Mudik Gratis Dimulai H-5 Lebaran

Rabu, 24 Juni 2015 - 08:30 WIB
Mudik Gratis Dimulai H-5 Lebaran
Mudik Gratis Dimulai H-5 Lebaran
A A A
SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) menyiapkan ratusan unit angkutan gratis untuk pemudik Lebaran 2015.

Armada itu meliputi 611 unit bus, tiga unit kapal laut, 14 rangkaian kereta api, serta delapan unit truk untuk mengangkut ratusan motor milik pemudik. Sejumlah armada ini disiapkan untuk memudahkan perjalanan para pemudik menuju kampung halaman. Langkah ini juga disiapkan meminimalisasi kepadatan lalu lintaspada saat arus mudik nanti.

Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Provinsi Jatim, Wahid Wahyudi menjelaskan, hingga saat ini ruas jalan yang akan dilalui pemudik belum sepenuhnya bebas masalah. Beberapa di antaranya masih ada yang rusak dan dalam proses perbaikan. Ini belum termasuk beberapa ruas mengalami penyempitan serta pertemuan sebidang dengan kereta api.

“Nah, yang seperti ini tentu akan mengganggu perjalanan pemudik. Karena itu, kami imbau mereka berhati-hati. Kami sendiri juga menyiapkan angkutan mudik gratis untuk meminimalisasi kepadatan lalu lintas di jalan raya, kata Wahid seusai Focus Group Discussion (FGD) diInnaSimpang, kemarin. Khusus untuk kendaraan roda dua, Wahid juga menyiapkan truk pengangkut dengan kapasitas 400 unit.

“Nanti keberangkatannya, kami samakan dengan keberangkatan bus gratis sehingga yang kampungnya jauh silakan orangnya naik bus gratis, sepeda motor dititipkan truk nanti ketemu di kota tujuan, katanya. Wahid menjelaskan, truktruk ini nanti direncanakan mengangkut untuk kota/kabupaten tujuan, seperti Jember, Banyuwangi, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, dan Madiun, akan dimulai pada H-5.

“Warga tidak perlu gelisah, kalau ingin mudik bersama kendaraannya, silakan segera daftarkan diri di kantor Dishub Jatim, Jalan Ahmad Yani, No 268, Surabaya, mulai tanggal 27 Juni sampai tiket habis. Untuk pemudik, syaratnya membawa fotokopi KTP dan KSK. Sementara untuk sepeda motor, syaratnya membawa fotokopi STNK dan KTP. Nanti sepeda motor dinaikkan ke truk dan si pemilik naik bus dan akan diantar sampai kota tujuan, katanya.

Pemprov Jatim juga bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyelenggarakan angkutan mudik gratis. Sebanyak 89.000 tiket gratis disediakan bagi pemudik menggunakan kereta api ber-AC. “Semua jurusan dari Surabaya-Madiun, Surabaya-Bojonegoro, Surabaya- Banyuwangi, Surabaya- Malang-Blitar. Total 14 train set dikali 14 perjalanan, katanya. Begitu pula dengan angkutan laut. Pemprov Jatim menyediakan tiga armada kapal gratis menuju ke Kepulauan Madura.

“Dari Surabaya-Masalembu, Banyuwangi-Sapeken, dan Kalianget- Kangean. Dengan frekuensi 12 kali trip. Nanti berangkat H-10, kata Wahid. Wahid menjelaskan, di wilayah Pemprov Jatim terdapat kepulauan di Kabupaten Sumenep yang selama ini hanya dilayani dua buah kapal setiap dua pekan sekali melalui Pelabuhan Tanjung Perak. Imbasnya warga asal daerah kepulauan itu kesulitan pulang. Atas pertimbangan itu, Pemprov Jatim sejak beberapa tahun terakhir, telah memfasilitasi warga kepulauan dengan armada kapal.

Namun, Wahid mengakui, kemampuan Pemprov Jatim masih sebatas mencarikan kapal perintis yang biasa untuk mengangkut barang dan sapi bagi warga kepulauan ini. “Tapi Jangan khawatir soal keselamatan penumpangnya. Kapal perintis ini sudah kita modifikasi untuk penumpang. Sebab sebelum kapal berangkat harus ada izin dari kesyahbandaran sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap keselamatan penumpang, katanya. Hanya, Wahid mengakui, ada beberapa kendala terkait angkutan laut gratis ini, yakni minimnya calon penumpang yang mendaftar.

“Tetapi begitu kapalnya mau berangkat tibatiba mereka berbondong-bondong berdatangan naik ke atas kapal. Kapalnya jadi overload dan enggak berangkat-berangkat karena syahbandar enggak mengizinkan akibat kelebihan penumpang, tuturnya. Karena itu, Wahid mengimbau kepada seluruh masyarakat tentang pentingnya mendaftar terlebih dahulu.

