KAI Tinjau Kesiapan Angkutan Lebaran
A
A
A
BOJONEGORO - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mulai mempersiapkan angkutan Lebaran 2015. Para petinggi PT KAI meninjau kesiapan sarana maupun prasarana perkeretaapian di sepanjang jalur utara dan jalur selatan Jawa selama dua hari terakhir.
Selain jajaran manajemen pusat PT KAI, inspeksi juga diikuti Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. “Tujuannya mengecek kesiapan masing-masing Daop terhadap persiapan angkutan Lebaran, khususnya dalam hal keselamatan. Semuanya harus mengutamakan keselamatan,” ujar Kepala Daerah Operasi (Daop) IV Sucipto Susilo Hadi di Stasiun Besar Bojonegoro, kemarin.
Sucipto mengatakan, dari hasil inspeksi tersebut yang paling diwaspadai adalah anomalicuacayangbisamengakibatkan tanah merekah, sehingga bisa mengakibatkan rel kereta api ambles. Sepeti di kawasan Semarang. Di Semarang sudah empat hari hujan deras pada malam hari, sementara pada siang hari cuaca sangat panas.
“Posisi siang hari panas dan malam hujan ini menyebabkan karakter tanahnya merekah, ditakutkan ambles sehingga harus dilakukan pengecekan ekstra,” ujarnya. Selain tanah merekah, di wilayah Daop IV juga diantisipasi adanya banjir. Perlintasan rel kereta api yang sering banjir antara Semarang Tawang sampai Gambringan. Sementara, kata dia, jalur kereta api yang rawan longsor tidak ada.
“Tapi petugas pemeriksa jalan agar ekstra mengecek yang biasanya dilakukan sekali sekarang dua kali,” kata Sucipto. Daop IV punya 10 destinasi mulai Stasiun Tegal, Pemalang, Pekalongan, Weleri, Semarang Poncol, Semarang Tawang, Trombo, Randu Blatung, Cepu, dan Bojonegoro. Saat ini di sepanjang jalur utara juga telah dioperasikan jalur ganda.
Setiap hari rata-rata kereta api, baik penumpang dan barang yang melintas di jalur utara ini sekitar 60. Sebagian besar merupakan kereta api barang. Rata-rata setiap seperempat jam kini ada kereta api yang melintas. Namun masih banyak perlintasan yang belum berpalang pintu sehingga rawan memicu terjadinya kecelakaan.
Muhammad roqib
Selain jajaran manajemen pusat PT KAI, inspeksi juga diikuti Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. “Tujuannya mengecek kesiapan masing-masing Daop terhadap persiapan angkutan Lebaran, khususnya dalam hal keselamatan. Semuanya harus mengutamakan keselamatan,” ujar Kepala Daerah Operasi (Daop) IV Sucipto Susilo Hadi di Stasiun Besar Bojonegoro, kemarin.
Sucipto mengatakan, dari hasil inspeksi tersebut yang paling diwaspadai adalah anomalicuacayangbisamengakibatkan tanah merekah, sehingga bisa mengakibatkan rel kereta api ambles. Sepeti di kawasan Semarang. Di Semarang sudah empat hari hujan deras pada malam hari, sementara pada siang hari cuaca sangat panas.
“Posisi siang hari panas dan malam hujan ini menyebabkan karakter tanahnya merekah, ditakutkan ambles sehingga harus dilakukan pengecekan ekstra,” ujarnya. Selain tanah merekah, di wilayah Daop IV juga diantisipasi adanya banjir. Perlintasan rel kereta api yang sering banjir antara Semarang Tawang sampai Gambringan. Sementara, kata dia, jalur kereta api yang rawan longsor tidak ada.
“Tapi petugas pemeriksa jalan agar ekstra mengecek yang biasanya dilakukan sekali sekarang dua kali,” kata Sucipto. Daop IV punya 10 destinasi mulai Stasiun Tegal, Pemalang, Pekalongan, Weleri, Semarang Poncol, Semarang Tawang, Trombo, Randu Blatung, Cepu, dan Bojonegoro. Saat ini di sepanjang jalur utara juga telah dioperasikan jalur ganda.
Setiap hari rata-rata kereta api, baik penumpang dan barang yang melintas di jalur utara ini sekitar 60. Sebagian besar merupakan kereta api barang. Rata-rata setiap seperempat jam kini ada kereta api yang melintas. Namun masih banyak perlintasan yang belum berpalang pintu sehingga rawan memicu terjadinya kecelakaan.
Muhammad roqib
(bbg)