Tes Narkoba Diduga Bocor
A
A
A
KAYUAGUNG - Diduga bocor, tes urine yang digelar Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumsel terhadap anggota DPRD OKI tak diikuti seluruh anggota dewan. Sebanyak 13 anggota dewan mangkir dari tes tersebut.
Alhasil, hanya 32 anggota dewan yang menjalani tes urine yang digelar di ruangan sidang paripurna DPRD OKI. Testersebut dilakukan untuk mengetahui apakah para anggota dewan menggunakan narkoba atau zat-zat terlarang lainnya. Pantauan KORAN SINDO PALEMBANG, sekitar pukul 13.00 WIB ada agenda rapat paripurna dengan agenda pandangan fraksi terhadap 20 Raperda inisiatif DPRD dan eksekutif. Saat rapat paripurna yang dihadiri langsung Wakil Bupati OKI M Rifai itu akan dimulai, tiba-tiba petugas BNNP di pimpin langsung oleh Kepala BNNP Sumsel Brigjen Pol M Iswandi Hari, langsung masuk keruang rapat.
Kemudian Ketua DPRD OKI Yusuf Mekki meminta kepada anggota dewan yang hadir untuk bersedia tes urine. Selalnjutnya seluruh pintu ruangan rapat paripurna pun langsung dikunci oleh petugas. Satu persatu wakil rakyat yang hadir secara bergantian masuk ke toilet de ngan dikawal petugas BNNP untuk diambil sampel urinenya. Termasuk Wakil Bupati OKI juga ikut menjalani tes urine. "Tes urine ini adalah inisiatif kita dari pimpinan (DPRD).
Tujuannya untuk memberikan pembinaan terhadap anggota kita. Jangan sampai mereka terlibat dalam penyalahgunaan nar koba," kata Ketua DPRD OKI Yusuf Mekki, kemarin. Menurut Yusuf, jika dari hasil tes urine ternyata ada anggota dewan yang terindikasi memakai narkoba, akan segera direhabilitasi.
"Dari hasil tes urine sebanyak 32 anggota dari 45 ang gota dewan yang ada, semua nya negatif. Bagi anggota yang terlibat penyalahgunaan narkoba dan suatu hari nanti ditangkap polisi, itu di luar dan bukan lagi tanggung jawab kami. Kita sebagai pimpinan sudah berupaya melakukan pembinaan," jelas politisi PDIP ini.
Sementara itu, menurut Ketua BNNP Sumsel Brigjen Pol M Iswandi Hari, tes urine terhadap anggota DPRD OKI merupakan inisiatif dan permintaan pimpinan dewan. "Kita memenuhi undangan dari pimpinan DPRD OKI untuk melakukan tes urine kepada seluruh anggota dewan. Dari hasil tes urine 32 anggota dewan masih negatif.
Kita berharap kegiatan seperti ini dapat digiatkan oleh pemerintah dalam rangka pen ce gahan penyalahgunaan narkoba," terangnya. Sementara itu, menurut Sekretaris DPRD OKI Ali Amir, ada 13 anggota dewan yang ti dak hadir mengikuti tes urine, masing-masing, Abdiyanto, Amir syah, Hj Yusmin, I Made Indrawan,
Heri Susanto, A Mahidin, Rohmat, Naryo, Mulkan, Solahudin Jakfar, H Subhan, Febri Ariansyah, dan Johni Tarmos. "Saat tes urine mereka ti dak hadir. Namun, saat tes urine selesai, ada beberapa yang tadinya tidak hadir (tes urine) mereka hadir saat paripurna dimulai, yakni Abdiyanto, Heri Susanto, dan A Mahidin," rincinya.
M rohali
Alhasil, hanya 32 anggota dewan yang menjalani tes urine yang digelar di ruangan sidang paripurna DPRD OKI. Testersebut dilakukan untuk mengetahui apakah para anggota dewan menggunakan narkoba atau zat-zat terlarang lainnya. Pantauan KORAN SINDO PALEMBANG, sekitar pukul 13.00 WIB ada agenda rapat paripurna dengan agenda pandangan fraksi terhadap 20 Raperda inisiatif DPRD dan eksekutif. Saat rapat paripurna yang dihadiri langsung Wakil Bupati OKI M Rifai itu akan dimulai, tiba-tiba petugas BNNP di pimpin langsung oleh Kepala BNNP Sumsel Brigjen Pol M Iswandi Hari, langsung masuk keruang rapat.
Kemudian Ketua DPRD OKI Yusuf Mekki meminta kepada anggota dewan yang hadir untuk bersedia tes urine. Selalnjutnya seluruh pintu ruangan rapat paripurna pun langsung dikunci oleh petugas. Satu persatu wakil rakyat yang hadir secara bergantian masuk ke toilet de ngan dikawal petugas BNNP untuk diambil sampel urinenya. Termasuk Wakil Bupati OKI juga ikut menjalani tes urine. "Tes urine ini adalah inisiatif kita dari pimpinan (DPRD).
Tujuannya untuk memberikan pembinaan terhadap anggota kita. Jangan sampai mereka terlibat dalam penyalahgunaan nar koba," kata Ketua DPRD OKI Yusuf Mekki, kemarin. Menurut Yusuf, jika dari hasil tes urine ternyata ada anggota dewan yang terindikasi memakai narkoba, akan segera direhabilitasi.
"Dari hasil tes urine sebanyak 32 anggota dari 45 ang gota dewan yang ada, semua nya negatif. Bagi anggota yang terlibat penyalahgunaan narkoba dan suatu hari nanti ditangkap polisi, itu di luar dan bukan lagi tanggung jawab kami. Kita sebagai pimpinan sudah berupaya melakukan pembinaan," jelas politisi PDIP ini.
Sementara itu, menurut Ketua BNNP Sumsel Brigjen Pol M Iswandi Hari, tes urine terhadap anggota DPRD OKI merupakan inisiatif dan permintaan pimpinan dewan. "Kita memenuhi undangan dari pimpinan DPRD OKI untuk melakukan tes urine kepada seluruh anggota dewan. Dari hasil tes urine 32 anggota dewan masih negatif.
Kita berharap kegiatan seperti ini dapat digiatkan oleh pemerintah dalam rangka pen ce gahan penyalahgunaan narkoba," terangnya. Sementara itu, menurut Sekretaris DPRD OKI Ali Amir, ada 13 anggota dewan yang ti dak hadir mengikuti tes urine, masing-masing, Abdiyanto, Amir syah, Hj Yusmin, I Made Indrawan,
Heri Susanto, A Mahidin, Rohmat, Naryo, Mulkan, Solahudin Jakfar, H Subhan, Febri Ariansyah, dan Johni Tarmos. "Saat tes urine mereka ti dak hadir. Namun, saat tes urine selesai, ada beberapa yang tadinya tidak hadir (tes urine) mereka hadir saat paripurna dimulai, yakni Abdiyanto, Heri Susanto, dan A Mahidin," rincinya.
M rohali
(bbg)