Harga Komoditas Masih Normal

Rabu, 24 Juni 2015 - 09:24 WIB
Harga Komoditas Masih Normal
Harga Komoditas Masih Normal
A A A
KULONPROGO - Harga sejumlah komoditas di Pasar Wates masih terpantau normal. Kenaikan harga masih wajar, pada saat Ramadan.

Justru ada beberapa komoditas yang harganya menurun. Sedangkan stok aman sampai dengan empat bulan ke depan. “Harganya masih stabil, jika ada kenaikan juga masih wajar,” kata Kasubid Harga Pangan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian (BKPP) DIY Sumaryatin di sela-sela pantauan harga di Pasar Wates. Pantauan harga ini dilakukan oleh tim yang terdiri dari BKPP, Bulog, Dishubkominfo, dan beberapa instansi lain.

Mereka tidak hanya menanyakan harga, tetapi juga melihat kondisi barang dagangan yang ditawarkan pedagang. Seperti ikan, daging sapi, daging ayam, maupun merica yang rawan dengan kecurangan. Pada pekan kedua puasa ini, harga bawang merah sudah turun dari Rp35.000 menjadi Rp20.000. Begitu juga dengan ayam potong dari Rp30.000 menjadi Rp25.000. Sedangkan harga cabai merah teropong, cabaimerahkeritingjustrumengalami kenaikan harga Rp1.000 per kilogramnya.

“Beras cukup stabil, danstokamansampaiempat bulan,” katanya. Melimpahnya stok barang juga berlaku untuk komoditas daging ayam, daging sapi, bawang merah, telur ayam, dan cabai merah. Hal itu harus dijaga oleh masyarakat dengan menjaga pola konsumsi. Mereka tidak perlu melakukan aksi borong mendekati Lebaran. Namun tetap dengan membeli sesuai kebutuhan, agar harga tetap stabil.

“Tidak perlu khawatir, belinya sesuai kebutuhan saja,” katanya. Pada pantauan ini, beberapa petugas juga mengamati daging sapi yang dijual. Kondisi daging cukup segar dan bebas dari gelonggongan. Merica yang dijual pedagang juga dicek, untuk mengantisipasi adanya merica palsu. Pedagang sembako, Nina, mengaku penjualan barang-barang di kiosnya masih stabil. Tidak ada lonjakan permintaan dari masyarakat.

Sedangkan beberapa komoditas masih stabil dan tidak ada perubahan. “Gula pasir ataupun terigu itu semuanya stabil, tidak ada kenaikan. Hanya minyak goreng yang naik sedikit. Telur malah turun,” katanya. Pedagang daging ayam potong, Erna, mengaku harga daging ayam turun menjadi Rp25.000.

Meski harganya lebih murah, namun daya beli masyarakat tidak mengalami peningkatan. Setiap harinya dia hanya menjual satu kuintal saja. Padahal pada Syaban dia bisa menjual hingga 1,5 kuintal. “Dibanding bulan lalu, penjualan malah menurun,” ujarnya.

Kuntadi
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8027 seconds (0.1#10.140)