Mengolah Rasa dan Raga di Museum Nuart Sculpture Park Bandung Barat

Senin, 19 April 2021 - 14:01 WIB
loading...
Mengolah Rasa dan Raga di Museum Nuart Sculpture Park Bandung Barat
Museum Nuart Sculpture Park yang berada di Jalan Setra Duta, Desa Ciwaruga, Kecamatan Parongpong, milik seniman nasional I Nyoman Nuarta, yang menjadi objek wisata edukasi unggulan di Kabupaten Bandung Barat. Foto/MPI/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Pariwisata di Kabupaten Bandung Barat (KBB) memiliki keberagaman jenis yang ditawarkan. Bukan hanya wisata yang bernuansa alam, wisata berwawasan lingkungan dan edukasi juga banyak yang bisa dinikmati.

Salah satu wisata edukasi yang fenomenal adalah Museum Nuart Sculpture Park yang berada di Jalan Setra Duta, Desa Ciwaruga, Kecamatan Parongpong, yang berbatasan dengan Kota Bandung. Museum ini adalah milik seniman terkemuka di Tanah Air, I Nyoman Nuarta.

Museum yang telah dibuka sejak 2000 silam ini menampilkan sebanyak 200 berbagai karya seni Nyoman Nuarta dan sejumlah seniman lainnya. Beragam patung berukuran kecil, sedang, hingga besar, dipajang baik di outdoor atau pun indoor di kawasan total seluas 3,5 hektare (ha) ini.

Ketika masuk wisatawan langsung disajikan taman hijau yang luas dan asri. Kemudian berlanjut ke sebuah gedung yang merupakan gallery dua lantai dengan luas kurang lebih 1.000 meter persegi. Lantai satu didesain khusus untuk karya Nyoman Nuarta, sedangkan lantai dua untuk karya seni dari seniman lain.
Mengolah Rasa dan Raga di Museum Nuart Sculpture Park Bandung Barat

Karya-karya patung dan seni lainnya bisa dinikmati di ruang galery. Seperti patung tokoh Proklamator Soekarno, miniatur Candi Borobudur, patung perempuan yang terbuat dari besi baja yang menggambarkan korban kebrutalan reformasi. Hingga miniatur patung fenomenal yang menjadi ikon Bali yakni patung Hindu terbesar Garuda Wisnu Kencana.

Di kawasan Museum Nuart Sculpture Park juga terdapat sebuah kafe yang lokasinya berada di bagian belakang. Di kafe yang didesain dengan sentuhan seni dari Sang Maestro ini juga terdapat beberapa karya seni lukisan yang diperlihatkan untuk para pengunjung. Sedangkan untuk makanan, beragam kuliner ditawarkan termasuk menu khas Bali.

"Ini adalah tempat ayah saya berkreasi lalu berevolusi menjadi galeri, showroom. Menjadi wisata edukasi bagi masyarakat atau pengunjung yang datang ke sini untuk mengolah raga dan rasa," tutur putri Nyoman Nuarta yang juga Space Managing Director Nuart Sculpture Park, Putu Tania Madiadipoera.

Dia mengatakan, keberadaan Nuart tidak terlepas dari upaya untuk menjaga tradisi budaya lokal supaya tidak punah dan tersingkirkan oleh budaya asing. Nuart juga merupakan rumah untuk semua seniman dengan mengusung konsep art, culture, and natural, dan tidak profit oriented.

Bagaimana mengenalkan seni ke anak-anak muda, supaya mereka tidak perlu takut untuk jadi seniman. Tidak jarang di tempat ini juga digelar kegiatan yang berkolaborasi dengan penari, pemusik, pemain teater, dll, untuk menambah keberagaman seni pentas di Museum Nuart Sculpture Park.

"Kalau sebelum Covid-19 sebulan bisa nyampe 4.000 pelajar yang belajar seni rupa di sini. Tapi semenjak Covid-19 kita tutup dan baru buka lagi Februari 2021. Itu pun dengan prokes ketat dan pengunjung dibatasi hanya 50 orang/hari," tuturnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, KBB, Heri Pratomo mengatakan, mengapresiasi pengelola wisata yang menawarkan wisata edukasi ke masyarakat. Sehingga selain rekreasi pengunjung juga bisa mendapatkan nilai-nilai pembelajaran yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Kami ingin wisata di KBB beragam, makanya selain wisata alam, wisata edukasi, dan kuliner juga terus didorong supaya semakin menambah keberagaman wisata bagi masyarakat," ucapnya. Advetorial
(ars)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1800 seconds (0.1#10.140)