DPP PDIP Restui Risma-Wisnu

Senin, 15 Juni 2015 - 09:08 WIB
DPP PDIP Restui Risma-Wisnu
DPP PDIP Restui Risma-Wisnu
A A A
SURABAYA - DPP PDI Perjuangan memastikan akan mengusung Tri Rismaharini dan Wisnu Sakti Buana dalam Pemilihan Wali Kota Surabaya pada Desember 2015. Surat keputusan rekomendasi partai tinggal persoalan legalitas formal. Keduanya sudah dipertemukan dan menjalani uji kelayakan serta kepatutan. “Itu lebih legalitas formal (SK rekomendasi).

Setelah ada masukan dari struktural partai dan masyarakat melalui survei serta juga mengevaluasi kinerja pemerintahan Risma (panggilan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini), Wisnu, maka kesatupaduan kepemimpinan itu harus tetap dilanjutkan,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristyanto pada kegiatan Jalan Sehat dalam peringatan Juni Bulan Bung Karno di Taman Bungkul, kemarin.

Menurut mantan DPR RI periode 2004- 2009 dari Fraksi PDI Perjuangan ini, yang menjadi fokus partai saat ini, yaitu mempersiapkan diri menghadapi tahapan pemilihan wali kota (pilwali). Salah satunya strategi agar pemerintahan dalam lima tahun ke depan bisa lebih baik, termasuk soal komunikasi antara Risma dengan DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya yang selama ini terkesan buntu. Masih kata dia, tidak diperlukan ada kontrak politik antara Risma dan PDI Perjuangan.

Jika memang terdapat persoalan komunikasi, hal itu dianggap wajar dan bagian dari dinamika. Hal terpenting, berkomitmen pada rakyat dan komitmen mengembangkan partai. Sebab partai adalah wahana pengorganisasian kekuatan rakyat serta tempat menggembleng calon-calon pemimpin. Meski secara verbal DPP PDI Perjuangan tegas akan mengusung Risma, tapi hingga saat ini mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu belum mengantongi kartu tanda anggota (KTA) partai. Padahal PDI Perjuangan akan mengusung calon adalah anggota partai.

“Tentu saja dengan pengalaman panjang dan prestasi Bu Risma, kami minta agar dia segera mengajukan pensiun dini (dari PNS). Itu akan lebih baik dan kemudian tentu saja partai akan membuka diri tentang keanggotaan beliau,” ujar Hasto. Risma terlihat hadir dalam acara Jalan Sehat kemarin. Perempuan asal Kediri itu tampak semringah saat naik ke atas panggung untuk persiapan pengundian doorprize . Selang semenit kemudian, diha-dapkan ribuan peserta Jalan Sehat, Risma berteriak lantang memekikkan kata “Merdeka” berulangulang.

“Saya minta warga Surabaya melanjutkan sema-ngat dan perjuangan Bung Karno yang tidak kenal kata menyerah. Warga Surabaya harus menjadi tuan dan nyonya di kotanya sendiri. Warga Surabaya tidak boleh menyerah, terus berjuang dan merebut kemenangan dengan kerja keras,” ujar dia. Risma berpidato sekitar lima menit. Kemudian dia diminta mengambil kupon doorprize. Saat acara masih berlangsung, Risma turun dan meninggalkan panggung.

Dengan diiringi ajudan dan beberapa pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Risma menerobos kerumunan peserta Jalan Sehat. Risma masih tetap tutup mulut terkait PDI Perjuangan yang berencana kembali mengusungnya dalam pilwali tahun ini. Namun informasi yang beredar, Risma saat ini tengah memproses pengajuan pensiun dini sebagai pegawai negeri sipil (PNS) nonaktif untuk maju Pilwali Surabaya.

“Saran dari Pak Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto jangan mengundurkan diri, tapi mengajukan pensiun dini. Itu lebih elegan,” kata Ketua DPC PDIP Surabaya Wisnu Sakti Buana yang juga calon kuat pasangan Risma pada pilwali. Menurut Wisnu, pengajuan pensiun dini dimaksudkan agar Rismaharini dapat pensiunan sebagai PNS. “Bu Risma sudah sepakat soal itu,” ujarnya seraya mengatakan dari awal pada saat Rismaharini datang ke Kantor DPC PDIP Surabaya, dia sudah bersedia mengundurkan diri dari PNS.

