindakan ini dilakukan untuk melindungi konsumen dari oknumoknum petugas SPBU yang melakukan praktik kecurangan selama mendistribusikan BBM ke kendaraan konsumen. Meski belum ada laporan yang masuk, pihaknya akan melakukan pengawasan ketat terhadap SPBU terutama di sepanjang jalan yang dilalui arus mudik tahun 2015. Mulai dari yang berada di perbatasan Provinsi Lampung hingga perbatasan Provinsi Jambi.
"Uji tera dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada pemudik, agar perjalanannya nyaman. Bagi para pengelola SPBU nakal, jika ada laporan masuk atau tertangkap tangan melakukan kecurangan tentunya akan kami panggil dan disidang. Kalau terbukti melanggar, sanksi lebih jauh bisa ditutup usahanya," tegas Permana. Dalam uji tera SPBU yang digelar kemarin, salah satu titiknya dilakukan di SPBU 24 301 161 yang terletak di Jalan Soekarno Hatta Palembang.
Tim Disperindag Sumsel secara seksama memeriksa mesin serta penghitungan BBM yang dilakukan SPBU tersebut. Pihak pengelola pun me nunjukkan sikap kooperatif. Dari hasil pemeriksaan sampel dan nozzle, tidak ditemukan adanya kecurangan. Di mesin tersebut justru masih terlihat segel yang berada di dalam mesin masih dalam kondisi baik. Menurut Permana, hasil pemeriksaan di SPBU tersebut, terjadi kekurangan 0,3% atau terdapat selisih 0,2% dari angka seharusnya sebesar 0,5%. Secara simultan, petugas akan menyetel ulang. “Agar nozzle-nya sama un tuk memuaskan pelanggan yang mengisi BBM di sini," jelasnya.
Permana menambahkan, pihaknya juga meminta kepada seluruh pemilik SPBU untuk tetap menjaga sterilisasi serta kejujuran dalam melakukan transaksi penjualan BBM. Sementara itu Rudiyanto Salam, seorang pengemudi bus antar kota antar provinsi (AKAP) mengatakan, uji tera yang dilakukan pemerintah sangat baik. Dia berharap hal itu rutin dilakukan bukan hanya menjelang Lebaran saja.
“Memang tidak semua SPBU mela kukan kecurangan mengu rangi liter. Tapi kalau ketemu yang curang pastinya kami selaku konsumen sangat dirugi kan. Apalagi bus yang saya bawa ini sekali isi bisa ratusan liter,” tuturnya.
Andhiko tungga alam
Hal itu sebagai upaya menekan kecurangan pihak SPBU jelang arus mudik dan balik Lebaran tahun 2015. Disperindag Sumsel melakukan pemeriksaan uji tera secara acak di sejumlah SPBU yang ada di Palembang. Pemeriksaan dikhususkan bagi SPBU yang berada di jalur lintas yang diprediksi bakal ramai dilalui pemudik.
Kepala Disperindag Sumsel Permana menegaskan, tindakan ini dilakukan untuk melindungi konsumen dari oknumoknum petugas SPBU yang melakukan praktik kecurangan selama mendistribusikan BBM ke kendaraan konsumen. Meski belum ada laporan yang masuk, pihaknya akan melakukan pengawasan ketat terhadap SPBU terutama di sepanjang jalan yang dilalui arus mudik tahun 2015. Mulai dari yang berada di perbatasan Provinsi Lampung hingga perbatasan Provinsi Jambi.
"Uji tera dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada pemudik, agar perjalanannya nyaman. Bagi para pengelola SPBU nakal, jika ada laporan masuk atau tertangkap tangan melakukan kecurangan tentunya akan kami panggil dan disidang. Kalau terbukti melanggar, sanksi lebih jauh bisa ditutup usahanya," tegas Permana. Dalam uji tera SPBU yang digelar kemarin, salah satu titiknya dilakukan di SPBU 24 301 161 yang terletak di Jalan Soekarno Hatta Palembang.
Tim Disperindag Sumsel secara seksama memeriksa mesin serta penghitungan BBM yang dilakukan SPBU tersebut. Pihak pengelola pun me nunjukkan sikap kooperatif. Dari hasil pemeriksaan sampel dan nozzle, tidak ditemukan adanya kecurangan. Di mesin tersebut justru masih terlihat segel yang berada di dalam mesin masih dalam kondisi baik. Menurut Permana, hasil pemeriksaan di SPBU tersebut, terjadi kekurangan 0,3% atau terdapat selisih 0,2% dari angka seharusnya sebesar 0,5%. Secara simultan, petugas akan menyetel ulang. “Agar nozzle-nya sama un tuk memuaskan pelanggan yang mengisi BBM di sini," jelasnya.
Permana menambahkan, pihaknya juga meminta kepada seluruh pemilik SPBU untuk tetap menjaga sterilisasi serta kejujuran dalam melakukan transaksi penjualan BBM. Sementara itu Rudiyanto Salam, seorang pengemudi bus antar kota antar provinsi (AKAP) mengatakan, uji tera yang dilakukan pemerintah sangat baik. Dia berharap hal itu rutin dilakukan bukan hanya menjelang Lebaran saja.
“Memang tidak semua SPBU mela kukan kecurangan mengu rangi liter. Tapi kalau ketemu yang curang pastinya kami selaku konsumen sangat dirugi kan. Apalagi bus yang saya bawa ini sekali isi bisa ratusan liter,” tuturnya.
Andhiko tungga alam
(ars)