Gaji Karyawan dan Listrik PDAM Jeneponto Belum Terbayarkan
A
A
A
JENEPONTO - Puluhan karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Jeneponto menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Jeneponto, Jalan Lanto Dg Pasewang, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Kamis (14/02/2019).
Mereka menuntut pembayaran gaji mereka yang selama empat bulan belum terbayarkan.
Menurut koordinator aksi, Rustam, gaji mereka belum terbayarkan sejak November 2018 lalu hingga Januari 2019 ini. Dia menuntut agar permasahalan ini segara dituntaskan pejabat PDAM yang baru.
"Tiga bulan itu masih direktur lama, sementara satu bulannya pejabat sekarang," paparnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) PDAM Kabupaten Jeneponto, mengaku jika gaji para karyawan yang belum terbayarkan sebesar Rp900 juta.
Dia menyatakan, kondisi keuangan perusahaan saat ini mengalami defisit. Kas keuangan perusahaan kurang lebih Rp140 juta. Ditambah lagi terjadinya kerusakan instalasi air pasca Kabupaten Jeneponto dilanda banjir bandang.
Bahkan diakuinya, pembayaran tagihan listrik PDAM juga mengalami tunggukan kurang lebih Rp120 juta. Sehingga dia meminta agar para karyawan untuk bersabar.
"Pada saat saya menjabat ada Rp50 juta, tapi kalau hanya dana segitu saya anggap kosong. Mau diapa dana jika hanya besarannya begitu," bebernya.
"PDAM Jeneponto ini memang tidak sehat maka dari itu kita akan mengadakan perbaikan manajemen. Kita selesaikan dulu ini instalasi PDAM yang rusak," sambungnya.
Mereka menuntut pembayaran gaji mereka yang selama empat bulan belum terbayarkan.
Menurut koordinator aksi, Rustam, gaji mereka belum terbayarkan sejak November 2018 lalu hingga Januari 2019 ini. Dia menuntut agar permasahalan ini segara dituntaskan pejabat PDAM yang baru.
"Tiga bulan itu masih direktur lama, sementara satu bulannya pejabat sekarang," paparnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) PDAM Kabupaten Jeneponto, mengaku jika gaji para karyawan yang belum terbayarkan sebesar Rp900 juta.
Dia menyatakan, kondisi keuangan perusahaan saat ini mengalami defisit. Kas keuangan perusahaan kurang lebih Rp140 juta. Ditambah lagi terjadinya kerusakan instalasi air pasca Kabupaten Jeneponto dilanda banjir bandang.
Bahkan diakuinya, pembayaran tagihan listrik PDAM juga mengalami tunggukan kurang lebih Rp120 juta. Sehingga dia meminta agar para karyawan untuk bersabar.
"Pada saat saya menjabat ada Rp50 juta, tapi kalau hanya dana segitu saya anggap kosong. Mau diapa dana jika hanya besarannya begitu," bebernya.
"PDAM Jeneponto ini memang tidak sehat maka dari itu kita akan mengadakan perbaikan manajemen. Kita selesaikan dulu ini instalasi PDAM yang rusak," sambungnya.
(bds)