Segarnya Berbuka dengan Legen Siwalan

Minggu, 28 Juni 2015 - 10:55 WIB
Segarnya Berbuka dengan Legen Siwalan
Segarnya Berbuka dengan Legen Siwalan
A A A
Kolak, es buah, dan sejenisnya biasanya menjadi menu pertama yang terlintas untuk berbuka puasa. Tetapi, pernahkah terlintas mencoba menu di luar menu “wajib” setiap buka puasa tersebut?

Legen Siwalan, mungkin bisa menjadi pilihan alternatif Anda. Kombinasi buah siwalan dengan campuran legen dijamin sanggup memberi kesegaran luar biasa. Tidak percaya, silakan dicoba! Anda akan ketagihan menikmati minuman yang masih jarang menjadi pilihan untuk berbuka. Dari sisi bentuk, siwalan hampir menyerupai buah kelapa berukuran kecil. Di dalamnya terdapat biji dengan jumlah beragam, mulai satu hingga tiga. Biji siwalan itu kemudian dikupas lagi sebelum dimanfaatkan untuk menu berbuka.

Biji siwalan muda tidak berasa manis dan agar lebih manis tinggal ditambah cairan legen yang dihasilkan dari deresan manggar. Ingin lebih segar lagi, sajikan kombinasi keduanya dalam keadaan dingin dengan campuran es batu. Jika selesai, tinggal seruput dan Anda langsung segar begitu berbuka dengan minuman ini. Memang mencari siwalan dan legen di Kota Yogyakarta tidak mudah. Sebab, penjualnya ada di beberapa titik saja. Salah satunya di Jalan Kendari, persisnya di seberang Kantor BPBD DIY. Di sini terdapat penjual legen siwalan sejak empat bulan silam.

Anda yang berminat tidak perlu khawatir soal keamanan kantong. Sebab, baik siwalan maupun legen ditawarkan dengan harga yang sangat murah. Lima biji siwalan plus campuran legen dalam plastik kecil hanya Rp5.000. Jika kurang puas, Anda masih bisa menambah cairan legennya. Atau jika ingin membawa pulang legen secara terpisah, juga bisa. Ada dua pilihan kemasan legen yang ditawarkan, yakni dalam botol berukuran 1,5 liter dan botol 600 mililiter (ml).

Legel kemasan botol besar hanya dihargai Rp6.000, sedangkan botol kecil Rp2.500. Totok Saputra, 23, penjual legen di Jalan Kenari, menyebut, selama puasa penjualan legen lumayan tinggi. Dalam sehari, dia sanggup menjual 35 botol legen dalam kemasan berukuran 1,5 liter. Sedangkan, legen kemasan kecil tidak kalah laris juga, menyentuh angka 30 botol.

“Puasa ini memang lumayan naik, banyak yang beli dibawa pulang untuk buka. Tidak sedikit juga yang membeli siwalan dan legen sekaligus,” ucap Totok. Dia mengakui, berjualan legen siwalan memberi penghasilan cukup lumayan. Walaupun kedua produk yang dijualnya diambil dari bos besar, bukan dihasilkan sendiri. Totok berharap usahanya bisa berkembang lebih baik.

“Mudah-mudahan tambah laris,” ucap pria asal Tuban, Jawa Timur, ini. Cahyo Ardhi, 31, salah satu penikmat legen siwalan, mengaku sempat ragu mencoba menu baru ini untuk berbuka. Setelah digaransi temannya, dia akhirnya memberanikan diri mencoba. Hasilnya, dia ketagihan dan sengaja menyiapkan khusus untuk berbuka. “Sekarang sudah ada stok sendiri, begitu buka tinggal diminum,” ucapnya.

Sodik
Yogyakarta
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9795 seconds (0.1#10.140)
pixels