Mabes Polri Selidiki Kecelakaan Maut di Tol Cipali

Selasa, 07 Juli 2015 - 22:03 WIB
Mabes Polri Selidiki...
Mabes Polri Selidiki Kecelakaan Maut di Tol Cipali
A A A
MAJALENGKA - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri turun tangan melakukan penyelidikan, terkait kecelakaan lalu lintas yang menelan tujuh korban jiwa dan empat orang kritis di Tol Cipali Kilometer 178-800 atau masuk kawasan Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka.

Korlantas sendiri menurunkan tim technical analysist accident atau Tim Analisis Kecelakaan (TAA).

Kehadiran tim ini diharapkan mampu melakukan simulasi, sehingga mempermudah penyelidikan guna mengetahui penyebab secara pasti kecelakaan yang terjadi pada Senin 6 Juli lalu.

Kabid Gakum Korlantas Mabes Polri Kombes Pol Indrajid menjelaskan, analisis yang dilakukan tim Korlantas sendiri menggunakan sistem IT, dengan cara mengumpulkan data-data yang didapat dari lokasi kejadian, yang kemudian diolah menggunakan komputer.

Dari data itu, bisa diketahui simulai peristiwa awal, sebelum dan setelah kejadian.
Simulasi dilakukan menggunakan skala ukuran dengan sistem sinematika.

Analisa dilakukan dengan cara mengetahui titik akhir dari terjadinya kecelakaan, sehingga bisa ditarik benang merahnya setiap rentetan kejadian.

Selain faktor human error, lanjut dia, kecelakaan dimungkinkan akibat faktor kendaran rem blong atau kurang berfungsinya mesin mobil atau faktor struktur jalan maupun faktor alam seperti angin dan terik panas matahari.

"Kita saat ini telah berusaha mencari penyebab pasti kecelakaan yang menyebabkan 7 orang tewas dengan sistem ini. Kita meyakini hasil analisis ini bisa menemukan titik terang penyebab pasti kecelakaan tersebut," jelasnya.

Sebelumnya Unit Lakalantas Polres Majalengka telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), kecelakaan maut di Tol Cipali.

Kecelakaan itu bermula, ketika mobil Daihatsu Grand Max yang ditumpangi 11 orang melaju dengan kecepatang tinggi menabrak belakang truk tangki pengangkut semen yang tengah berhenti di bahu jalan.

Berdasarkan hasil olah TKP Polisi, kecelakaan ini bermula ketika mobil Grand Max yang melaju dari arah Cikopo menuju Palimanan dengan kecepatan mencapai 110 km/jam, tiba-tiba mengambil lajur kiri untuk menyalip mobil di depannya.

Namun nahas, beberapa kilometer kemudian ada truk tangki yang sedang berhenti karena mengalami kerusakan.

Mobil tersebut kemudian oleng ke kanan, berputar dan masuk ke parit hingga akhirnya terbakar.

Tiga orang penumpang tewas seketika, tiga diperjalanan menuju rumah sakit dan satu dalam perawatan. Sedangkan empat orang lainnya dalam kondisi luka berat.

Sementara itu, sehari setelah kecelakaan maut yang menewaskan tujuh orang dan empat luka berat, kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) kembali terjadi di Tol Cipali tepatnya di Kilometer 163 Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Selasa (7/7/2015) sekitar pukul 12.00 WIB.

Kali ini melibatkan dua kendaraan truk tronton yang bergerak dari arah Cikopo menuju Palimanan.

Berdasarkan informasi, kendaraan tronton pengangkut ratusan galon air mineral dengan Nopol D 9335 YT, ditabrak kendaraan lainnya dari arah belakang.

Kerasnya benturan mengakibatkan truk tronton itu menabrak pembatas jalan, hingga terpental dan terperosok ke tebing jurang setinggi 5 meter.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, hanya mengakibatkan mobil mengalami kerusakan dibagian depan dan arus lalu lintas Tol Cipali saat itu mengalami kemacetan.

Kanit Polisi Jalan Raya (PJR) Tol Cipali Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Barat (Jabar), AKP M Taufik membenarkan adanya peristiwa tersebut.

"Dari keterangan sementara kejadian Lakalantas ini terjadi ketika truk yang datang dari arah Cikopo ke Palimana menabrak truk pengangkut air galon, hingga terdorong dan menabrak pembatas jalan," katanya.

Tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut, hanya saja, menurutnya, pada proses evakuasi terhadap bangkai truk terkendala akibat curamnya medan di sisi jalan tol.

Ditambahkan dia, pihaknya terpaksa harus menggunakan alat berat untuk mengevakuasi badan truk yang terguling. Pihaknya saat ini tengah meminta keterangan dari pengemudi.

"Beruntung, tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun arus lalulintas di sekitar kejadian tersebut terhambat akibat proses evakuasi," timpalnya.

Pengemudi truk tronton air galon, Anas Supriatna (35) mengatakan, mobil yang ditumpanginya itu diseruduk dari belakang hingga terdorong dan dirinya tidak sempat mengerem hingga akhirnya menerobos besi pembatas jalan. "Mobil terguling dan masuk tebing jalan tol sedalam 5 meter," kata Anas Supriatna.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1714 seconds (0.1#10.140)