Penyuluh Pertanian di Kabupaten Bandung Barat Dilatih Teknik Hilirisasi

Minggu, 15 Maret 2020 - 01:01 WIB
Penyuluh Pertanian di Kabupaten Bandung Barat Dilatih Teknik Hilirisasi
Sebanyak 30 penyuluh pertanian di KBB mengikuti pelatihan teknis yang dikhususkan kepada teknik hilirisasi, yang diselenggarakan BBPP Lembang dengan harapan dapat mendukung Program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor. Foto/Dok/Humas BBPP Lembang
A A A
BANDUNG BARAT - Sebagai upaya meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang menyelenggarakan pelatihan teknis bagi penyuluh pertanian. Pelatihan yang diselenggarakan dari tanggal 12–14 Maret 2020 ini dikhususkan kepada teknik hilirisasi yang diharapkan dapat mendukung Program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks).

Pembukaan pelatihan dilakukan oleh Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan KBB, Heru Budi Permana. Turut hadir pejabat struktural dan funsgional widyaiswara BBPP Lembang dan Koordinator BPP Lembang, Darwin. Kepala Seksi Pelatihan Aparatur, Iwan Kurnia menyebutkan peserta yang ikut ada sebanyak 30 orang penyuluh pertanian di wilayah KBB.

“Banyak program Kementerian Pertanian sekarang yang membutuhkan peran semua pihak untuk saling bersinergi. Seperti Gedor Horti, Gratieks, Pertanian Masuk Sekolah, KUR, dll. Jadi mari bersama kita sukseskan program ini untuk kesejahteraan petani kita," kata Iwan, Sabtu (14/3/2020). (Baca juga; Support Program Kostratani, BBPP Lembang Beri Pelatihan Penyuluh Pertanian )

Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan KBB, Heru Budi Permana menyebutkan, banyak program Pemda KBB di bidang pertanian yang mendukung program pemerintah pusat. Salah satunya rencana membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang akan membantu petani dalam pemasaran produk pertanian secara lokal maupun ekspor.

Disebutkannya, luas wilayah pertanian di KBB sebesar 130.000 hektare dimana untuk kawasan hortikultura sentranya berada di Kecamatan Lembang, Cisarua, dan Parongpong. Sementara Kecamatan Sindangkerta dan Cililin sedang dalam tahap pengembangan hortikultura melalui budidaya dengan sistem hidroponik. Namun ada dua kelemahan yang menjadi tantangan untuk pembangunan pertanian di KBB.

"Tantangan alih fungsi lahan dan sertifikasi produk hortikultura menjadi pekerjaan rumah yang harus dihadapi. Beberapa langkah strategis sedang digodok dan akan direalisasikan segera untuk mengantisipasi permasalahan tersebut," ucapnya.

Selama berlatih, peserta memperoleh materi pada kelompok dasar yaitu kebijakan pengembangan komoditas ekspor dan budaya kerja. Untuk materi kelompok inti, peserta diberikan materi tentang kelembagaan petani, good handling practices (GHP), mekanisme ekspor, mekanisme KUR, dan focus group discussion (FGD).

Kementerian Pertanian memiliki visi mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern, seperti yang selalu diungkapkan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Untuk itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi mencanangkan tiga aksi untuk mendukung program tersebut.

Yakni Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani); penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan vokasi mendukung penumbuhan pengusaha pertanian milenial 2,5 juta selama lima tahun. Serta penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan vokasi mendukung program utama Kementan seperti Gedor Horti, Grasida, Sikomandan, KUR, PMS, dan Gratieks.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.2046 seconds (0.1#10.140)