Dugaan Merica Palsu Lambat Diatasi

Jum'at, 19 Juni 2015 - 08:47 WIB
Dugaan Merica Palsu Lambat Diatasi
Dugaan Merica Palsu Lambat Diatasi
A A A
BANTUL - Sejumlah pedagang dan pembeli di Pasar Pleret resah. Dalam seminggu terakhir beredar merica diduga palsu masuk ke pasar mereka.

Temuan tersebut sudah dilaporkan ke Kantor Pengelola Pasar (KPP) tetapi meski sudah seminggu lebih, belum ada tindak lanjut. Sejumlah pedagang pasar yang ditemui enggan berkomentar dan tutup mulut. Seorang petugas kebersihan di Pasar Pleret, Romadon menga takan, sekitar seminggu lalu, yaitu ketika bangunan pasar baru tersebut diresmikan, salah satu pedagang curiga dengan teks tur merica yang dia beli sebelumnya. Pedagang tersebut lan tas melapor ke dirinya. "Pedagang itu ketakutan dan bilang ke saya," tuturnya, kemarin.

Berdasarkan penuturan peda gang yang dia dapat, pedagang tersebut mendapatkan me rica dari pengecer yang menye tor ke tempatnya. Pedagang tersebut membeli dari pengecer sebanyak 10 kilogram, namun setelah dijual dikeluhkan oleh pembeli. Temuan pedagang itu langsung dilaporkan ke petugas pasar dan Kantor Pengelola Pasar (KPP).

Setelah itu, barang bukti se bagian disita oleh petugas pe - nge lola pasar dan telah dibawa ke KPP Bantul. Konon barang bukti merica palsu tersebut akan diteliti ke laboratorium. "Tapi sampai seka rang belum ada tindak lanjut," ujarnya. Seorang staf Pasar Pleret, Sar yono, membenarkan adanya dugaan penemuan merica palsu tersebut.

Beberapa waktu lalu sudah ada pedagang yang melaporkan ke petugas pasar. Pihaknya sudah menyerahkan sampel dari merica tersebut ke KPP Bantul dan katanya akan diuji di laboratorium. "Pedagang nya itu justru yang merasa ter tipu. Dia tidak berani menjual dan sampai sekarang masih disimpan," paparnya. Dari sisi tekstur, Saryono mengakui jika memang mericamerica tersebut sangat berbeda dengan merica pada umumnya.

Meski ukurannya sama, namun jika dipegang kulitnya lebih halus dan tidak ada tekstur (garisgaris) seperti merica asli yang mengerut karena dijemur. Se lain itu, jika merica biasanya di pegang kulitnya mengelupas, merica ini tidak. Warna merica yang diduga palsu ini pun lebih cerah dibanding dengan yang asli. Tak hanya itu, merica ini ternyata lebih keras dibanding dengan yang asli.

Ketika dipecah dengan batu, pecahannya menggumpal seperti adukan semen atau terigu yang ke ras. Warna bagian dalam meri ca putih dan kulitnya cokelat mu da. "Baunya kadang ada aroma merica kadang tidak. Mungkin bau merica karena sedikit dicampur dengan yang asli," paparnya.

Kepala Bagian Pendapatan Kan tor Pengelola Pasar Bantul Bes tari Setyorini mengatakan, pi haknya memang sudah menerima sampel merica yang didu ga palsu untuk diuji di laborato rium. Namun untuk pengujian tesebut yang melakukan ada lah Dinas Perindustrian Perda gangan dan Koperasi (Disperin dagkop). Sampai saat ini, pihaknya belum menerima hasil uji laboratorium tersebut. "Kami tidak tahu sudah diujikan atau belum," tuturnya.

Kepala Disperindagkop Ban tul Sulistyanto mengaku, belum mendapatkan laporan perihal merica yang diduga palsu tersebut. Jika sudah mendapat laporan, dia akan memerintahkan anak buahnya untuk segera mengeceknya di lapa ngan.

Dia justru mempertanyakan ke pada pihak-pihak yang mengatakan merica itu palsu, sebab untuk memastikannya perlu uji laboratorium. "Yang mengatakan palsu itu siapa? Harus diuji dulu di laboratorium dulu," tandasnya.

Erfanto linangkung
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8154 seconds (0.1#10.140)