Sulsel Dinilai Miliki Potensi Besar Sumber Energi Terbarukan

Rabu, 14 Februari 2018 - 21:20 WIB
Sulsel Dinilai Miliki...
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo. Foto : dok/SINDOnews
A A A
MAKASSAR - Provinsi Sulsel ternyata menyimpan potensi besar sumber energi terbarukan. Misalnya, potensi pembangkit listrik tenaga air 2.946,8 MW, potensi pembangkit mini hidro 70,2 MW, potensi pembangkit listrik tenaga mikro hidro 7,66 MW, serta potensi panas bumi yang mencapai 371 MW.

Belum lagi dengan pembangkit tenaga angin skala kecil, energi surya, dan bioenergi. Potensi PLTA yang mencapai 2.946,8 MW telah dimanfaatkan sebanyak 518 MW. Sementara untuk mini hidro telah termanfaatkan 10,6 MW dari potensi sebesar 70,2 MW, dan telah terpasang 63 unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro dengan kapasitas 1.897 kW dari total potensi sebesar 7.662,9 MW.

Menurut Syahrul, Sulsel tercatat memanfaatkan energi terbarukan (air) untuk sektor kelistrikan tahun 2017 sebesar 28 persen, dan telah melampaui target nasional 23 persen pada tahun 2025. Saat ini, empat bendungan dan bendung besar juga sementara dibangun, dan kesemuanya bisa dimanfaatkan untuk energi listrik.

"Diharapkan dengan potensi tersebut, maka Sulsel menjadi provinsi paling siap dengan infrastruktur kelistrikan," ujarnya.

Sejauh ini, Sulsel juga tengah melakukan penambahan jumlah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), di Kabupaten Sidrap dan Jeneponto. Pemanfaatan angin sebagai sumber listrik di Sulsel sangat memadai, karena secara umum kecepatan angin di daerah ini berkisar 2-4 m/detik.
Pada beberapa daerah tertentu seperti Takalar, Bulukumba, Sidrap dan Selayar, kecepatan anginnya lebih dari 4 m/detik, sehingga cukup memadai untuk PLTB skala kecil.

Tidak sampai disitu, Sulsel juga punya sumber energi panas bumi dengan potensi sebesar 371 MW tersebar di 16 lokasi di Sulsel.
Sedangkan pengembangan bioenergi sangat sesuai diaplikasikan karena didukung oleh ketersediaan lahan yang mencukupi untuk pembudidayaan tanaman penghasil bioenergi seperti biodiesel (601.992 Ha), bioetanol (40.700 Ha).

"Tahun 2017 energi listrik kita surplus 200 MW," kata Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, Rabu (14/2).

Diketahui, di Sulsel sedang dilakukan pembangunan PLTB terbesar di Indonesia, tepatnya di Kabupaten Sidrap. Dengan memiliki 30 Wind Turbin Generator (WTG) atau kincir angin, PLTB Sidrap akan menghasilkan listrik sebesar 75 MW, dan diproyeksikan akan mampu mengaliri listrik kepada 70.000 pelanggan di wilayah Sulsel.

Kawasan PLTB Sidrap telah memasuki pembangunan tahap akhir yakni penyelesaian Wind Turbin Generator (WTG) atau kincir angin sebanyak 5 turbin. Nantinya PLTB ini akan memiliki total 30 kincir angin yang saat ini sudah terbangun 25 kincir angin.

Pembangunan gedung pusat perawatan dan teknis PLTB Sidrap juga telah dirampungkan. Adapun proyek pembangkit dengan kincir angin ini digarap oleh investor asal Amerika Serikat, yakni UPC Renewables, bekerja sama dengan PT Binatek Energi Terbarukan.

Sejak ditandatangani pada Agustus 2015 lalu, penyelesaian PLTB diperkirakan sesuai target pada Februari ini. Dari sisi nilai investasi proyek ini menelan investasi sebesar 150 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,99 triliun (dengan kurs dolar Rp 13.300). PLTB Sidrap merupakan pembangkit tenaga angin pertama dan terbesar di Indonesia yang memanfaatkan lahan kurang lebih 100 hektar.

Selain PLTB Sidrap, Sulsel juga akan memiliki PLTB di Kabupaten Jeneponto. Jika tak ada hambatan, PLBT ini akan beroperasi Juni mendatang. Dibangun oleh Equis Energy PT Energi Bayu Jeneponto, dengan kapasitas 72 MW, nilai investasinya sebesar USD 160,7 juta, dengan memanfaatkan lahan 60 hektare dan masa pengerjaan dua tahun.

"Hadirnya PLTB ini bukan hanya membangun proyek, tetapi membangun peradaban baru. Harapan saya, energi bayu ini juga sampai Takalar bahkan Selayar. Saya akan bicara juga dengan PLN," kata Syahrul.
(agn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.1429 seconds (0.1#10.140)