Jangan Mudik Tanggal 16!

Rabu, 08 Juli 2015 - 08:16 WIB
Jangan Mudik Tanggal 16!
Jangan Mudik Tanggal 16!
A A A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo mengimbau masyarakat agar tidak mudik pada 16 Juli mendatang. Hal ini menghindari kemacetan pada puncak arus mudik karena akan terjadi penumpukan penumpang di pelabuhan, terminal, stasiun, dan bandara.

“Akses jalan sudah tidak ada masalah. Semua sudah mulus. Namun ini bukan jaminan lalu lintas akan lancar. Sebab pemudikakansangat ramai. Karenaitu, kalau semua pemudik melakukan perjalanan pada saat itu, tentu akan terjadi penumpukan yang luar biasa,” ungkap Soekarwo seusai menerima tamu di Gedung Negara Grahadi kemarin.

Menurut dia, permintaan tidak mudik tanggal 16 hanya sekadar imbauan. Pemprov Jatim tidak bisa melarang karena urusan mudik adalah hak pribadi masing-masing. “Jadi enggak mungkin kami melarang untuk tidak mudik pada tanggal 16. Yang ada hanya mengimbau agar tidak mudik di tanggal 16 semua,” katanya.

Soekarwo mengaku sudah bekerja sama dengan penyedia angkutan Lebaran mengantisipasi penumpukan penumpang. Caranya dengan menambah armada dalam jumlah besar. Untuk kendaraan bus misalnya, Pemprov Jatim menyiapkan 661 unit dan kereta api ditambah delapan rangkaian. “Semua itu disiapkan agar semua pemudik bisa terangkut,” katanya.

Sementara untuk memastikan hambatan apa yang bakal dihadapi para pemudik, Senin (13/7) mendatang, pihaknya akan mengevaluasi bersama dengan DLLAJ, kepolisian, dan penyedia angkutan jalan. Harapannya pada puncak arus mudik 16 Juli nanti tidak ada kendala lagi. Pantauan di Stasiun Turi, kemarin, belum terlihat lonjakan penumpang berarti. Hanya volume penumpang yang datang memang bertambah dari biasanya.

“Mungkin tiga atau empat hari lagi barubanyakmas. Terpenting semua sudah kami antisipasi,” kata salah seorang petugas Stasiun Pasar Turi. Arus mudik di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, sudah menunjukkan peningkatan. Tercatat 4.100 pemudik yang turun dari tujuh kapal dari berbagai tujuan. Data ini terlihat dari catatan Pelindo III, mulai dari H-15 arus mudik yang turun ke Pelabuhan Tanjung Perak sekitar 3.400 orang, kemudian H-11, H-12, H-13, H-14 ada sekitar 2000-an pemudik.

Mereka menggunakan tujuh kapal, yakni Kapal Mahkota Nusantara, Niki Sae, Kalimutu, Labobar, Leusen, Dharma Kartika IX, dan Sinabung. Mereka datang dari pelabuhan- pelabuhan di bawah Pelindo III. “Yang banyak penumpangnya dari kapal khusus Pelni, karena Pelni khusus mengangkut penumpang,” kata Kepala Humas PT Pelindo III, Edi Priyanto, kemarin. Kepala Humas PT Pelindo III Cabang Tanjung Perak, Dhany Rachmad Agustian mengungkapkan, Pelabuhan Tanjung Perak telah menyiapkan dua gedung terminal penumpang yang beroperasi bersamaan guna mendukung kenyamanan para calon penumpang kapal laut.

Ada sekitar 38 unit kapal penumpang terhitung mulai H-15 hingga H+15. Sebanyak 15 unit kapal disiapkan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), sedangkan 23 unit kapal lainnya disiapkan operator kapal swasta termasuk empat unit kapal perintis. “Tahun ini sedikit berbeda dengan tahun lalu dalam hal pelayanan kepada penumpang kapal laut. Kami menyiapkan dua gedung terminal penumpang, yaitu terminal penumpang sementara dan Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara (GSN).