“Itu sesuai UU Pilkada. Saat ini proses pengajuan pensiun dini sudah berjalan,” ujar Wisnu. Soal apakah Rismaharini sudah mengurus kartu tanda anggota (KTA) kader PDIP sebagai syarat maju Pilwali Surabaya melalui PDIP, Wisnu mengatakan, Risma sudah membuatnya.

“Bu Risma sudah membuat KTA. Pengumuman resmi disepakati akan dirilis partai pada saat menjelang pendaftaran,” katanya. Kumpulkan Pimpinan Parpol Wisnu sendiri berencana mengumpulkan pimpinan partai politik (parpol) se-Kota Surabaya untuk membahas Pilwali Surabaya 2015. “Selasa (16/6) sebelum saya keluar negeri, semua pimpinan partai saya undang untuk makan siang di kediaman,” tutur Wisnu.

Menurut dia, undangan makan siang itu bertujuan mempererat silaturahmi menjelang puasa Ramadan, termasuk kepentingan jelang pilwali. Saat ditanya kepentingan pilwali yang seperti apa? Wisnu mengatakan, PDIP membuka pintu bagi parpol lain untuk berkoalisi mendukung bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya, Tri Rismaharini dan Wisnu Sakti Buana.

“Jika pada saat makan siang itu para pimpinan partai sudah memberikan kepastian untuk berkoalisi, ya Alhamdulillah,” kata dia. PDIP, kata Wisnu, selama ini sudah menggalang koalisi besar di DPRD Surabaya sehingga diperkirakan itu juga terjadi di parpol. Mengenai parpol mana yang menyatakan dukungannya berkoalisi, Wisnu hanya berujar sudah ada. “Sejauh ini beberapa partai tidak mempermasalahkannya sebagai partai pendukung.

Tapi, belum memformalkan diri karena menunggu surat resmi dari DPP,” ungkap dia tanpa menyebut partai mana dimaksud. Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Syaifudin Zuhri mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyinkronkan visi dan misi pasangan Risma-Wisnu antara tim internal dan eksternal. Visi dan misi yang akan ditekankan nanti tidak lepas dari evaluasi dari LKPJ Akhir Masa Jabatan (AMJ) Wali Kota Surabaya selama lima tahun yang kini selesai dibahas oleh Komisi C DPRD Surabaya.

Untuk pemenangan, tim internal dari PDI Perjuangan sudah dibentuk dalam kendali Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPC PDIP Kota Surabaya Adi Sutarwijono. Sementara tim eksternal di luar PDI Perjuangan masih proses pembentukan. Tapi, tim yang dibentuk wali kota sejauh ini belum melakukan pertemuan dengan tim internal PDI Perjuangan.

“Tapi, pada prinsipnya sudah ada komunikasi soal itu. Nanti yang akan menjadi ketua umum tim pemenangan pasangan Risma-Wisnu, Jagat Hari Suseno (putra pertama dari almarhum mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan Sutjipto, sekaligus kakak kandung Wisnu Sakti Buana),” ungkap dia.

Risma Masih Dibutuhkan Terpisah, Pengurus Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kota Surabaya mulai meriset dan survei calon pemimpin muda yang layak mendampingi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada Pilwali Surabaya 2015. Sosok pemimpin muda ini dinilai mampu melengkapi kepemimpinan Risma lima tahun ke depan.

Ketua PC ISNU Surabaya Rudi Akhwadi mengatakan, Surabaya membutuhkan sosok pemimpin muda yang memiliki komunikasi politik dan akses hinggapemerintahpusat. Halini dibutuhkan karena Surabaya merupakan kota kedua setelah Jakarta. Banyak kader yang sudah disurvei di antaranya muncul nama Ahmad Nawardi yang saat ini menjadi anggota DPD RI. Dalam pandangan PC ISNU Surabaya, Tri Rismaharini masih layak memimpin Surabaya lima tahun ke depan.

Buktinya sejumlah pembangunan dan perbaikan fasilitas dilakukan dengan baik. Banyak taman dibangun dan bisa dimanfaatkan masyarakat dengan baik. Tidak hanya itu, Lokalisasi Dolly juga berhasil ditutup. Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair), Haryadi mengatakan, semua lembaga bisa menyurvei sesuai dengan metode masing-masing.

Hanya dia mempertanyakan apakah hasil survei dengan metodologi yang digunakan bisa juga sesuai dengan harapan masyarakat. “Jika Risma maju lewat PDI Perjuangan, peluang menang memang besar. Tapi, peluang kalah juga ada. Tanpa lewat PDI Perjuangan, Risma juga masih punya peluang menang,” ujarnya.


Lukman hakim
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1442 seconds (0.1#10.140)