Minyak VCO Buatan Warga Pulau Kapoposang Tembus Pasar Internasional

Kamis, 03 Januari 2019 - 18:16 WIB
Minyak VCO Buatan Warga...
Warga Pulau Kapoposang, Desa Mattiro Ujung, Kecamatan Liukang Tupabiring Pangkep membuat minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil (VCO) secara tradisional. Foto : Muhammad Subhan/SINDOnews
A A A
PANGKEP - Produksi minyak kelapa murni atau VCO (Virgin Coconut Oil) warga Pulau Kapoposang, Desa Mattiro Ujung, Kecamatan Liukang Tupabiring, Kabupaten Pangkep, kini telah tembus pasar Internasional.

Hasil tangan kaum ibu ini memanfaatkan buah kelapa yang tumbuh subur disepanjang pantai salah satu pulau terluar Kabupaten Pangkep ini.

Setiap hari, para ibu memanfaatkan waktu luang mereka saat suami mereka pergi mencari ikan di laut. Kegiatan ini mendapat dukungan dari Pemerintah Desa Mattiro Ujung.

Kepala Desa Mattiro Ujung, Hasanuddin mengatakan, pihaknya berupaya mengembangkan usaha rakyat ini dengan memberikan motivasi kepada kelompok-kelompok perempuan pembuat VCO. Hasilnya, VCO hasil olahan masyarakat Pulau Kapoposang ini sudah menembus pasar domestik dan internasional.

"Butuh waktu menyadarkan masyarakat suapay mau mebgolah secara profesional dan sekarang sydah banyak minat VCO dari pulau Kapoposang," kata Hasanuddin, Kamis (03/01/2019).

Menurutnya, pembuatan VCO sebenarnya tergolong tidak rumit, namun butuh perhatian ekstra. Diawali ketelitian dalam pemilihan bahan kelapa, kemudian kecermatan serta kesabaran dalam tiap proses pembuatannya. Ini tak lain agar menghasilkan VCO dengan kadar air dan kadar asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, serta bau yang khas. VCO dengan kualitas baik bisa disimpan dalam waktu lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Pembuatan VCO oleh warga Pulau Kapoposang mendapat perhatian dari PT Semen Tonasa. Pendamping CSR PT Semen Tonasa, Haniah mengatakan, PT Semen Tonasa memberikan bantuan modal dan pelatihan agar usaha pembuatan VCO warganya berkembang.

"Jadi kita ada pendampingan, pelatihan dan bantuan dana dari CSR Tonasa agar VCO ini bisa berkembang dan bisa memenuhi permintaan langsung dari Jepang yang kadang permintaannya tidak mampu kami penuhi," jelasnya.

Haniah berharap, dengan pendampingan dari Tonasa, usaha rakyat ini bisa berkembang menjadi usaha modern dan menyejahterakan masyarakat pulau.
(sss)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.1767 seconds (0.1#10.140)