Awas Penumpang Gelap KPK

Senin, 06 Juli 2015 - 10:47 WIB
Awas Penumpang Gelap...
Awas Penumpang Gelap KPK
A A A
BATU - Lolosnya 194 dalam seleksi administrasi calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak luput dari perhatian Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) Jawa Timur.

Mereka menilai banyak penumpang gelap yang lolos seleksi administrasi capim KPK. “Kami meyakini seleksi yang baik akan melahirkan pemimpin baik. Panitia sebagai filter awal melahirkan calon pemimpin yang baik harus mengutamakan ketelitian, kecermatan, dan keterbukaan terhadap usulan publik,” kata Zainuddin, Koordinator Badan Pekerja Malang Corruption Watch (MCW), kemarin.

Menurut Zainuddin, dari 194 capim KPK yang lolos syarat administrasi, 10 orang di antaranya berasal dari Jatim. Tetapi sayang, ke-10 orang ini kurang terlihat kiprahnya di Jatim dalam memberantas tindak pidana korupsi. Artinya, Pansel KPK harus memperhatikan hal semacam itu. Hasil diskusi KMS di Hotel Royal Orchid, Kota Batu, menghasilkan beberapa catatan penting sebagai masukan untuk Pansel Capim KPK.

Beberapa catatannya anggota KMS itu, yakni capim KPK yang lolos syarat administratif banyak didominasi calon-calon tidak jelas, seperti tidak pernah terlihat kiprahnya dalam menggiatkan gerakan anti korupsi. Capim KPK baru keluar dari pengurus partai politik. Ada juga capim KPK masih aktif menduduki jabatan di salah satu lembaga negara.

“Banyak waktu libur sehingga waktu yang disiapkan pansel mendengarkan aspirasi masyarakat sangat mepet. Kami khawatir Pansel KPK kurang memahami rekam jejak capim KPK. Akhirnya pimpinan KPK yang terpilih hanya sebagai boneka orang-orang ingin melemahkan KPK,” kata dia. Anggota KMS yang menggelar workshop di Hotel Royal Orchid, Kota Batu, membedah kinerja Pansel Capim KPK terdiri dari jaringan anti korupsi Jatim.

Mulai dari Indonesia Corruption Watch (ICW), Transparency Internasional Indonesia (TII), LBH Surabaya, Gusdurian Jatim, Kontras Surabaya, KRPK Blitar, MCW, Puskap Madiun, FH Unijoyo, Irdes Situbondo, Intrans Intitute, AJI Malang, dan jaringan pondok pesantren Jatim. Koordinator TII, Ilham Saenong menambahkan, KMS mengusulkan kepada Pansel Capim KPK agar memprioritaskan tracking dan masukan masyarakat sipil.

Mengingatkan pansel agar mewaspadai penumpang gelap dalam seleksi capim KPK. “KMS akan memberikan masukan kepada Pansel KPK. Terkait rekam jejak capim KPK yang kita duga hanya akan membela kepentingan oknum pejabat, pengusaha yang secara sengaja ingin merusak citra KPK dan melemahkan KPK dalam memberantas korupsi,” kata Ilham.

Tantangan capim KPK lima tahun ke depan tambah berat. KPK jadi sorotan publik. “KMS siap mendukung capim KPK yang memiliki rekam jejak bagus, berintegritas, dan berkualitas,” ujarnya.

Maman adi saputro
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0734 seconds (0.1#10.140)