Terminal penumpang sementara terletak di barat terminal GSN menampung sedikitnya 2.500 orang untuk menginap. Dulu para calon penumpang kapal laut kami sediakan tenda dan tidur di bawah tenda besar, kini kami masukkan mereka ke terminal penumpang sementara sisi barat,” katanya. Arus mudik tahun 2015, penumpang yang naik dari Pelabuhan Tanjung Perak diprediksi mencapai 67.000 orang atau naik sekitar 5% dari tahun 2014. Sementara untuk jumlah penumpang yang turun diperkirakan akan mencapai 91.000 orang dari tahun 2014 sebanyak 86.000 orang.

“Yang berbeda pada tahun ini adalah kami menyiapkan dua posko yang siap melayani para pemudik lewat Pelabuhan Tanjung Perak di dalam terminal GSN dan di depan Kantor Pelindo III Cabang Tanjung Perak,” kata Dhany. Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Provinsi Jatim Wahid Wahyudi mengatakan, untuk mengurangi kepadatan lalu lintas, mulai H-5 hingga H+7 nanti pihaknya akan melarang truk beroperasi di jalan raya.

DLLAJ memberi dispensasi pada truk bermuatan bahan kebutuhan pokok, BBM, dan BBG. “Selain itu kalau masih ada truk yang masih nekat melintas, kami akan melakukan razia, dan memberikan tindakan tegas,” ujar Wahid.

Tarif Tol Suramadu Turun

Tarif kendaraan roda empat atau lebih yang melintas Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) turun 35% pada musim arus mudik dan balik 2015 dari tarif semula Rp30.000 menjadi Rp19.500. “Sesuai instruksi Presiden Joko Widodo dan kementerian terkait ada penurunan tarif tol khusus Lebaran selama arus mudik dan balik,’ ujar Kepala Gerbang Tol Suramadu, Suhariono, kemarin.

Ia menjelaskan, selain kendaraan roda empat dan golongan I, tarif kendaraan golongan lainnya juga mengalami hal sama, yakni golongan II dari tarif Rp45.000 menjadi Rp29.500 dan kendaraan golongan III dari tarif Rp60.000 menjadi Rp39.000. Penurunan tarif tiket di jembatan nasional sepanjang 5,4 kilometer tersebut berlaku mulai H-10 atau 10 hari menjelang Lebaran hingga H+5 atau lima hari setelah Lebaran.

“Penurunan tarif tol Suramadu bagi kendaraan roda empat terhitung mulai 7-23 Juli 2015,” katanya. PT Jasa Marga, kata dia, menyosialisasikan penurunan tarif tiket tersebut dengan menempatkan beberapa pengumuman di sekitar loket, seperti stiker, spanduk, dan papan pengumuman lainnya. “Petugas kami juga pasti memberitahukan kepada pengendara, termasuk menyiapkan kembalian uang bagi pengendara yang membayar tarif sesuai semula. Kalau perlu di luar loket ada petugas berdiri menginformasikan kepada pengendara,” ucapnya.

Sementara khusus menghadapi arus mudik dan balik 2015, pihaknya menyiapkan tiga loket untuk kendaraan roda empat atau bertambah satu loket dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini seiring dibebaskannya tarif tol Suramadu bagi kendaraan roda dua sejak 13 Juni 2015 sehingga loket yang setiap arus mudik disiapkan untuk sepeda motor, dikembalikan fungsinya untuk roda empat.

“Dulu sepeda motor mengalami kepadatan dan penumpukan di pintu masuk Suramadu sehingga memanfaatkan loket tambahan. Tapi karena gratis, sekarang difungsikan untuk mobil,” katanya.

Ihya’ ulumuddin/ arief ardliyanto
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4233 seconds (0.1#10.140)