Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Kawah Gunung Karangetang Masih Mengepulkan Asap Putih
loading...
Kondisi Gunung Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, masih mengalami gempa guguran, Minggu (16/7/20230). Foto/Dok. magma.vsi.esdm.go.id
A
A
A
SITARO - Aktivitas vulkanik Gunung Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, masih sangat tinggi, Minggu (16/7/2023). Sepanjang pukul 12.00-18.00 Wita, teramati kawah Gunung Karangetang masih mengepulkan asap putih.
Dilansir dari laman magma.vsi.esdm.go.id, teramati adanya asap dari kawah utama Gunung Karangetang, berwarna putih dengan intensitas tipis, Ketinggian asap mencapai 50-100 meter dari puncak.
Dalam laporan tertulis petugas pengamatan Gunung Karangetang, Vieko Kristianse Rompas yang diunggah di laman magma.vsi.esdm.go.id, disebutkan sepanjang pukul 12.00-18.00 Wita, terjadi 15 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-10 mm dan lama gempa 44-174 detik, serta satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0,5-3 mm, dominan 2 mm.
Status Gunung Karangetang masih berada di level III atau siaga, sehingga masyarakat dilarang keras beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2,5 km dari puncak kawah dua di sisi utara, dan kawah utama di sisi selatan, serta area perluasan sektoral ke arah barat daya dan tenggara sejauh 3,5 km.
Dilansir dari laman magma.vsi.esdm.go.id, teramati adanya asap dari kawah utama Gunung Karangetang, berwarna putih dengan intensitas tipis, Ketinggian asap mencapai 50-100 meter dari puncak.
Dalam laporan tertulis petugas pengamatan Gunung Karangetang, Vieko Kristianse Rompas yang diunggah di laman magma.vsi.esdm.go.id, disebutkan sepanjang pukul 12.00-18.00 Wita, terjadi 15 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-10 mm dan lama gempa 44-174 detik, serta satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0,5-3 mm, dominan 2 mm.
Status Gunung Karangetang masih berada di level III atau siaga, sehingga masyarakat dilarang keras beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2,5 km dari puncak kawah dua di sisi utara, dan kawah utama di sisi selatan, serta area perluasan sektoral ke arah barat daya dan tenggara sejauh 3,5 km.
(eyt)
Explore More