Peminat Rumah Majapahit Membludak
A
A
A
MOJOKERTO - Pemprov Jatim dan Pemkab Mojokerto bakal menambah jumlah sasaran program Rumah Majapahit di Kecamatan Trowulan tahun ini.
Penambahan itu menyusul tingginya animo masyarakat yang ingin rumahnya dipugar layaknya zaman kerajaan. Program Rumah Majapahit ini digagas Pemprov Jatim dan didanai dari APBD Pemprov Jatim dan Pemkab Mojokerto. Tahun 2014 pertama kali program ini dilaksanakan, sedikitnya 138 rumah warga sudah direnovasi dengan desain Rumah Majapahit.
Dari jumlah sasaran itu, 94 rumah di Desa Bejijong, 22 rumah di Desa Jatipasar, dan 21 rumah di Desa Sentonorejo. Program pertama ini rupanya memancing reaksi positif warga yang justru meminta rumah mereka dipugar. Tahun ini, Pemprov Jatim dan Pemkab Mojokerto kembali mengucurkan anggaran untuk program Rumah Majapahit di tiga desa itu.
Dengan mengambil sasaran 148 rumah, program ini menelan anggaran Rp8,9 miliar. ”Dari Pemprov Jatim Rp7,4 miliar dan dibantu Pemkab Mojokerto sebesar Rp1,5 miliar. Memang kami sharing agar program ini bisa berjalan,” kata Kepala Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Mojokerto, Didik Khusnul Yaqin, kemarin.
Program Kampung Majapahit rupanya menjadi inspirasi Pemkab Mojokerto untuk mengembangkan potensi peninggalan sejarah dan budaya Majapahit. Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa bahkan menyebutkan, program kampung khas Majapahit akan diperluas ke dua kecamatan lain, yakni Kecamatan Pacet dan Trawas.
”Kami akan kembangkan ke wilayah yang memiliki potensi wisata. Pilihannya adalah Pacet dan Trawas yang memiliki potensi wisata alam,” kata Mustofa Kamal Pasa. Dia berujar, telah mendesain gambaran Kampung Majapahit nanti. Menurutnya, di kecamatan sasaran ada penyeragaman pagar rumah, gapura dusun dan desa, warung, serta punden.
Tritus julan
Penambahan itu menyusul tingginya animo masyarakat yang ingin rumahnya dipugar layaknya zaman kerajaan. Program Rumah Majapahit ini digagas Pemprov Jatim dan didanai dari APBD Pemprov Jatim dan Pemkab Mojokerto. Tahun 2014 pertama kali program ini dilaksanakan, sedikitnya 138 rumah warga sudah direnovasi dengan desain Rumah Majapahit.
Dari jumlah sasaran itu, 94 rumah di Desa Bejijong, 22 rumah di Desa Jatipasar, dan 21 rumah di Desa Sentonorejo. Program pertama ini rupanya memancing reaksi positif warga yang justru meminta rumah mereka dipugar. Tahun ini, Pemprov Jatim dan Pemkab Mojokerto kembali mengucurkan anggaran untuk program Rumah Majapahit di tiga desa itu.
Dengan mengambil sasaran 148 rumah, program ini menelan anggaran Rp8,9 miliar. ”Dari Pemprov Jatim Rp7,4 miliar dan dibantu Pemkab Mojokerto sebesar Rp1,5 miliar. Memang kami sharing agar program ini bisa berjalan,” kata Kepala Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Mojokerto, Didik Khusnul Yaqin, kemarin.
Program Kampung Majapahit rupanya menjadi inspirasi Pemkab Mojokerto untuk mengembangkan potensi peninggalan sejarah dan budaya Majapahit. Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa bahkan menyebutkan, program kampung khas Majapahit akan diperluas ke dua kecamatan lain, yakni Kecamatan Pacet dan Trawas.
”Kami akan kembangkan ke wilayah yang memiliki potensi wisata. Pilihannya adalah Pacet dan Trawas yang memiliki potensi wisata alam,” kata Mustofa Kamal Pasa. Dia berujar, telah mendesain gambaran Kampung Majapahit nanti. Menurutnya, di kecamatan sasaran ada penyeragaman pagar rumah, gapura dusun dan desa, warung, serta punden.
Tritus julan
(ftr)