TTM-BBPP Lembang Bantu Ponpes Terdampak COVID-19 dan Pelatihan Pertanian
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Taiwan Technical Mission (TTM) Indonesia dan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang memberikan bantuan sosial ke pesantren terdampak pandemi COVID-19 serta memberikan pelatihan dan pendampingan pertanian ke petani.
Penyerahan bantuan dilakukan di aula Pondok Pesantren Al Huda, Kampung Babakan Mantri, RT 03/06, Desa Pinggirsari, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Kamis (6/8/2020). (BACA JUGA: Di Tengah Pandemi Corona, BBPP Lembang Tetap Hasilkan Sayuran Berkualitas )
"Bantuan bagi yang terdampak COVID-19 sudah enam kali dilakukan, dan sekarang di sini (Arjasari). Sebelumnya di Karawang dengan mengelola sayuran dari petani, lalu diolah, dan dibagikan lagi ke yang membutuhkan. Seperti ke ponpes, panti asuhan, atau panti jompo," kata Leader TTM Indonesia Douglas GJ Moh kepada SINDOnews saat ditemui di lokasi. (BACA JUGA: Mentan Menilai Diversifikasi Pangan Lokal Perlu Pendampingan )
Douglas berterima kasih atas dukungan dari BBPP Lembang, Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, desa, dan Yayasan Al Huda. Kegiatan ini sebagai wujud komitmen TTM yang sudah 40 tahun menjalin kerja sama di Indonesia dengan project di berbagai bidang. (BACA JUGA: Korban Selamat Ledakan Beirut: Ini Malapetaka! Melapetaka di Lebanon!.... )
Khusus bidang pertanian dari sejak awal kerja sama hingga kini terus dipertahankan karena Indonesia dan Taiwan memiliki iklim dan pola pertanian hampir sama.
"Kami bisa bertukar ilmu pengetahuan, pengalaman, dan teknologi, karena pertanian di Taiwan dan Indonesia tidak jauh beda. Kami senang punya partner kerja sama BBPP Lembang dan ada ruang ini, ke depannya dilanjutkan," tuturnya.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelatihan BBPP Lembang Hasan Latuconsina menyebutkan, kerja sama dengan TTM kini masuk ke fase kedua atau tahun keenam.
Ini sangat membantu petani di Jawa Barat dalam mendapatkan pelatihan inovasi baru dalam pertanian. Praktik pelatihannya langsung dengan pengawasan tenaga ahli, hasil pertaniannya diserahkan ke Packing House (PH) TTM BBPP Lembang dan dipasarkan sesuai dengan kualitas standar mereka.
"Untuk fase sekarang fokus pelatihan kepada capacity building petani, peningkatan kualitas pemasaran, pengepakan, dll. Sehingga kami berharap kerja sama ini terus berlanjut karena manfaatnya sangat terasa," kata Hasan.
Widyaiswara sekaligus Counterpart kerja sama BBPP Lembang dan TTM, Yeyep Dintan menambahkan, selama fase pertama dalam waktu lima tahun sudah menghasilkan 1.800 petani binaan dan tiga angkatan pelatihan khusus organik sebanyak 90 orang.
Pada fase kedua sekarang pelatihannya diperluas seperti ke Cianjur dan Kabupaten Bandung dan penguatan di pemasaran. Produk pertanian yang jadi primadonanya adalah, kubis, tomat, cabai paprika, kentang, brokoli, cabai-cabaian, dan sayuran daun.
"Untuk soal budidaya sudah selesai lima tahun lalu, sekarang penguatan lebih ke pemasaran. Bagaimana produk sayuran menjadi berkualitas, layak jual dan konsumsi, dan khusus sekarang petani yang terdampak COVID-19 juga akan dibantu pemasarannya," ujar Yeyep.
Penyerahan bantuan dilakukan di aula Pondok Pesantren Al Huda, Kampung Babakan Mantri, RT 03/06, Desa Pinggirsari, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Kamis (6/8/2020). (BACA JUGA: Di Tengah Pandemi Corona, BBPP Lembang Tetap Hasilkan Sayuran Berkualitas )
"Bantuan bagi yang terdampak COVID-19 sudah enam kali dilakukan, dan sekarang di sini (Arjasari). Sebelumnya di Karawang dengan mengelola sayuran dari petani, lalu diolah, dan dibagikan lagi ke yang membutuhkan. Seperti ke ponpes, panti asuhan, atau panti jompo," kata Leader TTM Indonesia Douglas GJ Moh kepada SINDOnews saat ditemui di lokasi. (BACA JUGA: Mentan Menilai Diversifikasi Pangan Lokal Perlu Pendampingan )
Douglas berterima kasih atas dukungan dari BBPP Lembang, Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, desa, dan Yayasan Al Huda. Kegiatan ini sebagai wujud komitmen TTM yang sudah 40 tahun menjalin kerja sama di Indonesia dengan project di berbagai bidang. (BACA JUGA: Korban Selamat Ledakan Beirut: Ini Malapetaka! Melapetaka di Lebanon!.... )
Khusus bidang pertanian dari sejak awal kerja sama hingga kini terus dipertahankan karena Indonesia dan Taiwan memiliki iklim dan pola pertanian hampir sama.
"Kami bisa bertukar ilmu pengetahuan, pengalaman, dan teknologi, karena pertanian di Taiwan dan Indonesia tidak jauh beda. Kami senang punya partner kerja sama BBPP Lembang dan ada ruang ini, ke depannya dilanjutkan," tuturnya.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelatihan BBPP Lembang Hasan Latuconsina menyebutkan, kerja sama dengan TTM kini masuk ke fase kedua atau tahun keenam.
Ini sangat membantu petani di Jawa Barat dalam mendapatkan pelatihan inovasi baru dalam pertanian. Praktik pelatihannya langsung dengan pengawasan tenaga ahli, hasil pertaniannya diserahkan ke Packing House (PH) TTM BBPP Lembang dan dipasarkan sesuai dengan kualitas standar mereka.
"Untuk fase sekarang fokus pelatihan kepada capacity building petani, peningkatan kualitas pemasaran, pengepakan, dll. Sehingga kami berharap kerja sama ini terus berlanjut karena manfaatnya sangat terasa," kata Hasan.
Widyaiswara sekaligus Counterpart kerja sama BBPP Lembang dan TTM, Yeyep Dintan menambahkan, selama fase pertama dalam waktu lima tahun sudah menghasilkan 1.800 petani binaan dan tiga angkatan pelatihan khusus organik sebanyak 90 orang.
Pada fase kedua sekarang pelatihannya diperluas seperti ke Cianjur dan Kabupaten Bandung dan penguatan di pemasaran. Produk pertanian yang jadi primadonanya adalah, kubis, tomat, cabai paprika, kentang, brokoli, cabai-cabaian, dan sayuran daun.
"Untuk soal budidaya sudah selesai lima tahun lalu, sekarang penguatan lebih ke pemasaran. Bagaimana produk sayuran menjadi berkualitas, layak jual dan konsumsi, dan khusus sekarang petani yang terdampak COVID-19 juga akan dibantu pemasarannya," ujar Yeyep.
(awd)