Hotman Paris Minta Propam Mabes Polri Tangani Kasus Angeline
A
A
A
DENPASAR - Hotman Paris Hutapea meminta Propam Mabes Polri turun tangan menangani kasus pembunuhan Angeline. Karena dia menilai dan menduga banyak kejanggalan dalam awal penyidikan kasus tersebut oleh kepolisian setempat.
Pengacara kondang ini mencontohkan salah satu kejanggalan yaitu adanya pernyataan Dion salah satu tim pengacara Hotma Sitompul yang membela Margareta, ibu angkat Angeline.
"Dalam siaran salah satu TV swasta, Dion menyatakan kalau darah yang ada di kamar Margareta adalah darah kucing. Dari mana dia (Dion) bisa bilang seperti itu. Apa dia punya alat yang canggih. Tim Inafis saja belum mengambil kesimpulan, " kata Hotman saat dihubungi Sindonews.com, Kamis (25/6/2015).
Hotman menyatakan, sangat janggal kalau ada kucing berdarah di kamar majikan (Margareta). "Kalau di pekarangan kucing berdarah masuk akal, " timpal pengacara nyentrik ini. (Baca juga : Keterangan Berubah-ubah, Agus Mengaku Takut Dibunuh Margareta).
Menurut dia, jika seperti itu semua kucing di kediaman Margareta harus diperiksa oleh dokter hewan untuk memastikan kucing yang mana yang terluka.
Karenanya Hotman menegaskan, penyidik Propam Mabes Polri harus turun tangan memeriksa penyidik kasus pembunuhan Angeline di Kepolisian Daerah Bali.
"Agar kasusnya menjadi terang benderang dan dapat mengungkap siapa aktor utama dibalik pembunuhan Angeline makanya Propam harus turun tangan. Dalam waktu dekat saya akan melapor ke Mabes Polri, " ujar Hotman Paris.
Hotman juga menunjukan keheranannya, Agus kliennya mengaku saat jadi tahanan Polrestabes Denpasar merasa tertekan, tertutup dan keterangannya berubah-ubah.
Namun saat kasusnya diambil alih Polda Bali dan Agus ditahan disana, dia mulai mau terbuka dan terlihat lebih segar.
"Ini yang seharusnya segera ditelusuri oleh Propam Mabes Polri, kalau mau kasusnya cepat selesai, " tandas Hotman.
Pengacara kondang ini mencontohkan salah satu kejanggalan yaitu adanya pernyataan Dion salah satu tim pengacara Hotma Sitompul yang membela Margareta, ibu angkat Angeline.
"Dalam siaran salah satu TV swasta, Dion menyatakan kalau darah yang ada di kamar Margareta adalah darah kucing. Dari mana dia (Dion) bisa bilang seperti itu. Apa dia punya alat yang canggih. Tim Inafis saja belum mengambil kesimpulan, " kata Hotman saat dihubungi Sindonews.com, Kamis (25/6/2015).
Hotman menyatakan, sangat janggal kalau ada kucing berdarah di kamar majikan (Margareta). "Kalau di pekarangan kucing berdarah masuk akal, " timpal pengacara nyentrik ini. (Baca juga : Keterangan Berubah-ubah, Agus Mengaku Takut Dibunuh Margareta).
Menurut dia, jika seperti itu semua kucing di kediaman Margareta harus diperiksa oleh dokter hewan untuk memastikan kucing yang mana yang terluka.
Karenanya Hotman menegaskan, penyidik Propam Mabes Polri harus turun tangan memeriksa penyidik kasus pembunuhan Angeline di Kepolisian Daerah Bali.
"Agar kasusnya menjadi terang benderang dan dapat mengungkap siapa aktor utama dibalik pembunuhan Angeline makanya Propam harus turun tangan. Dalam waktu dekat saya akan melapor ke Mabes Polri, " ujar Hotman Paris.
Hotman juga menunjukan keheranannya, Agus kliennya mengaku saat jadi tahanan Polrestabes Denpasar merasa tertekan, tertutup dan keterangannya berubah-ubah.
Namun saat kasusnya diambil alih Polda Bali dan Agus ditahan disana, dia mulai mau terbuka dan terlihat lebih segar.
"Ini yang seharusnya segera ditelusuri oleh Propam Mabes Polri, kalau mau kasusnya cepat selesai, " tandas Hotman.
(sms)