P4S Lembang Agri Pasok Kebutuhan Sayuran di Tengah Pandemi Corona
A
A
A
BANDUNG BARAT - Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang melakukan pembinaan terhadap seluruh Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) di wilayah Jawa Barat. P4S merupakan sarana untuk pengembangan SDM pertanian yang strategis karena dimiliki, dari, oleh, dan untuk petani. Dilengkapi sarana pembelajaran yang memadai dan usaha tani yang berjalan dengan baik, P4S menjadi mitra pemerintah untuk mencetak SDM pertanian yang andal.
P4S memiliki sejumlah kriteria yaitu pratama, madya, utama, dan aditama. Salah satunya yang telah berhasil dan masuk ke dalam kategori kelas utama adalah P4S Lembang Agri. P4S yang bergerak dibidang budidaya dan pemasaran sayuran ini, berada di Desa Cibodas Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). (Baca : Minat Budidaya Bayam Jepang, BBPP Lembang Berbagi Tips Cara Menanam)
P4S Lembang Agri termasuk salah satu P4S binaan BBPP Lembang yang sudah mandiri dalam berusaha tani dan melakukan pemberdayaan dalam bentuk pelatihan, magang dan lainnya bagi masyarakat sekitar.
Berbagai komoditas sayuran dibudidayakan P4S Lembang Agri. Hasil panen kemudian dikemas terlebih dahulu untuk kemudian dipasarkan ke pasar modern.
“Biasanya kami menyasar toko modern seperti Lotte Mart yang ada di berbagai wilayah di Bandung, Jakarta, Tasikmalaya, dan Padalarang. Pengiriman seminggu sekali dengan volume kirim mencapai 1-2 ton/wilayah," terang Dodih, sang komandan P4S Lembang Agri, Selasa (7/4/2020). (Baca : BBPP Lembang Tetap Bekali Petani di Masa Pandemi Corona)
Menurutnya, pemasaran tersebut untuk total semua komoditas sayuran yang dimiliki yaitu 70 jenis sayuran seperti paprika aneka warna, aneka jenis cabai, brokoli, kol, terung, buncis, tomat, head lettuce, sawi, kentang, ubi, dan kabocha. Jenis sayuran tersebut selain dibudidayakan sendiri oleh P4S Lembang Agri, juga diperoleh dari anggota kelompok tani dan petani lainnya yang bekerjasama dengan P4S Lembang Agri.
“Memang kami sedikit terganggu dengan adanya pandemi Covid-19 ini, terutama di pemasaran. Namun budidaya tetap berjalan, kami tetap melakukan tanam dan panen, dan pertanian tidak boleh berhenti," ucapnya antusias.
Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, meskipun di tengah pandemi Covid-19 pertanian tetap harus berjalan. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo langsung merespons kebijakan itu dengan melakukan berbagai langkah strategis dengan berupaya terus mengoptimalkan SDM pertanian untuk menggenjot produksi dan produktivitas.
P4S memiliki sejumlah kriteria yaitu pratama, madya, utama, dan aditama. Salah satunya yang telah berhasil dan masuk ke dalam kategori kelas utama adalah P4S Lembang Agri. P4S yang bergerak dibidang budidaya dan pemasaran sayuran ini, berada di Desa Cibodas Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). (Baca : Minat Budidaya Bayam Jepang, BBPP Lembang Berbagi Tips Cara Menanam)
P4S Lembang Agri termasuk salah satu P4S binaan BBPP Lembang yang sudah mandiri dalam berusaha tani dan melakukan pemberdayaan dalam bentuk pelatihan, magang dan lainnya bagi masyarakat sekitar.
Berbagai komoditas sayuran dibudidayakan P4S Lembang Agri. Hasil panen kemudian dikemas terlebih dahulu untuk kemudian dipasarkan ke pasar modern.
“Biasanya kami menyasar toko modern seperti Lotte Mart yang ada di berbagai wilayah di Bandung, Jakarta, Tasikmalaya, dan Padalarang. Pengiriman seminggu sekali dengan volume kirim mencapai 1-2 ton/wilayah," terang Dodih, sang komandan P4S Lembang Agri, Selasa (7/4/2020). (Baca : BBPP Lembang Tetap Bekali Petani di Masa Pandemi Corona)
Menurutnya, pemasaran tersebut untuk total semua komoditas sayuran yang dimiliki yaitu 70 jenis sayuran seperti paprika aneka warna, aneka jenis cabai, brokoli, kol, terung, buncis, tomat, head lettuce, sawi, kentang, ubi, dan kabocha. Jenis sayuran tersebut selain dibudidayakan sendiri oleh P4S Lembang Agri, juga diperoleh dari anggota kelompok tani dan petani lainnya yang bekerjasama dengan P4S Lembang Agri.
“Memang kami sedikit terganggu dengan adanya pandemi Covid-19 ini, terutama di pemasaran. Namun budidaya tetap berjalan, kami tetap melakukan tanam dan panen, dan pertanian tidak boleh berhenti," ucapnya antusias.
Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, meskipun di tengah pandemi Covid-19 pertanian tetap harus berjalan. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo langsung merespons kebijakan itu dengan melakukan berbagai langkah strategis dengan berupaya terus mengoptimalkan SDM pertanian untuk menggenjot produksi dan produktivitas.
(muh)