Selain Bagi Takjil, juga Pandu Baca Quran dan Pijat Gratis
A
A
A
Sejumlah siswa terlihat memandu sejumlah bapak dan ibu-ibu membaca Al Quran yang berada di laptop dan tablet yang tersedia.
Dengan telaten, mereka memandu bacaan setiap ayat dari surat Alquran yang ditentukan. Di antara siswa juga ada yang sibuk memijat bapak dan ibu yang mengaji. Pijatan dimulai dari leher, pundak, hingga punggung.
Sementara siswa lainnya memandu pemeriksaan tekanan darah. Pemandangan ini yang terlihat di Masjid areal Mapolsek Wonokromo kemarin. Bersamaan salat zuhur, masjid yang bersebelahan dengan kompleks Terminal Joyoboyo itu dipadati jamaah yang hendak menunaikan kewajiban. Bukan saja anggota polisi, ada juga orang yang hendak bepergian serta awak angkutan umum.
Seusai salat, jamaah disasar untuk dipandu memeriksa tekanan darah, mengaji, dan pijat. Sebelum melanjutkan aktivitas, satu per satu jamaah mendapatkan sekeping MP3 murotal seusai pijat, satu Alquran, dan dua bungkus mi instan yang dibungkus kertas kayu.
”Senang bisa membantu belajar membaca Alquran selama Ramadan tahun ini,” kata Ridho Rahmadi, siswa kelas VIII naik kelas IX SMP At Taqwa, di sela-sela kegiatan. Metode pembelajaran yang digunakan cukup mudah, memilih salah satu surat Alquran. Jamaah tinggal menyimak suara bacaan lewat headphone atau earphone. Selanjutnya, diminta menirukan mengikuti penggalan demi penggalan ayat.
Nurcholis, warga Desa Pelem Watu, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, mengaku senang bisa ikut belajar mengaji. ”Senang bisa ikut mengaji di sela-sela istirahat kerja. Harapannya tidak hari ini saja. Kalau bisa jangan setelah zuhur, tapi setelah asar saja. Jam setelah zuhur masih banyak teman-teman yang narik, cari penumpang,” kata sopir bemo lyn JM (Joyoboyo–Menganti) ini.
Apresiasi lainnya disampaikan Ipda HM Rejeki, Kanit Samapta Polsek Wonokromo. ”Bagus ada kegiatan seperti ini. Dari pagi kami maupun mereka yang di terminal sudah kerja. Ini bisa menjadi ruang orang beribadah dan dapat pijat,” kata Rejeki. Kepala SMP At Taqwa A Luthfi Ansori menyatakan, kegiatan ini untuk menyemarakkan Ramadan.
”Anakanak punya ide Ramadan tidak sekadar bagi takjil, tapi bisa berbagi ilmu, wawasan, dan keceriaan,” sebut Luthfi. Pihaknya sengaja menyediakan laptop dan tablet supaya mengaji digital lancar. ”Mengaji sekarang tanpa harus membawa Alquran ke manamana, tapi bisa dengan membawa tablet. Ini untuk membuat supaya orang lebih dan lebih lagi mencintai Alquran,” katanya.
Luthfi mengaku, sejumlah guru dan siswa lainnya juga melaksanakan kegiatan yang sama di beberapa titik masjid yang ditentukan. ”Kami adakan setelah salat zuhur karena jam-jam seperti ini orang capek, istirahat di selasela kerja,” pungkas Luthfi.
Soeprayitno
Dengan telaten, mereka memandu bacaan setiap ayat dari surat Alquran yang ditentukan. Di antara siswa juga ada yang sibuk memijat bapak dan ibu yang mengaji. Pijatan dimulai dari leher, pundak, hingga punggung.
Sementara siswa lainnya memandu pemeriksaan tekanan darah. Pemandangan ini yang terlihat di Masjid areal Mapolsek Wonokromo kemarin. Bersamaan salat zuhur, masjid yang bersebelahan dengan kompleks Terminal Joyoboyo itu dipadati jamaah yang hendak menunaikan kewajiban. Bukan saja anggota polisi, ada juga orang yang hendak bepergian serta awak angkutan umum.
Seusai salat, jamaah disasar untuk dipandu memeriksa tekanan darah, mengaji, dan pijat. Sebelum melanjutkan aktivitas, satu per satu jamaah mendapatkan sekeping MP3 murotal seusai pijat, satu Alquran, dan dua bungkus mi instan yang dibungkus kertas kayu.
”Senang bisa membantu belajar membaca Alquran selama Ramadan tahun ini,” kata Ridho Rahmadi, siswa kelas VIII naik kelas IX SMP At Taqwa, di sela-sela kegiatan. Metode pembelajaran yang digunakan cukup mudah, memilih salah satu surat Alquran. Jamaah tinggal menyimak suara bacaan lewat headphone atau earphone. Selanjutnya, diminta menirukan mengikuti penggalan demi penggalan ayat.
Nurcholis, warga Desa Pelem Watu, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, mengaku senang bisa ikut belajar mengaji. ”Senang bisa ikut mengaji di sela-sela istirahat kerja. Harapannya tidak hari ini saja. Kalau bisa jangan setelah zuhur, tapi setelah asar saja. Jam setelah zuhur masih banyak teman-teman yang narik, cari penumpang,” kata sopir bemo lyn JM (Joyoboyo–Menganti) ini.
Apresiasi lainnya disampaikan Ipda HM Rejeki, Kanit Samapta Polsek Wonokromo. ”Bagus ada kegiatan seperti ini. Dari pagi kami maupun mereka yang di terminal sudah kerja. Ini bisa menjadi ruang orang beribadah dan dapat pijat,” kata Rejeki. Kepala SMP At Taqwa A Luthfi Ansori menyatakan, kegiatan ini untuk menyemarakkan Ramadan.
”Anakanak punya ide Ramadan tidak sekadar bagi takjil, tapi bisa berbagi ilmu, wawasan, dan keceriaan,” sebut Luthfi. Pihaknya sengaja menyediakan laptop dan tablet supaya mengaji digital lancar. ”Mengaji sekarang tanpa harus membawa Alquran ke manamana, tapi bisa dengan membawa tablet. Ini untuk membuat supaya orang lebih dan lebih lagi mencintai Alquran,” katanya.
Luthfi mengaku, sejumlah guru dan siswa lainnya juga melaksanakan kegiatan yang sama di beberapa titik masjid yang ditentukan. ”Kami adakan setelah salat zuhur karena jam-jam seperti ini orang capek, istirahat di selasela kerja,” pungkas Luthfi.
Soeprayitno
(ftr)