Manulife Target Pendapatan Tumbuh 15%

Jum'at, 22 Mei 2015 - 09:53 WIB
Manulife Target Pendapatan Tumbuh 15%
Manulife Target Pendapatan Tumbuh 15%
A A A
SURABAYA - Manulife Indonesia optimistis tahun ini bisa tumbuh hingga 15% dari tahun lalu (2014). Asuransi jiwa ini membidik perusahaan atau korporat untuk menyimpan dana cadangan sebagai anggaran pesangon.

Saat ini tercatat perusahaan yang menyediakan anggaran untuk pesangon atau pensiun hanya 5%. Kondisi ini menunjukkan pasar di Jawa Timur (Jatim) masih terbuka, Manulife menargetkan akan ada pertumbuhan 10%-15%. ”Tahun ini saya targetkan akan ada pertumbuhan pendapatan 10%-15% dari pendapatan tahun lalu sebesar Rp100 miliar,” kata Vice President Head of Employe Benefits Distribution Dept PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Karja diPdiselasela acara Manulife Employee Benefits Gathering, Pesangon:

Pendanaan Imbalan Pascakerja dan Korelasinya dengan BPJS Ketenagakerjaan kemarin. Untuk memberikan kesadaran kepada perusahaan, Manulife memberikan edukasi terhadap perusahaan terkait pemakaian dana cadangan untuk pesangon bagi karyawan yang di putus kerja atau PHK. Selain itu, penyadaran terkait dana pensiun dilakukan supaya perusahaan bersedia memberikan kesejahteraan dengan menyisihkan dana cadangan.

Saat ini Manulife akan melakukan pendekatan dengan perusahaan supaya mau bekerja sama dengan cara bussines to bussines (b to b). ”Dengan pemakaian dana cadangan ke asuransi, pengeluaran terhadap karyawan akan lebih minimal. Kami siap menampung dan mengelola dana tersebut,” ujarnya.

Manulife, lanjut dia, juga akan berkoordinasi dengan BPJS terkait peran yang akan diperoleh dalam mengelola asuransi. Sebab, semakin banyak karyawan yang menggunakan jasa asuransi, mereka bakal semakin diuntungkan. Senior Sales Manager Employee Benefits Distribution Dept PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Baarnb Yosia menambahkan, dari data yang dimiliki Manulife, perusahaanperusahaan di Jatim mulai sadar akan pentingnya pemakaian dana cadangan untuk karyawan.

”Banyak perusahaan di Jatim yang telah bekerja sama dengan kita (Manulife), di antaranya Margabumi,” katanya. Jatim, ujar dia, memiliki potensi yang sangat besar. Karena wilayah Jatim sangat besar dan Jatim menjadi kota terbesar kedua setelah Jakarta.

”Ada 10 lebih perusahaan yang sudah bekerja sama dengan kita, kami yakin jumlahnya akan bertambah dengan pertumbuhan menjanjikan,” tandas Yosia. Yosia menuturkan, pada 2014 pendapatan untuk area Jatim sebesar Rp100 miliar. Pendapatan ini pada 2015 diakan tumbuh 10%-15%.

Arief ardliyanto
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3794 seconds (0.1#10.140)