Selama 2019, 3.591 Warga Jatim Tewas Sia-sia di Jalan

Senin, 23 Desember 2019 - 16:50 WIB
Selama 2019, 3.591 Warga Jatim Tewas Sia-sia di Jalan
Kecelakaan beruntun di Jalan Raya Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, menewaskan tujuh orang. Foto/SINDOnews/Yuswantoro
A A A
SURABAYA - Selama 2019, kejadian kecelakaan lalu lintas (laka lantas) sebanyak 18.538 kejadian. Jumlah itu turun 16,61 persen dari tahun lalu yang tercatat 22.231 kejadian.

(Baca juga: Kecelakaan Maut Purwodadi, Pengemudi Kontainer Jadi Tersangka )

Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan dalam Anev Kamtibmas Akhir Tahun 2019 di Mapolda Jatim mengatakan, menurunnya angka kecelakaan itu berimbas pada menurunnya jumlah korban sebesar 22,97 persen. Tahun 2018, korban meninggal dunia akibat kecelakaan mencapai 4.662 jiwa. Sedangkan tahun ini sebanyak 3.591 jiwa.

"Yang paling dominan mengalami kecelakaan tahun ini adalah pengendara roda dua. Korban laka lantas maupun pelanggaran lalu lintas didominasi masyarakat berprofesi karyawan. Jumlahnya sebanyak 30.000 lebih," kata Luki, Senin (23/12/2019).

Kejadian laka lantas yang menonjol di 2019 adalah kecelakaan maut yang terjadi di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, pada 7 Desember lalu. Bus pariwisata yang mengangkut rombongan guru, terperosok masuk ke sungai. Akibatnya lima orang meninggal dunia dan 48 orang mengalami luka-luka.

Pada Minggu (22/12/2019), kecelakaan maut juga terjadi di Desa Sentul, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, melibatkan satu sepeda motor, tiga mobil, dan satu eskavator. Akibat kejadian itu, tujuh orang dilaporkan meninggal dunia.

"Kami akan meningkatkan kegiatan razia di beberapa titik. Terutama menindak kendaraan-kendaraan besar yang bermuatan lebih dan membahayakan," ujar Luki.

Kegiatan razia ini, lanjut dia, juga sebagai antisipasi keamanan lalu lintas menyambut liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Di mana, diprediksi keadaan jalanan nantinya akan padat. Terutama akses menuju tempat-tempat wisata.

"Kejadian (laka lantas) di Pasuruan akan membuat kami untuk lebih waspada lagi. Kami perintahkan jajaran untuk melihat langsung. Apabila ada kendaraan-kendaraan yang membahayakan terutama truk yang membawa beban yang cukup berat," pungkas Luki.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.2331 seconds (0.1#10.140)