Hasil Tangkapan Ikan di Kabupaten Sinjai Tembus 55.000 Ton
Jum'at, 31 Januari 2020 - 08:10 WIB

Hasil tangkapan ikan di Sinjai pada 2019 menembus 55.000 ton. Foto/Ilustrasi/dok SINDOnews
A
A
A
Potensi sektor perikanan dan kelautan di Kabupaten Sinjai, Sulsel, terbilang menjanjikan. Buktinya, setiap tahun hasil tangkapan ikan di daerah tersebut rata-ratanya mencapai puluhan ribu ton, Teranyar, hasil tangkapan ikan di Sinjai menembus 55.000 ton pada 2019.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Sinjai, Lukman Dahlan, mengungkapkan hal itu didukung SDA dan masyarakat yang memang banyak berprofesi sebagai nelayan. Jumlah nelayan yang ada di Sinjai bahkan mencapai 8.888 orang.
Ribuan nelayan tersebut, Lukman menyebut menggunakan berbagai alat tangkap yang sesuai dengan UUD. Adapun jenis kapal tangkap bervariasi, ada yang berkapasitas 5 gross tonnage (GT) ke bawah sebanyak 604 unit, 5-10 GT 194 unit, 10-20 GT 356 unit, 20-30 GT 635 unit. Sementara untuk perahu tempel sebanyak 549 unit.
“Tahun lalu (2019) sebanyak 55.000 ton hasil tangkapan nelayan, adapun jumlah keseluruhan alat tangkap yang digunakan nelayan di Sinjai sebanyak 2.569 unit. Jumlah terbanyak ada di Sinjai Timur kemudian di Sinjai Utara dan Pulau Sembilan,” kata dia.
Menariknya, kata mantan Kabag Hukum Setdakab Sinjai itu, hasil tangkapan nelayan di Sinjai masuk kategori ekspor, seperti tuna, cakalang dan kerapu. Dengan hasil tangkapan nelayan yang begitu besar, tentu menjadi angin segar bagi Kabupaten Sinjai.
Menurut dia, melimpahnya ikan di Sinjai dengan beberapa ikan unggulan, tentu akan jadi daya tarik para investor. Apalagi komoditas seperti ikan tuna ini khusus di Indonesia paling banyak diekspor ke Jepang.
“Demikian juga kita harapkan ke depan, apa yang menjadi potensi Sinjai bisa juga dilirik oleh investor. Dan memang Pak bupati (Andi Seto Asapa) juga terus memberikan dorongan mengenai hal ini,” ungkapnya.
Sesuai harapan Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) potensi hasil tangkapan nelayan, harus dikelola dengan baik dengan melibatkan investor, sehingga jumlahnya jauh lebih meningkat.
"Jadi hasil tangkapan nelayan itu mencapai 55.000 ton dalam satu tahun dengan ikan-ikan unggulan seperti ikan tuna dan cakalang. Semoga ke depan ada investor yang bisa membantu kita dalam memasarkan potensi ikan yang kita miliki di Sinjai," tandasnya.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Sinjai, Lukman Dahlan, mengungkapkan hal itu didukung SDA dan masyarakat yang memang banyak berprofesi sebagai nelayan. Jumlah nelayan yang ada di Sinjai bahkan mencapai 8.888 orang.
Ribuan nelayan tersebut, Lukman menyebut menggunakan berbagai alat tangkap yang sesuai dengan UUD. Adapun jenis kapal tangkap bervariasi, ada yang berkapasitas 5 gross tonnage (GT) ke bawah sebanyak 604 unit, 5-10 GT 194 unit, 10-20 GT 356 unit, 20-30 GT 635 unit. Sementara untuk perahu tempel sebanyak 549 unit.
“Tahun lalu (2019) sebanyak 55.000 ton hasil tangkapan nelayan, adapun jumlah keseluruhan alat tangkap yang digunakan nelayan di Sinjai sebanyak 2.569 unit. Jumlah terbanyak ada di Sinjai Timur kemudian di Sinjai Utara dan Pulau Sembilan,” kata dia.
Menariknya, kata mantan Kabag Hukum Setdakab Sinjai itu, hasil tangkapan nelayan di Sinjai masuk kategori ekspor, seperti tuna, cakalang dan kerapu. Dengan hasil tangkapan nelayan yang begitu besar, tentu menjadi angin segar bagi Kabupaten Sinjai.
Menurut dia, melimpahnya ikan di Sinjai dengan beberapa ikan unggulan, tentu akan jadi daya tarik para investor. Apalagi komoditas seperti ikan tuna ini khusus di Indonesia paling banyak diekspor ke Jepang.
“Demikian juga kita harapkan ke depan, apa yang menjadi potensi Sinjai bisa juga dilirik oleh investor. Dan memang Pak bupati (Andi Seto Asapa) juga terus memberikan dorongan mengenai hal ini,” ungkapnya.
Sesuai harapan Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) potensi hasil tangkapan nelayan, harus dikelola dengan baik dengan melibatkan investor, sehingga jumlahnya jauh lebih meningkat.
"Jadi hasil tangkapan nelayan itu mencapai 55.000 ton dalam satu tahun dengan ikan-ikan unggulan seperti ikan tuna dan cakalang. Semoga ke depan ada investor yang bisa membantu kita dalam memasarkan potensi ikan yang kita miliki di Sinjai," tandasnya.
(tyk)