Bayi Dibuang di Genteng, Kapolresta Mojokerto: Kondisinya Membaik
A
A
A
MOJOKERTO - Kondisi kesehatan bayi yang dibuang di atap rumah warga Kelurahan Sentanan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, kini mulai membaik. Kendati demikian, bayi berjenis kelamin laki-laki itu masih harus menjalani perawatan intensif.
Hal itu disampaikan Kapolres Kota (Kapolresta) Mojokerto, AKBP Bogiek Sugiyarto. Perwira menengah polri ini memastikan, saat ini kondisi kesehatan bayi dengan berat 4 Kg itu sudah berangsur normal. Kendati sempat dilempar dari jendela kamar mandi, sesaat usai dilahirkan.
"Kondisinya Alhamdulillah sudah terus membaik. Bahkan saat ini bayi tersebut sudah dikeluarkan dari inkubator," kata Kapolresta Mojokerto, AKBP Bogiek Sugiyarto, usai meninjau ke RS Hasanah, Selasa (7/4/2020).
Sebelumnya, kondisi kesehatan bayi yang dibuang di atap rumah pada Jumat (3/4) malam itu memang sempat memburuk. Ia dibawa ke RS Hasanah oleh warga dalam kondisi lemas. Setelah itu, ia dilempar dari jendela rumah oleh perempuan berinisial LD yang menjadi terduga ibu kandung bayi itu sendiri. Bahkan saat ditemukan terdapat luka dibagian kepala sang bayi.
"Memang ada luka di kepala bagian belakang. Namun dari hasil rontgen oleh petugas medis dan dokter, hasilnya tidak ada masalah. Hanya luka kecil saja. Mungkin luka itu akibat benturan," terang mantan Kapolres Poso, Sulawesi Tengah itu.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Ketua Dewan Pengawas RSI Hasanah Kota Mojokerto, Sri Mujiwati menyatakan, saat ini bayi tersebut dalam perlindungan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Timur. Lantaran hingga bayi itu dibawa ke RS Hasanah oleh warga.
"Saat ini menjadi kewenangan LKSA. Termasuk siapa nanti yang merawat. Karena bayi itu dibawa warga ke sini (RSI Hasanah), bukan orang tuanya. Jadi statusnya bayi itu bukan milik siapa-siapa, sehingga jika ingin merawat harus melalui SOP (Standar Operasional Prosedur)," katanya.
Menurut Muji, sapaan akrabnya, hingga kini, LD terduga ibu kandung tidak mengaku jika bayi tak berdosa itu merupakan buah hatinya. Pihak keluarga LD pun juga tidak mengetahui sebelum akhirnya LD dibawa ke RS Hasanah karena kondisinya yang lemah. Sesaat setelah warga menemukan bayi tersebut di atap rumah.
"Dia (LD) tidak mengakui itu bayinya. Dia juga tidak tahu kalau sebelumnya ada bayi yang ditemukan warga dan dibawa ke RS Hasanah. Kalau pun mengakui, status bayi itu ditemukan warga. Jadi karena tidak diakui, kewenangannya ada di LKSA," tandas Muji.
Diberitakan sebelumnya, warga Kelurahan Sentanan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto dihebohkan dengan temuan bayi di atap rumah salah seorang warga. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan dalam kondisi selamat.
Informasi yang dihimpun, bayi tersebut ditemukan warga sekira pukul 21.05 WIB. Sepasang suami istri Prapto, 36 dan Farida, 32, dibuat kaget saat mengetahui ada bayi yang masih berlumuran darah tergeletak di atap genting rumah tetangganya.
Saat ditemukan, bayi tersebut dalam kondisi masih berlumuran darah dan dalam kondisi tanpa busana. Diperkirakan, bayi yang memiliki berat 4 Kg itu baru saja dilahirkan. Diduga bayi malang itu sengaja dibuang orang tuanya sesaat setelah dilahirkan.
Sontak, temuan bayi itu membuat warga geger. Mereka lantas melakukan penyelidikan guna mengetahui siapa orang tua pelaku pembuangan bayi tak berdosa itu. Dalam waktu singkat, warga pun berhasil menemukan ibu bayi tersebut. Diperkirakan bayi itu sengaja dibuang LD, 19.
Lantaran wanita muda itu malu memiliki bayi hasil hubungan diluar nikah. LD pun akhirnya dibawa ke rumah sakit Hasanah untuk mendapatkan perawatan medis. Sebab kondisi kesehatan LD sempat menurun usai melahirkan bayi. Sejauh ini polisi sudah memeriksa 5 orang saksi, termasuk terduga bapak kandung bayi laki-laki itu.