“Seperti sekarang ini, sudah dibuka pendaftaran hari pertama untuk mudik gratis ke kepulauan, tapi masih beberapa orang yang mendaftar, ungkapnya. Sementara AKBP Juli Setiadi, perwakilan dari Ditlantas Polda Jatim, mengapresiasi upaya Pemprov Jatim membuka mudik gratis beserta kendaraan roda dua (R2). Alasannya, laka lantas saat arus mudik dan balik Lebaran mayoritas dialami kendaraan roda dua.

“Semakin sedikit pemudik jarak jauh menggunakan roda dua, kami optimis laka lantas bisa dikurangi. Data Polda Jatim menyebutkan tahun 2012 terjadi laka lantas 5 juta kasus, 2013 turun menjadi 4 juta kasus, dan 2014 turun lagi menjadi 3 juta kasus. Selama arus mudik, rata-rata per 1 jam ada satu orang meninggal dunia akibat laka lantas, kata Juli Setiadi. Anggota DPD RI, Ahmad Nawardi menilai, kondisi jalan di Jatim 35% mengalami kerusakan, khususnya di kawasan pantura, Tapal Kuda, dan Madura.

Karena itu, pada arus mudik dan balik Lebaran mendatang rawan terjadi kecelakaan. “Kami berharap pemerintah melalui instansi terkait berusaha memperbaiki kondisi jalan agar aman untuk arus mudik dan balik lebaran, katanya.

Nawardi mengakui, kewenangan perbaikan jalan masih terjadi tumpang tindih antara Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) dan pemerintah daerah sehingga kian memperburuk kondisi jalan. “Saya berharap kewenangan tersebut diserahkan ke pemerintah daerah, apalagi gubernur merupakan perwakilan tangan pemerintah pusat agar persoalan infrastruktur jalan lebih cepat teratasi, katanya.

H-10, Jembatan Manyar Tuntas

Pemudik Lebaran 1436 H yang melintasi jalur Pantai Utara (Pantura) Lamongan-Gresik tidak perlu panik akan terjadi kemacetan. Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) V berjanji menuntaskan perbaikan dua jembatan maksimal H- 10 Idul Fitri.

“Saat ini progresnya sekitar 75 %. Kami perkirakan perbaikan dua jembatan di Gresik, yaitu Jembatan Manyar dan Jembatan Tambak Ombo, tuntas maksimal H-10 Lebaran, ujar Heri Wahyu Wibowo selaku Pejabat Pembuat Komitmen BBPJN V kepada KORAN SINDO, kemarin. Pantauan lapangan, perbaikan dua jembatan, yaitu Jembatan Manyar maupun Tambak Ombok, sudah menuntaskan pembangunan bentang sisi utara.

Jembatan Manyar dengan panjang 60 meter dan Jembatan Tambak Ombok atau Tanggok yang panjang 40 meter sisi utaranya dipakai buka tutup arus kendaraan pantura. Tampak para pekerja memasang pelat double T untuk bentang sisi selatan. Bahkan, dipastikan hampir terpasang semuanya, sehingga tinggal menyambung antarpelat. Para pekerja juga terlihat membenahi jalan pendukung antara kedua sisi.

“Setelah pemasangan plat tuntas, biasanya dilakukan pengerasan dengan aspal, kata salah satu pekerja kemarin siang. Heri Wahyu Wibowo mengaku, demi memenuhi harapan tersebut, pihaknya meminta para pekerja penambah jam kerja hingga lembur. Selain itu, juga dilakukan penambahan alat pendukung sehingga perbaikan jembatan dapat dipercepat dua kali lipat. “Jadi ada penambahan jam kerja, tenaga kerjanya, dan peralatan pendukung, juga kami tambah sehingga dapat kami tuntaskan sebelum H-10 Lebaran, katanya.

Jembatan itu selama ini menjadi penyangga jalur pantura yang melintas Jalan Daendels Gresik menuju Lamongan. Jalur itu memang tidak terlalu padat sehingga jarang terjadi kemacetan permanen kecuali ada halhal sifatnya kejadian khusus, seperti perbaikan jembatan.

“Meski ada jalur alternatif lewat Sunan Drajat sampai Sukodadi, Lamongan, namun kami sangat berharap pembangunan Jembatan Manyar dan Tambak Ombo tuntas sebelum Lebaran sehingga tidak terjadi kemacetan, ujar AKP Heppy Saputra S, Kasat Lantas Polres Gresik.

Ihya’ ulumuddin/ ashadi ikhsan
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4945 seconds (0.1#10.140)