Widyaiswara dan Penyuluh Dampingi Praktik Persemaian Petani

Senin, 27 April 2020 - 21:34 WIB
loading...
Widyaiswara dan Penyuluh Dampingi Praktik Persemaian Petani
Widyaiswara BBPP Lembang dan penyuluh pertanian mendampingi para melakukan praktik persemaian dan analisis unsur hara di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Foto/Dok.Humas BBPP Lembang
A A A
BANDUNG BARAT - Kementerian Pertanian bertekad mewujudkan pertanian maju, mandiri, dan modern, seperti selalu diungkapkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

Pandemi COVID-19 tak menyurutkan kegiatan pertanian, hal ini sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa pertanian tetap harus terus berproduksi.

“Pandemi Covid-19 menjadikan sektor pertanian salah satu yang tetap harus bergerak. Karenanya, ayo berjuang terus karena ketersediaan pangan di masyarakat adalah tanggung jawab kita," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi dalam release yang diterima SINDOnews, Senin (27/4/2020).

Karena itu, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai UPT Pelatihan di Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) bekerja sama dengan Taiwan Technical Mission, menyelenggarakan Pendampingan Demplot untuk Pelatihan Teknis Tematik Hortikultura di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Widyaiswara dan Penyuluh Pertanian melakukan pendampingan dan demonstrasi plot (demplot), dengan peserta petani sebanyak lima orang. Kegiatan dilakukan di Kelompok Tani Tirta Karya, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, dengan melakukan praktik kegiatan persemaian dan analisis unsur hara menggunakan perangkat uji.

“Kami melakukan pendampingan praktik persemaian dan analisis unsur hara. Untuk persemaian kami membawa seed tray, plastik UV, kascing, arang sekam, dan juga bibit tanaman cabai merah dan kembang kol, yang nantinya akan dipakai untuk praktik persemaian di lahan demplot," kata Widyaiswara BBPP Lembang Dewi Padmisari. (Baca : Di Tengah Pandemi Corona, Corona, BBPP Lembang Tetap Hasilkan Sayuran Berkualitas)

Selama ini biasanya petani menyemai dengan cara tebar langsung di tanah. Yakni dengan campuran pupuk kandang basah, sehingga bibit lama tumbuh dan hasil kurang optimal. Penyuluh Pertanian Desa Rancaekek Wetan, Poppy Kristanti mempraktikkan cara menguji kadar pH tanah di lahan demplot, kandungan unsur P, K, dan C-Organik.

Setelah mengambil sampel tanah komposit dari berbagai titik di lahan demplot, petani kemudian diajak untuk sama-sama melakukan simulasi uji unsur hara tanah. Dilanjutkan melakukan praktik persemaian dengan media tanam berupa tanah, arang sekam, dan kascing dengan perbandingan 1:1. Bahan baku tersebut dicampurkan, diayak, dan disiram air hingga lembab kemudian dimasukkan ke dalam seed tray.

"Tujuan persemaian dalam seed tray adalah untuk mempermudah penyimpanan benih, dan agar benih tumbuh seragam. Benih yang digunakan, direndam terlebih dahulu dengan larutan PGPR 5 ml/liter air sekitar 20 menit agar bibit mudah tumbuh," terangnya.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1026 seconds (0.1#10.140)