Hal itu disampaikan Kapolres Kota (Kapolresta) Mojokerto, AKBP Bogiek Sugiyarto. Perwira menengah polri ini memastikan, saat ini kondisi kesehatan bayi dengan berat 4 Kg itu sudah berangsur normal. Kendati sempat dilempar dari jendela kamar mandi, sesaat usai dilahirkan.
"Kondisinya Alhamdulillah sudah terus membaik. Bahkan saat ini bayi tersebut sudah dikeluarkan dari inkubator," kata Kapolresta Mojokerto, AKBP Bogiek Sugiyarto, usai meninjau ke RS Hasanah, Selasa (7/4/2020).
Sebelumnya, kondisi kesehatan bayi yang dibuang di atap rumah pada Jumat (3/4) malam itu memang sempat memburuk. Ia dibawa ke RS Hasanah oleh warga dalam kondisi lemas. Setelah itu, ia dilempar dari jendela rumah oleh perempuan berinisial LD yang menjadi terduga ibu kandung bayi itu sendiri. Bahkan saat ditemukan terdapat luka dibagian kepala sang bayi.
"Memang ada luka di kepala bagian belakang. Namun dari hasil rontgen oleh petugas medis dan dokter, hasilnya tidak ada masalah. Hanya luka kecil saja. Mungkin luka itu akibat benturan," terang mantan Kapolres Poso, Sulawesi Tengah itu.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Ketua Dewan Pengawas RSI Hasanah Kota Mojokerto, Sri Mujiwati menyatakan, saat ini bayi tersebut dalam perlindungan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Timur. Lantaran hingga bayi itu dibawa ke RS Hasanah oleh warga.
"Saat ini menjadi kewenangan LKSA. Termasuk siapa nanti yang merawat. Karena bayi itu dibawa warga ke sini (RSI Hasanah), bukan orang tuanya. Jadi statusnya bayi itu bukan milik siapa-siapa, sehingga jika ingin merawat harus melalui SOP (Standar Operasional Prosedur)," katanya.
Menurut Muji, sapaan akrabnya, hingga kini, LD terduga ibu kandung tidak mengaku jika bayi tak berdosa itu merupakan buah hatinya. Pihak keluarga LD pun juga tidak mengetahui sebelum akhirnya LD dibawa ke RS Hasanah karena kondisinya yang lemah. Sesaat setelah warga menemukan bayi tersebut di atap rumah.
"Dia (LD) tidak mengakui itu bayinya. Dia juga tidak tahu kalau sebelumnya ada bayi yang ditemukan warga dan dibawa ke RS Hasanah. Kalau pun mengakui, status bayi itu ditemukan warga. Jadi karena tidak diakui, kewenangannya ada di LKSA," tandas Muji.
Diberitakan sebelumnya, warga Kelurahan Sentanan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto dihebohkan dengan temuan bayi di atap rumah salah seorang warga. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan dalam kondisi selamat.
Informasi yang dihimpun, bayi tersebut ditemukan warga sekira pukul 21.05 WIB. Sepasang suami istri Prapto, 36 dan Farida, 32, dibuat kaget saat mengetahui ada bayi yang masih berlumuran darah tergeletak di atap genting rumah tetangganya.
Saat ditemukan, bayi tersebut dalam kondisi masih berlumuran darah dan dalam kondisi tanpa busana. Diperkirakan, bayi yang memiliki berat 4 Kg itu baru saja dilahirkan. Diduga bayi malang itu sengaja dibuang orang tuanya sesaat setelah dilahirkan.
Sontak, temuan bayi itu membuat warga geger. Mereka lantas melakukan penyelidikan guna mengetahui siapa orang tua pelaku pembuangan bayi tak berdosa itu. Dalam waktu singkat, warga pun berhasil menemukan ibu bayi tersebut. Diperkirakan bayi itu sengaja dibuang LD, 19.
Lantaran wanita muda itu malu memiliki bayi hasil hubungan diluar nikah. LD pun akhirnya dibawa ke rumah sakit Hasanah untuk mendapatkan perawatan medis. Sebab kondisi kesehatan LD sempat menurun usai melahirkan bayi. Sejauh ini polisi sudah memeriksa 5 orang saksi, termasuk terduga bapak kandung bayi laki-laki itu.
(msd)