Hantu Laut Siap Ringkus Perusuh di Tanjung Perak Surabaya
A
A
A
SURABAYA - Teroris, perusuh, jangan coba-coba beraksi dikawasan pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Jika memaksa untuk membuat onar di salah satu pintu keluar-masuk dan tempat transit barang impor ekspor di Indonesia ini, maka bisa dipastikan dengan cepat dilibas oleh hantu laut.
Kesiap-siagaan dan kemampuan hantu laut Koarmada II dalam meringkus pengacau itu terlihat saat mereka mamperagakan operasi pengamanan pelabuhan, maupun perairan Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS). Dengan cepat, para prajurit gabungan TNI Angkatan Laut meringkus para penyusup dan teroris yang memanfaatkan sekelompok massa dan nelayan dalam aksi terornya.
Panglima Komando Armada II, Laksamana Muda TNI Heru Kusmanto, mengatakan, latihan pengamanan yang diselenggarakan Koarmada II itu merupakan bagian dari operasi militer selain perang (OMSP). Yakni pengamanan obyek vital nasional. Dimana dalam penyelenggaraannya bersinergi dengan instansi-instansi terkait.
"Sebagai salah satu objek vital nasional, pelabuhan memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung ketahanan nasional. Sehingga tidak menutup kemungkinan muncul ancaman terhadap kegiatan operasional di lingkungan pelabuhan," kata dia.
Berangkat dari hal tersebut, kata dia, TNI AL terus berupaya menjaga soliditas dengan unsur-unsur yang terlibat dalam pengamanan pelabuhan. Baik melalui kegiatan pengamanan terpadu maupun dalam latihan bersama, guna meningkatkan kemampuan dan profesionalisme dalam melaksanakan pengamanan pelabuhan.
Latihan ini melibatkan berbagai unsur dari jajaran Koarmada II. Yakni 1 SSK Denma Koarmada II, 1 SSK Denma Lantamal V, 1 SSK Yonmarhanlan V, 1 Tim Jihandak Satkopaska Koarmada II, 1 Tim Antiteror Satkopaska Koarmada II, 1 Tim Kesehatan Lantamal V, 1 SST Pomal Lantamal V, 1 Tim Intel Pomal Lantamal V, Kal Bawean, Kal Warakas, juga dibantu oleh Pelindo III Surabaya (Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya).
Jika memaksa untuk membuat onar di salah satu pintu keluar-masuk dan tempat transit barang impor ekspor di Indonesia ini, maka bisa dipastikan dengan cepat dilibas oleh hantu laut.
Kesiap-siagaan dan kemampuan hantu laut Koarmada II dalam meringkus pengacau itu terlihat saat mereka mamperagakan operasi pengamanan pelabuhan, maupun perairan Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS). Dengan cepat, para prajurit gabungan TNI Angkatan Laut meringkus para penyusup dan teroris yang memanfaatkan sekelompok massa dan nelayan dalam aksi terornya.
Panglima Komando Armada II, Laksamana Muda TNI Heru Kusmanto, mengatakan, latihan pengamanan yang diselenggarakan Koarmada II itu merupakan bagian dari operasi militer selain perang (OMSP). Yakni pengamanan obyek vital nasional. Dimana dalam penyelenggaraannya bersinergi dengan instansi-instansi terkait.
"Sebagai salah satu objek vital nasional, pelabuhan memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung ketahanan nasional. Sehingga tidak menutup kemungkinan muncul ancaman terhadap kegiatan operasional di lingkungan pelabuhan," kata dia.
Berangkat dari hal tersebut, kata dia, TNI AL terus berupaya menjaga soliditas dengan unsur-unsur yang terlibat dalam pengamanan pelabuhan. Baik melalui kegiatan pengamanan terpadu maupun dalam latihan bersama, guna meningkatkan kemampuan dan profesionalisme dalam melaksanakan pengamanan pelabuhan.
Latihan ini melibatkan berbagai unsur dari jajaran Koarmada II. Yakni 1 SSK Denma Koarmada II, 1 SSK Denma Lantamal V, 1 SSK Yonmarhanlan V, 1 Tim Jihandak Satkopaska Koarmada II, 1 Tim Antiteror Satkopaska Koarmada II, 1 Tim Kesehatan Lantamal V, 1 SST Pomal Lantamal V, 1 Tim Intel Pomal Lantamal V, Kal Bawean, Kal Warakas, juga dibantu oleh Pelindo III Surabaya (Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya).
(nth)