Diakui Fiktif, Keraton Agung Sejagat Bubar?
A
A
A
SEMARANG - Masa depan Keraton Agung Sejagat dipertanyakan setelah Raja Toto Santoso (42) mengakui kerajaan yang didirikannya hanya fiktif belaka. Selain itu, Raja dan Ratu Fanni Aminadia (41) juga telah ditangkap polisi sehingga terjadi kekosongan kepemimpinan.
"Tadi Pak Toto sendiri tidak menyampaikan (status keraton)," kata kuasa hukum Toto Santoso, Muhammad Sofyan, Selasa (21/12020).
Toto Santoso sebelumnya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan pengikutnya. Dia pun mengakui bahwa keraton yang didirikan di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo hanya fiktif dan tak ada keterkaitan dengan kerajaan-kerajaan lain. (Baca Juga: Totok Minta Maaf dan Nyatakan Keraton Agung Sejagat Fiktif)
"Bahwa dia sudah mohon maaf. Intinya mohon maaf kepada publik atas aktivitas (keraton) itu yang bikin gaduh," kata Sofyan.
Kuasa hukum mengakui belum tahu nasib keraton pasca-ditangkapnya raja dan ratu Keraton Agung Sejagat. Keduanya kini masih menjalani proses hukum yang ditangani Ditreskrimum Polda Jawa Tengah. "Jadi kalau bubar atau tidak, kita tidak tahu," tutur dia.
"Tadi Pak Toto sendiri tidak menyampaikan (status keraton)," kata kuasa hukum Toto Santoso, Muhammad Sofyan, Selasa (21/12020).
Toto Santoso sebelumnya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan pengikutnya. Dia pun mengakui bahwa keraton yang didirikan di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo hanya fiktif dan tak ada keterkaitan dengan kerajaan-kerajaan lain. (Baca Juga: Totok Minta Maaf dan Nyatakan Keraton Agung Sejagat Fiktif)
"Bahwa dia sudah mohon maaf. Intinya mohon maaf kepada publik atas aktivitas (keraton) itu yang bikin gaduh," kata Sofyan.
Kuasa hukum mengakui belum tahu nasib keraton pasca-ditangkapnya raja dan ratu Keraton Agung Sejagat. Keduanya kini masih menjalani proses hukum yang ditangani Ditreskrimum Polda Jawa Tengah. "Jadi kalau bubar atau tidak, kita tidak tahu," tutur dia.
(amm)