Tebing Pantai Sadranan Ambrol, Belasan Wisatawan Tertimbun Karang

Rabu, 17 Juni 2015 - 22:29 WIB
Tebing Pantai Sadranan...
Tebing Pantai Sadranan Ambrol, Belasan Wisatawan Tertimbun Karang
A A A
GUNUNGKIDUL - Sebuah tebing di sisi barat Pantai Sadranan, Desa Sidoharjo, Tepus, mengalami ambrol. Diduga, belasan wisatawan yang berteduh dari sengatan matahari tertimbuan material karang yang secara tiba.

Jeritan tragis langsung menggema begitu bukit dengan ketinggian 15 meter dan lebar hingga 30 meter ini runtuh. Beberapa wisatawan lari tunggang langgang akibat peristiwa mendadak tersebut. Belasan wisatawan diduga masih tertimbun karang.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, peristiwa ambrolnya tebing sisi barat ini terjadi sekitar pukul 14.50 WIB. Waktu itu pantai yang dikenal dengan wisata snorkelling ini dipadati wisatawan yang ingin menikmati keindahan pantai, serta mengikuti tradisi Jawa memasuki bulan Ramadan, padusan.

Tidak disangka, bukit yang biasanya berdiri cukup kokoh menantang laut selatan ini tiba tiba ambrol. Yudi, salah satu warga setempat menuturkan, dirinya pun kaget saat berada di dekat tebing tersebut.

Ini lantaran tidak ada tanda-tanda sama sekali, tiba-tiba tebing ambrol. “Tadi semua menjerit, karena ada warga yang berhasil lari namun ada yang terkubur hidup-hidup,” tuturnya kemarin petang, Rabu (17/6/2015).

Tak berselang lama, seluruh personel SAR langsung mencoba melakukan evakuasi. Namun lantaran tidak ada alat untuk evakuasi, proses evakuasi pun dilakukan dengan cara manual. Salah satu korban yang diketahui masih hidup terdengar merintih. Petugas dengan bersusah-payah mencoba melakukan evakuasi.

Dengan mengunakan skop pasir perlahan-lahan, sekitar tubuh korban mulai dikeruk dari material pasir. Sesosok tubuh laki-laki mendapatkan mukjizat lantaran kepalanya tidak terbentur batu dan bisa berada di sebuah rongga tebing. ”Wah dia mendapatkan mukjizat ini,” ucap Supri, salah satu relawan SAR.



Proses untuk evakuasi korban yang diketahui masih hidup tidak bejalan mudah. Petugas harus melebarkan mulut tebing yang terbuka. Setelah itu perlahan-lahan anggota SAR yang bertubuh kecil masuk guna memastikan kondisi korban.

Setelah belangsung sekitar dua jam, akhirnya satu korban selamat berhasil dievakuasi tim SAR bersama tim PMI serta BPBD Gunungkidul. Korban pun langsung dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan pertolongan lebih lanjut.

Tak selang berapa lama, satu kroabn laki berhasil dievakuasi dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Kemudian satu lagi korban anak kecil juga tidak bisa diselamatkan nyawanya.

Untuk sementara, terdapat lima nama yang diduga tertimbun longsoran tebing. Mereka adalah Joko Susanto (37), Muh Taufik, serta Risa Ummami, ketiganya warga Nglabak, Srumbung, Muntilan, Magelang. Sedangkan dua lagi adalah Deny dan Tanti, warga Salaman, Magelang.

Indah Lestari, istri Joko Susanto menuturkan, awalnya dia bersama suaminya Joko dan tiga keponkananya berada di tebing tersebut. kemduain dia membawa kepokannya yanga sih ekcil untuk ebrbermain di air.

Suaminya Joko, bersama taufik dan Risa masih duduk duduk dibawah tebing.” Namun tebing mengubur suami dan dua kepokan saya,” ucapnya sambil terus menangis menyakinkan suaminya terkubur tebing.

Dia berharap, suaminya bisa ditemukan dalam keadaan apapaun. ”Harapan saya selamat, namun semua takdir Allah SWT,” imbuhnya.

Sementara itu, dari informasi RSUD Wonsosari diketahui salah satu korban yang diketahui selamat Adalah Muh Taufik, warga Srumbung, Magelang. Selain itu, Joko Susanto diketahui meninggal dunia dan menjadi orang pertama yang berhasil dievakuasi SAR.

Hal ini diketahui dari identitas dalam dompet serta beberapa surat surat seperti SIM C dan SIM A atas nama Joko Susanto.

Kapolres Gunungkidul AKBP harsiyanto menjalsakn, hingga kini masih belum jelas jumlah korban yang tertimbun.

Proses evakuasi terus dilakukan dengan mendatangkan alat berat. "Ini masih belum jelas berapa yang masih tertimbun. Hingga tadi malam, proses evakuasi dengan alat berat terus dilakukan. Kondisi medan sempat menyulitkan alat berat masuk," terangnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2249 seconds (0.1#10.140)