Warga Gununghalu-Rongga KBB Resah Diteror Anjing Hutan Pemangsa Ternak

Jum'at, 10 Januari 2020 - 19:14 WIB
Warga Gununghalu-Rongga...
Ajag alias anjing hutan atau serigala. Foto/YouTube
A A A
BANDUNG BARAT - Kematian tidak lazim sejumlah hewan ternak kambing di Kecamatan Gununghalu dan Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), membuat warga di dua kecamatan tersebut merasa resah.

Oleh sebab itu aparatur kecamatan akan mengambil langkah antisipasi agar hewan ternak yang menjadi korban tidak bertambah banyak, termasuk berkoordinasi dengan Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) KBB.

"Kami melakukan upaya preventif agar kematian hewan ternak yang diduga karena anjing liar tidak semakin bertambah. Koordinasi dengan Dispernakan juga dilakukan untuk mengambil langkah, apakah anjing liar itu diburu, dimusnahkan, atau dibagaimanakan," kata Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan Rongga Lili Sarifudin saat dihubungi, Jumat (10/1/2020).

Sejauh ini laporan yang masuk, ujar dia, anjing hutan atau warga menyebutnya ajag, kerap muncul seperti di Kampung Pasir Huni, Cihumerang, Cadas, Legokbolang, dan Warungkupa.

Pihaknya pun sudah melakukan pengecekan ke lokasi, yakni ke Kampung Pasir Huni Desa Cibedug, Kecamatan Rongga untuk mencari keterangan dari warga yang kambingnya pernah dimangsa atau menjadi korban ajag.

Berdasarkan keterangan dari warga, ajag tersebut kerap muncul berkelompok dengan jumlah sebanyak 5 ekor. Di antaranya 3 ekor berwarna hitam dan 2 ekor anjing berwarna putih dan kuning.

Mereka juga berani menyerang ternak yang ada di dalam kandang, lalu memangsanya hingga mati dengan cara menggerogoti sebagian tubuhnya. Akibatnya banyak kambing yang tewas akibat menderita luka-luka di tubuhnya.

"Setiap masuk ke perkampungan, kelompok anjing liar ini biasanta berkelompok. Makanya warga juga menjadi resah dan ketakutan hewan ternak mereka jadi incaran kawanan tersebut," ucapnya.

Sementara Camat Gununghalu, Taufik Firmansyah menyebutkan jika serangan anjing liar di wilayahnya adalah kejadian lama. Namun dirinya belum mengetahui jika sekarang muncul serangan dari kawanan itu ke hewan ternak milik warga.

Sebab sepengetahuannya, untuk kawanan anjing liar di Gununghalu tidak ada. Kalaupun ada adalah kawanan anjing untuk berburu dan itu banyak dipelihara oleg warga.

"Kalau anjing untuk berburu ada, tapi untuk anjing liar yang terbaru kami belum mengetahuinya," kata dia seraya meminta warga melapor jika ada temuan serangan anjing liar di wilayah mereka.

Seperti diketahui warga Desa Bunijaya, Kecamatan Gununghalu, KBB, diresahkan dengan teror anjing liar yang diduga telah memangsa puluhan ternak warga dalam dua bulan terakhir.

Anjing liar itu memiliki postur badan yang lebih besar daripada anjing pada umumnya. "Mereka kebanyakan hanya memakan jeroannya saja, atau ada juga yang hanya digigit sampai mati," kata salah seorang warga, Gugun.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.3281 seconds (0.1#10.140)