Antisipasi Bencana, Mujiyat Pimpin Rapat Kesiapsiagaan Bencana
loading...
Pj Bupati Barito Kuala Mujiyat mempimpin rapat kesiap-siagaan bencana alam. Rapat yang digelar oleh BPBD Barito Kuala di Aula Bahalap, Kantor Sekretariat Daerah, Kamis (30/12/2022).
A
A
A
MARABAHAN - Penjabat (Pj) Bupati Barito Kuala Mujiyat mempimpin rapat kesiap-siagaan bencana banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor. Rapat yang digelar oleh BPBD Barito Kuala di Aula Bahalap, Kantor Sekretariat Daerah, Kamis (30/12/2022).
Rapat yang dimoderatori oleh Sekretaris Daerah Zulkipli Yadi Noor ini dihadiri pula Dandim 1005 Barito Kuala Letkol Inf Kadirman Gultom, Kalak BPBD Barito Kuala Budimansyah, para kepala dinas terkait dan para camat di Barito Kuala.
Dalam arahannya Mujiyat meminta seluruh pihak mendukung BPBD Barito Kuala dalam pencegahan, penanggulangan bencana hingga penanggulangan pasca-bencana.
“Kalau saya saat jadi Kepala BPBD Provinsi dulu respons time BPBD itu 24 jam, dari patroli pemantauan ketinggian air hingga sigap menggerakkan bantuan saat diperlukan,” ujar Mujiyat yang juga Kepala BPSDM Provinsi Kalimantan Selatan ini.
Menurut Mujiyat, dari data BMKG cuaca ekstrim di Kalimantan Selatan berakhir pada 29 Desember dan bergeser ke arah Aceh.
“Walaupun cuaca ekstrim telah berakhir, kita tetap perlu melakukan mitigasi dengan rapat semacam ini, ” sebut Mujiyat.
Menurutnya, di Barito Kuala yang perlu menjadi kewaspadaan utama adalah ketinggian air. Mujiyat menyebut untuk penanggulangannya harus digerakkan masyarakat sadar bencana.
“Mari kita giatkan masyarakat sadar bencana dengan memberikan sosialisasi agar secara otomatis mengungsi ketika air mulai meninggi,” paparnya.
Rapat yang dimoderatori oleh Sekretaris Daerah Zulkipli Yadi Noor ini dihadiri pula Dandim 1005 Barito Kuala Letkol Inf Kadirman Gultom, Kalak BPBD Barito Kuala Budimansyah, para kepala dinas terkait dan para camat di Barito Kuala.
Dalam arahannya Mujiyat meminta seluruh pihak mendukung BPBD Barito Kuala dalam pencegahan, penanggulangan bencana hingga penanggulangan pasca-bencana.
“Kalau saya saat jadi Kepala BPBD Provinsi dulu respons time BPBD itu 24 jam, dari patroli pemantauan ketinggian air hingga sigap menggerakkan bantuan saat diperlukan,” ujar Mujiyat yang juga Kepala BPSDM Provinsi Kalimantan Selatan ini.
Menurut Mujiyat, dari data BMKG cuaca ekstrim di Kalimantan Selatan berakhir pada 29 Desember dan bergeser ke arah Aceh.
“Walaupun cuaca ekstrim telah berakhir, kita tetap perlu melakukan mitigasi dengan rapat semacam ini, ” sebut Mujiyat.
Menurutnya, di Barito Kuala yang perlu menjadi kewaspadaan utama adalah ketinggian air. Mujiyat menyebut untuk penanggulangannya harus digerakkan masyarakat sadar bencana.
“Mari kita giatkan masyarakat sadar bencana dengan memberikan sosialisasi agar secara otomatis mengungsi ketika air mulai meninggi,” paparnya.
(ars)
Lihat Juga :
