Catatan Akhir Tahun, 35 Tewas akibat Bencana di Jateng

Rabu, 18 Desember 2019 - 20:04 WIB
Catatan Akhir Tahun, 35 Tewas akibat Bencana di Jateng
Foto ilustrasi bencana alam : DOK Sindonews
A A A
SEMARANG - Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi yang memiliki potensi terjadi beragam bencana alam. Setidaknya terdapat 1.691 desa yang rawan bencana banjir, 2.136 desa rawan bencana longsor, dan 658 desa rawan bencana angin puting beliung.

Kepala Pelaksana (Kalaks) BPBD Jateng, Sudaryanto, mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya antisipasi. Di antaranya adalah membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana), pemasangan Early Warning System (EWS), serta simulasi dan pelatihan bagi masyarakat.

Selain itu, Pemprov Jateng juga menerbitkan surat edaran kepada Bupati/Wali Kota se Jawa Tengah untuk mengantisipasi dampak musim hujan. Pihaknya juga terus menginventarisasi lokasi rawan bencana banjir dan longsor, mengecek tanggul-tanggul rawan, serta melakukan pengadaan logistik untuk persiapan bencana.

"Kami juga sudah menyiapkan dana tak terduga dari Gubernur tahun 2019 sebesar Rp23 miliar yang dapat digunakan untuk penanganan bencana," kata Sudaryanto, kepada awak media, di Kantor Gubernur Jateng, Rabu (18/12/2019).

Sepanjang Januari hingga Desember tahun ini, Sudaryanto menerangkan bahwa ada 2.179 bencana alam yang terjadi di Jawa Tengah. Akibat bencana itu, mengakibatkan sebanyak 35 korban meninggal dunia dan kerugian hingga miliaran rupiah.

"Bencana terbesar adalah kebakaran dengan total 645 kejadian, disusul angin puting beliung sebanyak 572 kejadian, tanah longsor sebanyak 504 kejadian dan kebakaran hutan lahan sebanyak 294 kejadian. Banjir cukup sedikit, yakni sebanyak 151 kejadian," terangnya.

"Apabila terjadi bencana, maka masyarakat dapat melaporkan di SMS 08121556495, Whatapps 088 13809409, Telp/faks 024-3562293 atau Website www.bpbd.jatengprov.go.id," terangnya.

Berbagai bencana alam tersebut lanjut dia telah merusakkan rumah penduduk. Tercatat sebanyak 1.200 rumah mengalami rusak berat, 1.832 rumah rusak sedang dan 8.670 rumah mengalami rusak ringan.

"Kepada para korban tersebut, kami telah memberikan santunan sesuai Pergub 77 tahun 2014 tentang pemberian bantuan kepada korban bencana alam," pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0435 seconds (0.1#10.140)