Berlenggak-lenggok Busungkan Dada, eh... Jatuh

Senin, 18 Mei 2015 - 10:48 WIB
Berlenggak-lenggok Busungkan...
Berlenggak-lenggok Busungkan Dada, eh... Jatuh
A A A
SURABAYA - Sebanyak empat ekor ayam berlenggak-lenggok di atas catwalk berupa meja berbalut kain hijau.

Seolah tahu sedang diperhatikan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, yang bersemangat ngudang ayam, keempat ayam mungil itu semakin asyik menunjukkan aksinya. Ayam-ayam ini membusungkan dada dan berjalan menoleh kanan-kiri, persis seperti seorang model. Saat sedang asyik-asyiknya, tibatiba saja salah satu dari empat ekor ayam tersebut terjatuh karena beraksi terlalu ke tepi meja.

Sontak insiden itu membuat wali kota tertawa, dan lantas memungut ayam itu serta menaruhnya kembali ke atas ”catwalk” . Begitulah cuplikan suasana keseruan ”Kontes Komunitas Ayam Piala Wali Kota Surabaya 2015” yang digelar di Taman Flora, Bratang, Surabaya, kemarin. Ada ratusan peserta dari berbagai komunitas ayam yang berpartisipasi dalam kontes tahunan bertema ”Surabaya Semarak Satwa” tersebut.

Wali Kota Risma dalam sambutannya mengatakan, kontes seperti ini sangat penting digelar setiap tahun. Sebab, dia melihat kontes ini bukan sekadar berfungsi untuk menyalurkan hobi, tetapi juga berperan sebagai sarana kampanye pelestarian satwa. ”Mari kita hidupkan kecintaan kita pada satwa yang selama ini anak-anak kita belum kenal. Di Indonesia ada banyak satwa yang bisa kita lestarikan.

Sayang kalau kelak anak-anak kita tidak tahu,” katanya. Risma menjelaskan, dengan mengenal dan mencintai satwa, wawasan anak-anak terhadap satwa bisa diperdalam. Lalu, dengan berbekal pengetahuan, diharapkan akan bisa menghasilkan jenis satwa baru dari hasil persilangan. Semisal ayam khas Surabaya.

”Karena itulah, saya mempertahankan Kebun Binatang Surabaya (KBS) tetap eksis supaya anak-anak tahu masih ada satwa yang bisa dilihat. Anak-anak bisa belajar dan memperdalam pengetahuan tentang fauna. Bukan tidak mungkin anak-anak kita kelak bisa mengeluarkan satwa jenis hasil persilangan,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu pecinta satwa yang juga panitia Kontes Komunitas Ayam Piala Wali Kota 2015, Gagat Rahino, mengatakan, peserta tahun ini jauh lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Dia mencontohkan peserta kontes ayam serama yang kali ini diikuti 350 peserta. Mereka berasal dari Aceh, Lampung, DKI Jakarta, Yogyakarta, Jombang, Blitar, dan kota-kota lainnya.

”Tahun ini ada kenaikan jumlah peserta cukup banyak. Kontes Komunitas Ayam Piala Wali Kota Surabaya ini memang ditunggu-tunggu komunitas ayam nasional. Ini karena untuk level nasional, belum ada kontes ayam yang levelnya seperti di Surabaya ini,” ucapnya. Apalagi, sambung Gagat, untuk tahun ini, gengsi Kontes Komunitas Ayam Piala Wali Kota Surabaya semakin terangkat. Selain adanya format baru dalam sistem penilaian, juga ada tiga juri berkelas internasional, karena sering kali terlibat dalam kejuaraan kontes ayam tingkat ASEAN.

”Untuk juri internasional ada tiga, juri nasionalnya juga tiga,” kata dia. Kepala UPTD Klinik Hewan Dinas Pertanian (Distan) Kota Surabaya ini menambahkan, untuk kontes ayam serama, ada banyak atribut yang dinilai Dewan juri. Beberapa di antaranya bentuk luar (eksterior) ayamnya, termasuk fisik dan keindahannya. ”Tapi yang paling menonjol adalah gaya ayam serama ketika musik dihidupkan,” kata Gagat.

Pantauan di lokasi, Taman Flora tidak hanya dipenuhi komunitas ayam yang berpartisipasi dalam kontes tersebut. Ratusan warga juga terlihat antusias menyaksikan kontes ayam yang tidak mereka saksikan setiap pekan ini. Apalagi untuk tahun ini selain kontes nasional ayam tertawa IV dan kontes ayam serama III, juga digelar kontes ayam pelung II. Warga juga bisa melihat ayam jepang onagadori yang ekornya panjang melambai.

Ada juga pameran musang, sugar glider , burung hantu, serta pelayanan pengobatan dan konsultasi hewan. Dalam kesempatan itu, Komunitas Burung Jalak Suren Surabaya, menyerahkan 50 burung kepada wali kota untuk ditangkarkan di Taman Flora.

Lukman Hakim
Surabaya
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1483 seconds (0.1#10.140)