Dokter Terawan Raih Lifetime Achievement Award dari Leprid
Dokter Terawan menerima penghargaan Lifetime Achievement Award dari Ketua Umum Leprid Paulus Pangka di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. IST
A
A
A
SEMARANG - Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (Leprid) memberikan apreasiasi berupa Lifetime Achievement Award kepada Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, Mayjen TNI Dr dr Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) RI.
Apresiasi diberikan atas prestasi Dr Terawan sebagai penemu metode cuci otak (Brain Wash) dengan modifikasi program digital Substraction Angiography (SDA) untuk penyakit stroke.
Untuk diketahui, dr Terawan merupakan salah satu Dokter Kepresidenan yang pernah dikirim Presiden Joko Widodo untuk merawat ibu Ani Yudhoyono di Singapura, beberapa waktu lalu.
“Kita semua tahu bahwa dr Terawan ini sejak tahun 2005 telah berhasil menemukan metode cuci otak (Brain Wash) dengan modifikasi program digital Substraction Angiography (SDA) untuk penyakit stroke. Dan jumlah pasien yang ditanganinya sudah mencapai puluhan ribu pasien,” ungkap Pendiri dan Ketua Umum Leprid, Paulus Pangka kepada SINDOnews, Minggu (21/7/2019).
Menurutnya, metode pengobatan tersebut bahkan telah diterapkan di Jerman dengan nama paten “Terawan Theory”. “Kini dr Terawan telah berhasil membuktikan kepada dunia medis, meski menjadi dokter militer yang juga menjabat Kepala RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, beliau tetap bisa memberikan penemuan metode baru serta pelayanan yang terbaik dan cepat kepada pasien stroke agar cepat pulih,” jelasnya.
Oleh karena itu, Leprid menilai bahwa apa yang diberikan dr Terawan ini layak mendapat apresiasi atas prestasi yang inovatif dan mendunia khusunya di bidang kesehatan dalam memberikan pelayanan dan pengobatan yang terbaik bagi pasien penderita stroke agar cepat sembuh.
“Dan mungkin ke depannya metode ini dapat berkembang sehingga selain penyakit stroke dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan otak/saraf dapat cepat disembuhkan,” ujar Paulus.
Sementara, dr Terawan menyampaikan terima kasih kepada Leprid yang telah memberi apresiasi Lifetime Achievement Award atas hasil karya yang dicapai.
“Prestasi yang dicapai semata-mata untuk melayani sesama manusia. Dan semoga menjadi inspirasi bagi para dokter dan tenaga kesehatan dalam melayani kesehatan masyarakat melalui inovasi-inovasi baru,” ungkap Terawan.
Apresiasi diberikan atas prestasi Dr Terawan sebagai penemu metode cuci otak (Brain Wash) dengan modifikasi program digital Substraction Angiography (SDA) untuk penyakit stroke.
Untuk diketahui, dr Terawan merupakan salah satu Dokter Kepresidenan yang pernah dikirim Presiden Joko Widodo untuk merawat ibu Ani Yudhoyono di Singapura, beberapa waktu lalu.
“Kita semua tahu bahwa dr Terawan ini sejak tahun 2005 telah berhasil menemukan metode cuci otak (Brain Wash) dengan modifikasi program digital Substraction Angiography (SDA) untuk penyakit stroke. Dan jumlah pasien yang ditanganinya sudah mencapai puluhan ribu pasien,” ungkap Pendiri dan Ketua Umum Leprid, Paulus Pangka kepada SINDOnews, Minggu (21/7/2019).
Menurutnya, metode pengobatan tersebut bahkan telah diterapkan di Jerman dengan nama paten “Terawan Theory”. “Kini dr Terawan telah berhasil membuktikan kepada dunia medis, meski menjadi dokter militer yang juga menjabat Kepala RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, beliau tetap bisa memberikan penemuan metode baru serta pelayanan yang terbaik dan cepat kepada pasien stroke agar cepat pulih,” jelasnya.
Oleh karena itu, Leprid menilai bahwa apa yang diberikan dr Terawan ini layak mendapat apresiasi atas prestasi yang inovatif dan mendunia khusunya di bidang kesehatan dalam memberikan pelayanan dan pengobatan yang terbaik bagi pasien penderita stroke agar cepat sembuh.
“Dan mungkin ke depannya metode ini dapat berkembang sehingga selain penyakit stroke dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan otak/saraf dapat cepat disembuhkan,” ujar Paulus.
Sementara, dr Terawan menyampaikan terima kasih kepada Leprid yang telah memberi apresiasi Lifetime Achievement Award atas hasil karya yang dicapai.
“Prestasi yang dicapai semata-mata untuk melayani sesama manusia. Dan semoga menjadi inspirasi bagi para dokter dan tenaga kesehatan dalam melayani kesehatan masyarakat melalui inovasi-inovasi baru,” ungkap Terawan.
(mif)
Explore More